Jeruk, Bandar, Pacitan: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 16: | Baris 16: | ||
Didusun jambu juga terdapat pertambangan yang lain, yakni tambang batu asah, tambang ini dikelola masyarakat sekitar secara konvensional. Ada bagusnya jika pertambangan didusun jambu ini dikelola oleh pemerintah dan hasilnya dapat dimanfaatkan untuk pembangunan desa, karena didusun jambu sendiri pembangunan sarana transportasinya sendiri masih sangat minim. jalan yang menghubungkan antar dusun saja masih belum ada yang diaspal sementara dilihat dari penduduknya sendiri di dusun jambu sendiri termasuk padat. |
Didusun jambu juga terdapat pertambangan yang lain, yakni tambang batu asah, tambang ini dikelola masyarakat sekitar secara konvensional. Ada bagusnya jika pertambangan didusun jambu ini dikelola oleh pemerintah dan hasilnya dapat dimanfaatkan untuk pembangunan desa, karena didusun jambu sendiri pembangunan sarana transportasinya sendiri masih sangat minim. jalan yang menghubungkan antar dusun saja masih belum ada yang diaspal sementara dilihat dari penduduknya sendiri di dusun jambu sendiri termasuk padat. |
||
Hasil pertanianya sendiri di dusun Jambu adalah komoditas cabai. akhir - akhir ini banyak petani yang mulai beralih menjadi petani cabai dikarenakan hasilnya sendiri cukup bagus dan harganya cukup menggembirakan. |
Hasil pertanianya sendiri di dusun Jambu adalah komoditas cabai. akhir - akhir ini banyak petani yang mulai beralih menjadi petani cabai dikarenakan hasilnya sendiri cukup bagus dan harganya cukup menggembirakan. |
||
Daerah pedesaan seperti dijeruk ini memerlukan andil dari para pemudanya untuk kemajuan pembangunan. Diantaranya yang mungkin bisa dilakukan adalah melalui pengembangan sistem bertani dengan beralih ke pertanian modern atau juga dengan mengembangkan komoditas lain yang lebih potensial dan dapat dikembangkan secara luas. Selain itu di salah satu [[dusun]] di [[desa jeruk]] yaitu [[dusun Watukudi]] terdapat banyak tambang batu yang digunakan masyarakat di sekitar situ sebagai mata pencaharian mereka. Dari batu batu itu lalu dimanfaatkan para pengrajin batu sebagai alat kebutuhan rumah tangga. Batuan alam tersebut umumnya berada di permukaan daratan ataupun terkubur sampai ke dalam tanah dengan ukuran yang bervariatif sampai berdiameter berpuluh puluh meter bahkan lebih, dari batuan yang besar tersebut penduduk [[watukudi]] kemudian memecah nya dengan bertahap memakai palu godam,pacal,dan juga gancu,bahkan dinamit jika diperlukan, sehinggalah batu besar tadi berubah menjadi bongkahan bongkahan kecil untuk lebih mempermudah pengangkutan maupun pengerjaannya, batu [[dusun watukudi]] selain digunakan masyarakat pribumi juga dibutuhkan oleh penduduk luar daerah tersebut,mereka mengirim batu batu itu ke kota [[Mojokerto]],[[Tulung Agung]], [[Ponorogo]],[[jakarta]],[[bali]],bahkan konon sampai diekspor ke [[Australia]]. Hasil dari kerajinan batu penduduk [[dusun watukudi]] adalah [[pawon]] atau tungku dari batu, [[lemper]] atau piringan dari batu yang biasa digunakan untuk membuat sambal sebagai penghalus merica,bawang,cabai,dan |
Daerah pedesaan seperti dijeruk ini memerlukan andil dari para pemudanya untuk kemajuan pembangunan. Diantaranya yang mungkin bisa dilakukan adalah melalui pengembangan sistem bertani dengan beralih ke pertanian modern atau juga dengan mengembangkan komoditas lain yang lebih potensial dan dapat dikembangkan secara luas. Selain itu di salah satu [[dusun]] di [[desa jeruk]] yaitu [[dusun Watukudi]] terdapat banyak tambang batu yang digunakan masyarakat di sekitar situ sebagai mata pencaharian mereka. Dari batu batu itu lalu dimanfaatkan para pengrajin batu sebagai alat kebutuhan rumah tangga. Batuan alam tersebut umumnya berada di permukaan daratan ataupun terkubur sampai ke dalam tanah dengan ukuran yang bervariatif sampai berdiameter berpuluh puluh meter bahkan lebih, dari batuan yang besar tersebut penduduk [[watukudi]] kemudian memecah nya dengan bertahap memakai palu godam,pacal,linggis,gergaji mesin,dan juga gancu,bahkan dinamit jika diperlukan, sehinggalah batu besar tadi berubah menjadi bongkahan bongkahan kecil untuk lebih mempermudah pengangkutan maupun pengerjaannya, batu [[dusun watukudi]] selain digunakan masyarakat pribumi juga dibutuhkan oleh penduduk luar daerah tersebut,mereka mengirim batu batu itu ke kota [[Mojokerto]],[[Tulung Agung]], [[Ponorogo]],[[jakarta]],[[bali]],bahkan konon sampai diekspor ke [[Australia]]. Hasil dari kerajinan batu penduduk [[dusun watukudi]] adalah [[pawon]] atau tungku dari batu, [[lemper]] atau piringan dari batu yang biasa digunakan untuk membuat sambal sebagai penghalus merica,bawang,cabai,dan garam, selain itu mereka juga memanfaatkan batu tersebut untuk membuat patung,bahan bangunan,dingkel,ganjel,lantai batu,pot bunga,juga sebagai material penambah dalam perbaikan jalan jalan kecil. Salah satu tokoh pemuda dari desa jeruk adalah [[Hendri Mustofa]],seorang seniman amatir pencetus karya [[seni hybrid]] yang cukup sibuk aktif di dunia maya dengan akun facebooknya bernama Seniman Sepanjang Masa,dengan alamat http://facebook.com/hendri.hybrid/ ,selain itu dia juga punya wapsite dengan artikel extrem nya yaitu: http://atlantis7.jw.lt |
||
{{ Bandar, Pacitan }} |
{{ Bandar, Pacitan }} |
Revisi per 3 Juni 2013 17.09
Jeruk | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Jawa Timur | ||||
Kabupaten | Pacitan | ||||
Kecamatan | Bandar | ||||
Kode pos | 63583 | ||||
Kode Kemendagri | 35.01.08.2008 | ||||
Luas | - | ||||
Jumlah penduduk | - | ||||
Kepadatan | - | ||||
|
Jeruk adalah sebuah desa di wilayah Kecamatan Bandar, Kabupaten Pacitan, Provinsi Jawa Timur.
didesa jeruk terdapat beberapa tambang emas yang masih belum dimanfaatkan secara maksimal. tambang emas tersebut salah satunya terdapat didususn jambu. tambang tersebut akhirnya malah ditambang pihak luar tanpa ada kontribusinya terhadap lingkungan sekitar.
Didusun jambu juga terdapat pertambangan yang lain, yakni tambang batu asah, tambang ini dikelola masyarakat sekitar secara konvensional. Ada bagusnya jika pertambangan didusun jambu ini dikelola oleh pemerintah dan hasilnya dapat dimanfaatkan untuk pembangunan desa, karena didusun jambu sendiri pembangunan sarana transportasinya sendiri masih sangat minim. jalan yang menghubungkan antar dusun saja masih belum ada yang diaspal sementara dilihat dari penduduknya sendiri di dusun jambu sendiri termasuk padat.
Hasil pertanianya sendiri di dusun Jambu adalah komoditas cabai. akhir - akhir ini banyak petani yang mulai beralih menjadi petani cabai dikarenakan hasilnya sendiri cukup bagus dan harganya cukup menggembirakan.
Daerah pedesaan seperti dijeruk ini memerlukan andil dari para pemudanya untuk kemajuan pembangunan. Diantaranya yang mungkin bisa dilakukan adalah melalui pengembangan sistem bertani dengan beralih ke pertanian modern atau juga dengan mengembangkan komoditas lain yang lebih potensial dan dapat dikembangkan secara luas. Selain itu di salah satu dusun di desa jeruk yaitu dusun Watukudi terdapat banyak tambang batu yang digunakan masyarakat di sekitar situ sebagai mata pencaharian mereka. Dari batu batu itu lalu dimanfaatkan para pengrajin batu sebagai alat kebutuhan rumah tangga. Batuan alam tersebut umumnya berada di permukaan daratan ataupun terkubur sampai ke dalam tanah dengan ukuran yang bervariatif sampai berdiameter berpuluh puluh meter bahkan lebih, dari batuan yang besar tersebut penduduk watukudi kemudian memecah nya dengan bertahap memakai palu godam,pacal,linggis,gergaji mesin,dan juga gancu,bahkan dinamit jika diperlukan, sehinggalah batu besar tadi berubah menjadi bongkahan bongkahan kecil untuk lebih mempermudah pengangkutan maupun pengerjaannya, batu dusun watukudi selain digunakan masyarakat pribumi juga dibutuhkan oleh penduduk luar daerah tersebut,mereka mengirim batu batu itu ke kota Mojokerto,Tulung Agung, Ponorogo,jakarta,bali,bahkan konon sampai diekspor ke Australia. Hasil dari kerajinan batu penduduk dusun watukudi adalah pawon atau tungku dari batu, lemper atau piringan dari batu yang biasa digunakan untuk membuat sambal sebagai penghalus merica,bawang,cabai,dan garam, selain itu mereka juga memanfaatkan batu tersebut untuk membuat patung,bahan bangunan,dingkel,ganjel,lantai batu,pot bunga,juga sebagai material penambah dalam perbaikan jalan jalan kecil. Salah satu tokoh pemuda dari desa jeruk adalah Hendri Mustofa,seorang seniman amatir pencetus karya seni hybrid yang cukup sibuk aktif di dunia maya dengan akun facebooknya bernama Seniman Sepanjang Masa,dengan alamat http://facebook.com/hendri.hybrid/ ,selain itu dia juga punya wapsite dengan artikel extrem nya yaitu: http://atlantis7.jw.lt