Penembakan liar: Perbedaan antara revisi
Tampilan
Konten dihapus Konten ditambahkan
←Membuat halaman berisi '<!--{{homicide}} --> '''Penembakan liar''' atau '''pembunuhan liar''' adalah suatu tindakan pembunuhan yang dilakukan oleh seseorang secara spontan, tanpa perencanaan seb...' |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 30: | Baris 30: | ||
[[ |
[[es:Spree killer]] |
||
[[en:Spree killer]] |
[[en:Spree killer]] |
||
[[de:Amok]] |
|||
[[fr:Tuerie]] |
[[fr:Tuerie]] |
||
[[ja:スプリー・キラー]] |
|||
[[zh:縱慾殺手]] |
Revisi per 19 Agustus 2007 13.38
Penembakan liar atau pembunuhan liar adalah suatu tindakan pembunuhan yang dilakukan oleh seseorang secara spontan, tanpa perencanaan sebelumnya.
Biro Statistik Hukum AS mendefinisikan penembakan liar sebagai "pembunuhan pada dua atau lebih lokasi, hampir tanpa jeda di antara pembunuhan-pembunuhan tersebut." Ini berbeda dengan pembunuh berantai yang biasanya berhenti beberapa waktu antara serangan-serangannya. Sementara itu pembunuh massal biasanya melakukan pembunuhannya di satu lokasi.
Pembunuhan liar terkenal dalam sejarah antara lain:
- Korea Selatan, 1982 - Woo Bum-Kon membunuh 57 orang lalu dirinya sendiri, dengan menggunakan granat dan senapan berkekuatan tinggi.
- Pembantaian Port Arthur (Australia, 1996) - Martin Bryant, menggunakan senapan semi-otomatis, sebuah CAR-15 dan sebuah L1A1 SLR, menewaskan 35 orang
- Penembakan di Virginia Tech (Amerika Serikat, 2007) - penyerang yang belum diketahui identitasnya membunuh setidak-tidaknya 33 termasuk dirinya sendiri.
- Pembantaian Tsuyama (Jepang, 1938) - Mutsuo Toi, menggunakan sebuah senapan tua Jepang dan pedang, membunuh 29 orang dan kemudian dirinya sendiri.
Salah satu bentuk penembakan liar yang mengundang perhatian luas media adalah yang terjadi di sekolah, seperti penembakan di SMA Red Lake pada 2005 dan penembakan di sekolah Amish pada 2006.
Lihat pula
Bacaan lebih lanjut
- Pantziarka, P. 2000, Lone Wolf, Virgin Publishing ISBN 0-7535-0437-5. Buku ini membahas kasus-kasus individu, termasuk Thomas Hamilton, Martin Bryant dan Mark Barton. Juga dibahas konteks sosial yang lebih luas, faktor-faktor psikologis dan akibat politis dari penembakan liar.