Masjid Muhammadan: Perbedaan antara revisi
k deadlink fix: content removed from google cache, found on web archive |
Rahmatdenas (bicara | kontrib) gambar |
||
Baris 2: | Baris 2: | ||
{{Infobox religious building |
{{Infobox religious building |
||
|image = |
|image = Pdg old town1.JPG |
||
|caption = |
|caption = |
||
|building_name = Masjid Muhammadan |
|building_name = Masjid Muhammadan |
Revisi per 15 November 2013 01.45
0°57′42″S 100°21′51″E / 0.96155°S 100.3642°E
Masjid Muhammadan | |
---|---|
Agama | |
Afiliasi | Islam |
Lokasi | |
Lokasi | Jalan Pasa Batipuh, Kelurahan Pasa Gadang, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang, Sumatera Barat, Indonesia |
Arsitektur | |
Tipe | Masjid |
Gaya arsitektur | India |
Peletakan batu pertama | 1843 |
Spesifikasi | |
Arah fasad | Barat laut[1] |
Panjang | 25 meter |
Lebar | 15 meter |
Menara | 2 |
Masjid Muhammadan adalah salah satu masjid tertua di Indonesia sekaligus cagar budaya yang terletak di Kelurahan Pasa Gadang, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang, Sumatera Barat.[2] Masjid ini merupakan masjid peninggalan sejumlah Muslim keturunan India di Padang yang dibangun pada tahun 1843. Masjid dengan arsitektur bercorak India ini berada dalam kawasan Kota Tua Padang, yakni kawasan sehiliran Batang Arau di sekitar pelabuhan Muara.
Keberadaan masjid ini turut berperan dalam penyebaran agama Islam dan perjalanan sejarah Kota Padang. Masjid ini berada di Jalan Pasa Batipuh yang berdiri berjejer mengikuti rangkaian bangunan tua di sepanjang jalan tersebut.[3]
Saat ini selain digunakan untuk aktivitas ibadah umat Islam, masjid berlantai tiga ini juga digunakan sebagai sarana pendidikan agama dan pesantren kilat bagi pelajar, bahkan juga menjadi salah satu daya tarik wisata terkenal di Kota Padang.
Sejarah
Masjid Muhammadan tercatat sebagai salah satu masjid tertua di Kota Padang selain Masjid Raya Ganting, yang merupakan masjid tertua di kota itu.[4] Masjid ini dibangun pada tahun 1843 oleh sekelompok Muslim yang mayoritas berasal dari India; mereka kemungkinan datang bersama tentara Inggris kemudian membentuk komunitas di dekat pelabuhan Muara.[5] Tempat masjid ini berdiri oleh masyarakat Minangkabau dijuluki sebagai Kampung Keling, yang merupakan pusat perniagaan di Kota Padang pada saat itu.[5][6] Masjid ini pada awalnya terbuat dari kapur, pasir, dan gula, kemudian tanpa merubah bentuk aslinya sejak awal abad ke-20 diganti dengan semen.[7][3]
Arsitektur
Arsitektur yang melekat pada masjid ini secara keseluruhan dipengaruhi oleh corak India, terutama pada bagian depan (fasad) yang bercat putih dengan hiasan ornamen berwarna hijau. Fasad tersebut disangga oleh tujuh tiang,[8] ditambah pada bagian terkiri dan terkanannya masing-masing menyatu dengan sebuah bangunan berbentuk menara.[6] Namun bagian atas salah satu menara masjid ini sempat runtuh sepanjang satu meter akibat gempa bumi pada tahun 2009, yang tak lama kemudian diperbaiki dengan bantuan dari Yayasan Satu Untuk Negeri tvOne.[3][9]
Masjid ini memiliki denah berukuran lebar 15 meter dan panjang 25 meter, yang bangunannya terdiri dari tiga lantai.[8] Lantai dasar merupakan tempat salat, sementara lantai dua dan tiga merupakan tempat istirahat yang juga digunakan untuk beberapa keperluan lain seperti memasak.[7] Di tempat salat, tidak terlihat mimbar seperti umumnya masjid-masjid yang ada di Padang, melainkan hanya jendela berbentuk seperti mimbar dan ditutupi kain hijau berlambang bulan dan bintang.[6]
Rujukan
- Catatan kaki
- ^ Google Maps, Jalan Pasar Batipuh.
- ^ Harian Haluan 2012.
- ^ a b c Padang Ekspres 2012.
- ^ Kompas.com 2012.
- ^ a b Colombijn 2006, hlm. 69–77.
- ^ a b c VIVAnews 2011.
- ^ a b Hendra 2012.
- ^ a b Okezone.com 2009.
- ^ Pemerintah Kota Padang 2010.
- Daftar pustaka
- Colombijn, Freek (2006). Paco-paco (Kota) Padang. Yogyakarta: Ombak. Diakses tanggal 2012-08-10.
- "Muhammadan, Masjid India di Kampung China". VIVAnews. 2011-08-05. Diakses tanggal 2012-08-10.
- "25 Tiang di Masjid Gantiang". Kompas.com. 2012-08-13. Diakses tanggal 2012-08-10.
- "Masjid Muhammadan Padang, Bertonggak 7 Langit". Okezone.com. 2009-08-24. Diakses tanggal 2012-08-10.
- "Masjid Muhammadan di Kota Tua Padang". Padang Ekspres. 2011-08-16. Diakses tanggal 2012-08-10.
- "Masjid Muhammadan, Merawat Ritual Islami". Harian Haluan. 2012-06-11. Diakses tanggal 2012-08-10.
- Pemerintah Kota Padang (2010). "Wawako Padang H. Mahyeldi Resmikan Masjid Muhammadan". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-07-17. Diakses tanggal 2012-08-14.
- Hendra, Muhammad Noli (31 Juli 2012). "Masjid Muhammadan, Masjid Nuansa Mekkah". Padang Today. Diakses tanggal 2012-08-10.
- Peta Google – Jalan Pasar Batipuh (Peta). Kartografi oleh Google, Inc. Google, Inc. Diakses tanggal 14 Agustus 2012.