Alan Budikusuma: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 32: | Baris 32: | ||
== Karier == |
== Karier == |
||
Pria kelahiran 1968 ini mulai memegang raket sejak umur 7 tahun. Ia lalu dipanggil oleh [[PBSI]] pada [[1987]] bersama [[Ardy B. Wiranata]], rekan satu klub-nya dan [[Hermawan Susanto]]. |
Pria kelahiran 1968 ini mulai memegang raket sejak umur 7 tahun. Ia lalu dipanggil oleh [[Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia|PBSI]] pada [[1987]] bersama [[Ardy B. Wiranata]], rekan satu klub-nya dan [[Hermawan Susanto]]. |
||
Prestasinya telah terlihat saat ia menjuarai tunggal putra junior di [[Jakarta Terbuka (bulu tangkis)|Jakarta Open]] pada [[1985]] dalam usia 17 tahun dan [[Thailand Terbuka (bulu tangkis)|Thailand Terbuka]] pada [[1989]]. Ia sering diturunkan di Tim [[Piala Thomas]] [[Indonesia]] pada [[1988]]-[[1998]]. |
Prestasinya telah terlihat saat ia menjuarai tunggal putra junior di [[Jakarta Terbuka (bulu tangkis)|Jakarta Open]] pada [[1985]] dalam usia 17 tahun dan [[Thailand Terbuka (bulu tangkis)|Thailand Terbuka]] pada [[1989]]. Ia sering diturunkan di Tim [[Piala Thomas]] [[Indonesia]] pada [[1988]]-[[1998]]. |
||
Baris 44: | Baris 44: | ||
Pasca-Olimpiade, kariernya malah melejit tinggi. Pada Final [[Piala Thomas 1996]] di [[Hong Kong]], ia menjadi penentu kemenangan mutlak [[Indonesia]] 5-0 [[Denmark]] saat ia mengalahkan [[Peter Rasmussen]]. |
Pasca-Olimpiade, kariernya malah melejit tinggi. Pada Final [[Piala Thomas 1996]] di [[Hong Kong]], ia menjadi penentu kemenangan mutlak [[Indonesia]] 5-0 [[Denmark]] saat ia mengalahkan [[Peter Rasmussen]]. |
||
Pada [[1997]], Alan menikah dengan [[Susi Susanti]], yang juga menjadi gold medalist Olimpiade 1992. Ini adalah salah satu hal yang membuktikan, dengan berhubungan baik dan saling mendukung maka prestasinya akan terus menanjak. |
Pada [[1997]], Alan menikah dengan [[Susi Susanti]], yang juga menjadi gold medalist Olimpiade 1992. Ini adalah salah satu hal yang membuktikan, dengan berhubungan baik dan saling mendukung maka prestasinya akan terus menanjak. |
||
== Prestasi == |
== Prestasi == |
Revisi per 6 Oktober 2013 16.28
Alan Budikusuma Wiratama | |
---|---|
Berkas:Alanbudikusuma.jpg | |
Informasi pribadi | |
Nama lahir | Alexander Alan Budikusuma Wiratama |
Kebangsaan | |
Lahir | 29 Maret 1968 Surabaya, Jawa Timur |
Tinggi | 179 m (587 ft 3 in) |
Pegangan | Kanan |
Pasangan | Susi Susanti |
Rekor bertanding | Tunggal Pria |
Rekam medali | ||
---|---|---|
Bulu tangkis Pria | ||
Olimpiade Barcelona 1992 | Tunggal Putra |
Alan Budikusuma Wiratama alias Goei Ren Fang (Dalam aksara Tionghoa: 魏仁芳), (lahir 29 Maret 1968) adalah mantan pemain bulu tangkis Indonesia yang meraih medali emas bulu tangkis pada Olimpiade Barcelona 1992 dalam nomor tunggal putra. Ia pensiun dari dunia bulu tangkis setelah Olimpiade Atlanta 1996.
Alan menikah dengan Susi Susanti, yang juga memenangkan medali emas bulu tangkis pada Olimpiade Barcelona.
Alan Budi Kusuma adalah atlet yang bisa belajar dari kekalahan. Contohnya tahun 1991 Alan Budi Kusuma kalah dari Ardy B. Wiranata di All England. Tetapi di tahun 1992 Alan Budi kusuma mengalahkan Ardy B. Wiranata di Olimpiade Barcelona. Contoh lain di tahun 1996 Alan Kalah dari Poul Erick H.L di Olimpiade Atlanta tapi di tahun yang sama Alan Budi kusuma mengalahkan Poul Erik di Indonesia Open.
Karier
Pria kelahiran 1968 ini mulai memegang raket sejak umur 7 tahun. Ia lalu dipanggil oleh PBSI pada 1987 bersama Ardy B. Wiranata, rekan satu klub-nya dan Hermawan Susanto.
Prestasinya telah terlihat saat ia menjuarai tunggal putra junior di Jakarta Open pada 1985 dalam usia 17 tahun dan Thailand Terbuka pada 1989. Ia sering diturunkan di Tim Piala Thomas Indonesia pada 1988-1998.
Tetapi, pada dekade 1990-an, ia seperti jagoan tanpa prestasi top. Kekalahannya pada pertandingan Final Piala Thomas 1992 di Kuala Lumpur, Malaysia, melawan Foo Kok Keong, membuat ia dikucilkan lewat berbagai artikel di koran. Kekalahan di Malaysia itu membuat semua orang bertanya, tentang apakah Alan masih pantas berjuang mengharumkan nama Indonesia. Patah semangat? Tidak! Alan membuktikan diri bahwa pandangan terhadap dirinya adalah salah. Maka, ia membuktikan dengan bertanding dengan sesama atlet Indonesia di Olimpiade 1992, yaitu Ardy B. Wiranata. Pertimbangnnya, siapapun yang mendapatkan medali emas itu sudah pasti atlet Indonesia.
Sepanjang pertandingan final Olimpiade 1992 itu, Alan dan Ardy terus bertukar pukulan demi pukulan. Sampai akhirnya, Ardy tidak lagi berkutik dan Alan Budikusuma sukses mengembalikan kehormatannya. Medali emas pun di tangannya. Ia telah mulai lega karena kekasihnya, Susi Susanti juga menjadi gold medalist di tunggal wanita ketika menang melawan atlet Korea Selatan, Bang Soo-Hyun.
Alan memang luar biasa. Mampu mengubah yang tidak mungkin menjadi mungkin. Ia yang tadinya tidak difavoritkan juara Olimpiade ternyata mampu menjuarainya.
Pasca-Olimpiade, kariernya malah melejit tinggi. Pada Final Piala Thomas 1996 di Hong Kong, ia menjadi penentu kemenangan mutlak Indonesia 5-0 Denmark saat ia mengalahkan Peter Rasmussen.
Pada 1997, Alan menikah dengan Susi Susanti, yang juga menjadi gold medalist Olimpiade 1992. Ini adalah salah satu hal yang membuktikan, dengan berhubungan baik dan saling mendukung maka prestasinya akan terus menanjak.
Prestasi
- Medali Emas Olimpiade Barcelona 1992
- Juara Malaysia Open 1995
- Juara Indonesia Open 1993
- Juara Invitasi Piala Dunia 1993
- Juara German Open 1992
- Juara China Open 1991
- Juara Thailand Open 1989 dan 1991
- Juara Dutch Open 1989
Penghargaan
- Tanda Kehormatan Republik Indonesia Bintang Jasa Utama
Pranala luar
- (Indonesia) "Persiapan Alan Budikusuma-Susi Susanti sebelum Kirab Obor Olimpiade di Negeri Para Dewa", Pontianak Post, 10 April 2004
- (Indonesia) Alan Budikusuma Senang Angpao
Hadi iswanto (bicara) 17 September 2012 03.43 (UTC)