Streptomyces: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: BP2014 |
k Bot: Memperbaiki pengalihan |
||
Baris 3: | Baris 3: | ||
karakteristik : |
karakteristik : |
||
Karateristik ''Streptomyces'' yang lain adalah [[koloni]] mereka yang keras, berbulu dan tidak/jarang berpigmen.<ref name=pau>{{en}} Paustian T. 2008. Microbiology and bacteriology: The world of microbes. [terhubung berkala]. http://www.bact.wisc.edu/ microtextbook/index.php?module=Book&func=displayarticle&art_id=93 [25 Apr 2009].</ref> ''Streptomyces'' adalah [[organisme]] kemoheteroorganotrof yaitu [[organisme]] yang mampu menggunakan materi [[organik]] yang kompleks sebagai sumber [[karbon]] dan [[energi]].<ref name=pau/> Materi yang mereka dapatkan berasal dari [[degradasi]] molekul ini di dalam tanah.<ref name=pau/> Karena sifat ini bakteri ini penting untuk menjaga [[tekstur]] dan kesuburan tanah.<ref name=pau/> Bakteri ini memiliki suhu [[optimal]] untuk pertumbuhan pada 25<sup>o</sup>C dan [[pH]] 8-9.<ref name=pau/> |
Karateristik ''Streptomyces'' yang lain adalah [[koloni]] mereka yang keras, berbulu dan tidak/jarang berpigmen.<ref name=pau>{{en}} Paustian T. 2008. Microbiology and bacteriology: The world of microbes. [terhubung berkala]. http://www.bact.wisc.edu/ microtextbook/index.php?module=Book&func=displayarticle&art_id=93 [25 Apr 2009].</ref> ''Streptomyces'' adalah [[makhluk hidup|organisme]] kemoheteroorganotrof yaitu [[makhluk hidup|organisme]] yang mampu menggunakan materi [[organik]] yang kompleks sebagai sumber [[karbon]] dan [[energi]].<ref name=pau/> Materi yang mereka dapatkan berasal dari [[degradasi]] molekul ini di dalam tanah.<ref name=pau/> Karena sifat ini bakteri ini penting untuk menjaga [[tekstur]] dan kesuburan tanah.<ref name=pau/> Bakteri ini memiliki suhu [[optimisasi|optimal]] untuk pertumbuhan pada 25<sup>o</sup>C dan [[pH]] 8-9.<ref name=pau/> |
||
''Streptomyces'' jarang bersifat [[patogen]], tetapi beberapa spesies seperti ''S. somaliensis'' dan ''S. sudanensis'' dapat menyebabkan [[mycetoma]] serta dapat menyebabkan penyakit [[scabies]] pada [[tanaman]] disebabkan oleh ''S. caviscabies'' dan ''S. scabies''.<ref name=pare>{{en}} Paredes MGP et al. 2007. Catheter-related bacteremia due to Streptomyces: Clinical significance of Streptomyces isolation in cultures. Rev Clin Esp 1:21-23. </ref><ref name=hah>{{en}} Hahn D, Amann RI, Ludwig W, Akkermans AD, Schleifer KH. 1992. Detection of micro-organisms in soil after in situ hybridization with rRNA-targeted, fluorescently labelled oligonucleotides. J Gen Microbiol 138:879-887.</ref> |
''Streptomyces'' jarang bersifat [[patogen]], tetapi beberapa spesies seperti ''S. somaliensis'' dan ''S. sudanensis'' dapat menyebabkan [[mycetoma]] serta dapat menyebabkan penyakit [[scabies]] pada [[tanaman]] disebabkan oleh ''S. caviscabies'' dan ''S. scabies''.<ref name=pare>{{en}} Paredes MGP et al. 2007. Catheter-related bacteremia due to Streptomyces: Clinical significance of Streptomyces isolation in cultures. Rev Clin Esp 1:21-23. </ref><ref name=hah>{{en}} Hahn D, Amann RI, Ludwig W, Akkermans AD, Schleifer KH. 1992. Detection of micro-organisms in soil after in situ hybridization with rRNA-targeted, fluorescently labelled oligonucleotides. J Gen Microbiol 138:879-887.</ref> |
||
== Manfaat == |
== Manfaat == |
||
Diketahui pula bahwa ''Streptomyces'' adalah [[sumber]] utama senyawa [[antibiotik]] dewasa ini.<ref name=oka>{{en}} Okami Y, Hotta K. 1988. Actinomycetes in Biotechnology. London: Academic Pr. Hal. 11-19.</ref> Saat ini, ''Streptomyces'' memproduksi lebih dari dua pertiga antibiotik alami yang berguna secara klinis.<ref name=oka/> [[Streptomycin]] adalah salah satu contoh antibiotik terkenal yang berasal dari ''Streptomyces''.<ref name=oka/> Antibiotik primer tersebut dapat diaplikasikan pada [[manusia]] (sebagai obat antikanker, [[immunoregulator]]) atau digunakan sebagai [[herbisida]], agen anti-parasit, dan penghasil beberapa enzim penting untuk industri makanan dan industri lainnya.<ref name=oka/> Streptomyces dikenal karena kemampuannya untuk mensintesis senyawa yang dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme lain, antara lain ''[[Escherichia coli]]'', ''[[Klebsiella pneumoniae]]'', ''[[Pseudomonas aeruginosa]]'', ''[[Vibrio cholerae]]'', ''[[Salmonella typhi]]'', ''[[Staphylococcus aureus]]'', dan ''[[Shigella dysenteriae]]''.<ref name=dha>{{en}} Dhanasekaran D et al. 2005. Screening of salt pans Actinomycetes for antibacterial agents. ''The Internet J Microbiol'' 1:2.</ref> |
Diketahui pula bahwa ''Streptomyces'' adalah [[sumber]] utama senyawa [[antibiotika|antibiotik]] dewasa ini.<ref name=oka>{{en}} Okami Y, Hotta K. 1988. Actinomycetes in Biotechnology. London: Academic Pr. Hal. 11-19.</ref> Saat ini, ''Streptomyces'' memproduksi lebih dari dua pertiga antibiotik alami yang berguna secara klinis.<ref name=oka/> [[Streptomycin]] adalah salah satu contoh antibiotik terkenal yang berasal dari ''Streptomyces''.<ref name=oka/> Antibiotik primer tersebut dapat diaplikasikan pada [[manusia]] (sebagai obat antikanker, [[immunoregulator]]) atau digunakan sebagai [[herbisida]], agen anti-parasit, dan penghasil beberapa enzim penting untuk industri makanan dan industri lainnya.<ref name=oka/> Streptomyces dikenal karena kemampuannya untuk mensintesis senyawa yang dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme lain, antara lain ''[[Escherichia coli]]'', ''[[Klebsiella pneumoniae]]'', ''[[Pseudomonas aeruginosa]]'', ''[[Vibrio cholerae]]'', ''[[Salmonella enterica|Salmonella typhi]]'', ''[[Staphylococcus aureus]]'', dan ''[[Shigella dysenteriae]]''.<ref name=dha>{{en}} Dhanasekaran D et al. 2005. Screening of salt pans Actinomycetes for antibacterial agents. ''The Internet J Microbiol'' 1:2.</ref> |
||
[[Antibiotik]] yang dihasilkan oleh ''Streptomyces'' sangat banyak, antara lain neomisin dan kloramfenikol.<ref name=kie>{{en}} Kieser T, Bibb MJ, Buttner MJ, Chater KF, Hopwood DA. 2000. Practical Streptomyces Genetics. Norwich: John Innes Foundation. Hal. 15-23.</ref> Selain itu antibiotik streptomisin juga dinamakan berdasarkan bakteri penghasilnya, yaitu ''[[Streptomyces griseus]]''.<ref name=wak>{{en}} Waksman SA. 1969. Success and failure in the search for antibiotics. J Appl Microbiol 2:54-58.</ref> |
[[Antibiotika|Antibiotik]] yang dihasilkan oleh ''Streptomyces'' sangat banyak, antara lain neomisin dan kloramfenikol.<ref name=kie>{{en}} Kieser T, Bibb MJ, Buttner MJ, Chater KF, Hopwood DA. 2000. Practical Streptomyces Genetics. Norwich: John Innes Foundation. Hal. 15-23.</ref> Selain itu antibiotik streptomisin juga dinamakan berdasarkan bakteri penghasilnya, yaitu ''[[Streptomyces griseus]]''.<ref name=wak>{{en}} Waksman SA. 1969. Success and failure in the search for antibiotics. J Appl Microbiol 2:54-58.</ref> |
||
Antibiotik yang dihasilkan oleh [[genus]] ini antara lain nystatin dari ''S. noursei'', amphotericin B dari ''S. nodosus'', natamycin dari ''S. natalensis'', erythromycin dari ''S. erythreus'', neomycin dari ''S. fradiae'', streptomycin dari ''S. griseus'', tetrasiklin dari ''S. rimosus'', vancomycin dari ''S. orientalis'', rifamycin dari ''S. mediterranei'', chloramphenicol dari ''S. venezuelae'', puromycin dari ''S. alboniger'' dan lincomycin dari ''S. lincolnensis''.<ref name=wat>{{en}} Watve MG, Tickoo R, Jog MM, Bhole BD. 2001. How many antibiotics are produced by the genus Streptomyces? ''Arch Microbiol'' 176(5):386–390.</ref> |
Antibiotik yang dihasilkan oleh [[genus]] ini antara lain nystatin dari ''S. noursei'', amphotericin B dari ''S. nodosus'', natamycin dari ''S. natalensis'', erythromycin dari ''S. erythreus'', neomycin dari ''S. fradiae'', streptomycin dari ''S. griseus'', tetrasiklin dari ''S. rimosus'', vancomycin dari ''S. orientalis'', rifamycin dari ''S. mediterranei'', chloramphenicol dari ''S. venezuelae'', puromycin dari ''S. alboniger'' dan lincomycin dari ''S. lincolnensis''.<ref name=wat>{{en}} Watve MG, Tickoo R, Jog MM, Bhole BD. 2001. How many antibiotics are produced by the genus Streptomyces? ''Arch Microbiol'' 176(5):386–390.</ref> |
||
Revisi per 12 Desember 2016 09.13
Streptomyces adalah bakteri gram positif yang menghasilkan spora yang dapat ditemukan di tanah.[1] Bakteri ini nonmotil dan berfilamen.[1] Selain ditemukan pada tanah, bakteri ini juga dapat ditemukan pada tumbuhan yang membusuk.[1] Streptomyces dikenal juga karena memproduksi senyawa volatil yaitu Geosmin yang memiliki bau khas pada tanah.[1] Streptomyces termasuk ke dalam golongan Actinomyces yaitu bakteri yang memiliki struktur hifa bercabang menyerupai fungi dan dapat menghasilkan spora.[2]
karakteristik : Karateristik Streptomyces yang lain adalah koloni mereka yang keras, berbulu dan tidak/jarang berpigmen.[3] Streptomyces adalah organisme kemoheteroorganotrof yaitu organisme yang mampu menggunakan materi organik yang kompleks sebagai sumber karbon dan energi.[3] Materi yang mereka dapatkan berasal dari degradasi molekul ini di dalam tanah.[3] Karena sifat ini bakteri ini penting untuk menjaga tekstur dan kesuburan tanah.[3] Bakteri ini memiliki suhu optimal untuk pertumbuhan pada 25oC dan pH 8-9.[3]
Streptomyces jarang bersifat patogen, tetapi beberapa spesies seperti S. somaliensis dan S. sudanensis dapat menyebabkan mycetoma serta dapat menyebabkan penyakit scabies pada tanaman disebabkan oleh S. caviscabies dan S. scabies.[4][5]
Manfaat
Diketahui pula bahwa Streptomyces adalah sumber utama senyawa antibiotik dewasa ini.[6] Saat ini, Streptomyces memproduksi lebih dari dua pertiga antibiotik alami yang berguna secara klinis.[6] Streptomycin adalah salah satu contoh antibiotik terkenal yang berasal dari Streptomyces.[6] Antibiotik primer tersebut dapat diaplikasikan pada manusia (sebagai obat antikanker, immunoregulator) atau digunakan sebagai herbisida, agen anti-parasit, dan penghasil beberapa enzim penting untuk industri makanan dan industri lainnya.[6] Streptomyces dikenal karena kemampuannya untuk mensintesis senyawa yang dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme lain, antara lain Escherichia coli, Klebsiella pneumoniae, Pseudomonas aeruginosa, Vibrio cholerae, Salmonella typhi, Staphylococcus aureus, dan Shigella dysenteriae.[7]
Antibiotik yang dihasilkan oleh Streptomyces sangat banyak, antara lain neomisin dan kloramfenikol.[8] Selain itu antibiotik streptomisin juga dinamakan berdasarkan bakteri penghasilnya, yaitu Streptomyces griseus.[9] Antibiotik yang dihasilkan oleh genus ini antara lain nystatin dari S. noursei, amphotericin B dari S. nodosus, natamycin dari S. natalensis, erythromycin dari S. erythreus, neomycin dari S. fradiae, streptomycin dari S. griseus, tetrasiklin dari S. rimosus, vancomycin dari S. orientalis, rifamycin dari S. mediterranei, chloramphenicol dari S. venezuelae, puromycin dari S. alboniger dan lincomycin dari S. lincolnensis.[10]
Referensi
- ^ a b c d (Inggris) Madigan MT, Martinko JM. 2006. Brock Biology of Microorganisms. Ed ke-11. New Jersey: Pearson Education. Hal. 88-95.
- ^ (Inggris)Srivibool R, Sukchotiratana M. 2006. Bioprespective of actinomycetes isolates from coastal soils: A new source of antimicrobial producers. Songklanakarin J Sci Technol 28(3):493-499.
- ^ a b c d e (Inggris) Paustian T. 2008. Microbiology and bacteriology: The world of microbes. [terhubung berkala]. http://www.bact.wisc.edu/ microtextbook/index.php?module=Book&func=displayarticle&art_id=93 [25 Apr 2009].
- ^ (Inggris) Paredes MGP et al. 2007. Catheter-related bacteremia due to Streptomyces: Clinical significance of Streptomyces isolation in cultures. Rev Clin Esp 1:21-23.
- ^ (Inggris) Hahn D, Amann RI, Ludwig W, Akkermans AD, Schleifer KH. 1992. Detection of micro-organisms in soil after in situ hybridization with rRNA-targeted, fluorescently labelled oligonucleotides. J Gen Microbiol 138:879-887.
- ^ a b c d (Inggris) Okami Y, Hotta K. 1988. Actinomycetes in Biotechnology. London: Academic Pr. Hal. 11-19.
- ^ (Inggris) Dhanasekaran D et al. 2005. Screening of salt pans Actinomycetes for antibacterial agents. The Internet J Microbiol 1:2.
- ^ (Inggris) Kieser T, Bibb MJ, Buttner MJ, Chater KF, Hopwood DA. 2000. Practical Streptomyces Genetics. Norwich: John Innes Foundation. Hal. 15-23.
- ^ (Inggris) Waksman SA. 1969. Success and failure in the search for antibiotics. J Appl Microbiol 2:54-58.
- ^ (Inggris) Watve MG, Tickoo R, Jog MM, Bhole BD. 2001. How many antibiotics are produced by the genus Streptomyces? Arch Microbiol 176(5):386–390.