Tempuyung: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: BP2014 |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: BP2014 |
||
Baris 17: | Baris 17: | ||
===Bunga dan Buah=== |
===Bunga dan Buah=== |
||
Bunga tempuyung berbentuk [[malai]], |
Bunga tempuyung berbentuk [[malai]], kelopaknya seperti [[lonceng]], dan [[mahkota]]nya berbentuk dari kumpulan [[jarum]] berwarna putih atau [[kuning]].<ref name="Winarto"/> Adapun [[buah]]nya mempunyai bentuk [[kotak]] juga be[[rusuk]] [[lima]] dan mempunyai [[rambut]] berwarna hitam yang kemudian berubah menjadi biji berukuran kecil dan ringan berupa serbuk.<ref name="Winarto"/> |
||
==Reflist== |
==Reflist== |
||
{{reflist}} |
{{reflist}} |
||
[[Kategori : |
[[Kategori : Daun]] |
||
[[Kategori : Obat]] |
[[Kategori : Obat]] |
||
[[Kategori : |
[[Kategori : Alami]] |
Revisi per 24 April 2014 16.28
Artikel ini merupakan artikel yang dikerjakan oleh Peserta Kompetisi Menulis Bebaskan Pengetahuan 2014 yakni BP47Dhorifah (bicara). Untuk sementara waktu (hingga 25 April 2014), guna menghindari konflik penyuntingan, dimohon jangan melakukan penyuntingan selama pesan ini ditampilkan selain oleh Peserta dan Panitia. Peserta kompetisi harap menghapus tag ini jika artikel telah selesai ditulis atau dapat dihapus siapa saja jika kompetisi telah berakhir. Tag ini diberikan pada 1 April 2014. Halaman ini terakhir disunting oleh BP47Dhorifah (Kontrib • Log) 3845 hari 474 menit lalu. |
Tempuyung yang mempunyai nama Latin Sonchus Arvensis merupakan salah satu tanaman obat yang berkhasiat.[1] Selain nama Latin, tempuyung juga memilki nama daerah seperti lobak air, lempung jombang, galibug, lampenas, dan rayana.[1] Tanaman ini sering kita temukan di sekitar kita karena dapat tumbuh di antara puing-puing bangunan, tembok, ataupun pinggir jalan.[1] Tempuyung termasuk dalam suku Asteraceae yang tumbuh di ketinggian 50-1.600m dpl dan sangat cocok berada di lingkungan yang memiliki curah hujan merata sepanjang tahun atau daerah dengan musim kemarau pendek.[1] Sebagai tanaman liar, tempuyung dapat juga dibudidayakan di dalam pekarangan.[1] Tempuyung tergolong dalam tumbuhan tak berkayu atau terna dan menyukai tempat yang langsung terkena sinar matahari serta mudah berkembang biak dengan biji yang terbawa oleh angin.[2] Adapun tumbuhan ini mengandung kalium, flafonoid, taraksasterol, inositol, dan yang lain.[3]
Bentuk Tanaman
Tempuyung adalah tanaman yang mempunyai yang bisa digunakan sebagai obat untuk macam-macam penyakit, yakni batu ginjal, demam, juga bengkak.[3] Seluruh bagian yang dimilikinya dapat digunakan sebagai obat, baik dalam bentuk segar maupun kering.[4] Adapun bagian-bagiannya adalah:
Batang
Tinggi tanaman tempuyung berkisar 65-150 cm.[1] Batang tanaman ini berlubang dan bergetah hijau.[1] Selain itu, tempuyung adalah salah satu tanaman yang mana batangnya berbulu dan lunak.[2]
Daun
Daunnya tunggal berbentuk lonjong dan mempunyai ujung runcing serta berwarna hijau keunguan, permukaannya licin dan tepinya berombak juga bergigi tak beraturan.[1] Panjang daunnya kira-kira 6-48 cm dan mempunyai lebar sekitar 3-12 cm.[5] Di dekat pangkal batang, daun yang bergigi terpusat membentuk roset dan yang terletak di bagian atas berselang-seling memeluk batang.[1] Daun inilah yang berkhasiat sebagai penghancur batu ginjal.[1]
Bunga dan Buah
Bunga tempuyung berbentuk malai, kelopaknya seperti lonceng, dan mahkotanya berbentuk dari kumpulan jarum berwarna putih atau kuning.[1] Adapun buahnya mempunyai bentuk kotak juga berusuk lima dan mempunyai rambut berwarna hitam yang kemudian berubah menjadi biji berukuran kecil dan ringan berupa serbuk.[1]
Reflist
- ^ a b c d e f g h i j k l W.P., Winarto (2004).Tempuyung:Tanaman Penghancur Batu Ginjal.Jakarta:Agromedia Pustaka. Hal 1-3
- ^ a b Sunanto, Hardi (2009).100 Resep sembuhkan Hipertensi, Obesitas, dan Asam Urat.Jakarta:PT Elex Media Komputindo. Hal 61
- ^ a b Kuncoro, Sri (2006).Hancurkan Batu Ginjal dengan Ramuan Herbal.Jakarta:Puspa Swara. Hal 21 Cet II
- ^ Pemadi, Adi (2008).Membuat Kebun Tanaman Obat.Jakarta:Pustaka Bunda. Hal 53 Cet 1
- ^ Sa'adah, Sumiati(2007).Mengenal Tanaman yang Berkhasiat Obat.Jakarta:Azka Press . Hal 15