Museum Basoeki Abdullah: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: BP2014 |
Tag: BP2014 |
||
Baris 25: | Baris 25: | ||
== Sejarah == |
== Sejarah == |
||
Museum Basoeki Abdullah didirikan pada 25 September 2001 dan diresmikan oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata [[I Gede Ardika]].<ref name="ami"> {{cite web|title=Museum Basuki Abdullah|url=http://asosiasimuseumindonesia.org/anggota/253-museum-basoeki-abdullah.html|accessdate=10 Mei 2014}}</ref> <ref name="mba"> {{cite web|title=Museum Basuki Abdullah|url=http://www.museumbasoekiabdullah.or.id/|accessdate=10 Mei 2014}}</ref> Museum ini didirikan atas wasiat Basoeki Abdullah yang meninggal dunia pada 5 November 1993.<ref name="ami"/> Basoeki Abdullah berpesan agar lukisan dan koleksi pribadinya berupa barang atau benda seni beserta rumah kediamannya dihibahkan kepada Pemerintah [[Republik Indonesia]].<ref name="ami"/> Pada tahun 1998 rumah di Jalan Keuangan Raya No 19 Cilandak Barat Jakarta Selatan diserahkan pada Pemerintah Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan.<ref name="ami"/> <ref name="mba"/> Bangunan rumah tingkat dua seluas ± 600 m<sup>2</sup> dan luas tanah ± 450 m<sup>2</sup> rumah ini kemudian direnovasi agar dapat difungsikan sebagai museum.<ref name="ami"/> <ref name="mba"/> |
Museum Basoeki Abdullah didirikan pada 25 September 2001 dan diresmikan oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata [[I Gede Ardika]].<ref name="ami"> {{cite web|title=Museum Basuki Abdullah|url=http://asosiasimuseumindonesia.org/anggota/253-museum-basoeki-abdullah.html|accessdate=10 Mei 2014}}</ref> <ref name="mba"> {{cite web|title=Museum Basuki Abdullah|url=http://www.museumbasoekiabdullah.or.id/|accessdate=10 Mei 2014}}</ref> Museum ini didirikan atas wasiat Basoeki Abdullah yang meninggal dunia pada 5 November 1993.<ref name="ami"/> Basoeki Abdullah berpesan agar lukisan dan koleksi pribadinya berupa barang atau benda seni beserta rumah kediamannya dihibahkan kepada Pemerintah [[Republik Indonesia]].<ref name="ami"/> Pada tahun 1998 rumah di Jalan Keuangan Raya No 19 Cilandak Barat Jakarta Selatan diserahkan pada Pemerintah Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan.<ref name="ami"/> <ref name="mba"/> Bangunan rumah tingkat dua seluas ± 600 m<sup>2</sup> dan luas tanah ± 450 m<sup>2</sup> rumah ini kemudian direnovasi agar dapat difungsikan sebagai museum.<ref name="ami"/> <ref name="mba"/> |
||
== Koleksi == |
== Koleksi == |
Revisi per 12 Mei 2014 12.20
Artikel ini merupakan artikel yang dikerjakan oleh Peserta Kompetisi Menulis Bebaskan Pengetahuan 2014 yakni BP41Hillun (bicara). Untuk sementara waktu (hingga selesai), guna menghindari konflik penyuntingan, dimohon jangan melakukan penyuntingan selama pesan ini ditampilkan selain oleh Peserta dan Panitia. Peserta kompetisi harap menghapus tag ini jika artikel telah selesai ditulis atau dapat dihapus siapa saja jika kompetisi telah berakhir. Tag ini diberikan pada mulai. Halaman ini terakhir disunting oleh Lylla08 (Kontrib • Log) 3842 hari 1350 menit lalu. |
Berkas:Ruang Pameran Museum Basoeki Abdullah.jpg | |
Didirikan | 25 September 2001[1] |
---|---|
Lokasi | Jalan Keuangan Raya Cilandak Barat Nomor 19, Jakarta Selatan |
Situs web | http://www.museumbasoekiabdullah.or.id/ |
Museum Basoeki Abdullah berisi lukisan dan koleksi pribadi Basoeki Abdullah seperti patung, topeng, wayang dan senjata.[1] Museum yang terletak di Jakarta Selatan ini dikelola oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.[2] Selain digunakan untuk pameran, museum ini juga digunakan untuk menggelar lokakarya.[3]
Sejarah
Museum Basoeki Abdullah didirikan pada 25 September 2001 dan diresmikan oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata I Gede Ardika.[2] [1] Museum ini didirikan atas wasiat Basoeki Abdullah yang meninggal dunia pada 5 November 1993.[2] Basoeki Abdullah berpesan agar lukisan dan koleksi pribadinya berupa barang atau benda seni beserta rumah kediamannya dihibahkan kepada Pemerintah Republik Indonesia.[2] Pada tahun 1998 rumah di Jalan Keuangan Raya No 19 Cilandak Barat Jakarta Selatan diserahkan pada Pemerintah Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan.[2] [1] Bangunan rumah tingkat dua seluas ± 600 m2 dan luas tanah ± 450 m2 rumah ini kemudian direnovasi agar dapat difungsikan sebagai museum.[2] [1]
Koleksi
Museum ini berisi beragam karya dari Basoeki Abdullah, diantaranya lukisan asli, lukisan repro, patung, topeng, wayang kulit, wayang golek, pakaian, senjata, hiasan, peralatan dapur, mebelair, peraga, musik, foto, buku, dan ruang memorial.[4]
- Lantai 1
Di lantai ini terdapat sebuah ruangan memorial berupa kamar tidur milik Basoeki Abdullah.[4] Selain itu, ada lukisan Basoeki Abdullah ketika masih berumur 10 tahun dengan menggambar wajah Mahatma Gandhi dan wajah ayahnya Abdullah Suryo Subroto.[5]
- Lantai 2
Di lantai ini terdapat 40 lukisan hasil karya Basoeki Abdullah yang dipamerkan dari 115 karya lukisannya.[4] Di lantai tersebut terdapat lukisan-lukisan dengan tema yang beragam, seperti pemandangan alam, tokoh-tokoh besar negara dan lukisan abstrak.[4] Tokoh-tokoh besar yang pernah beliau lukis adalah Pangeran Dienogoro, R.A. Kartini, Sri Sultan Hamengkubuwono IX, Ibu Tien Soeharto, Ferdinand Marcos, Raja Fahd, Lee Kuan Yew dan tokoh lainnya sedangkan untuk lukisan pemandangan alam sendiri terdiri dari lukisan pegunungan, binatang, dan laut.[4] Selain itu, terdapat lukisan tiga dimensi dengan tema flora fauna kekayaan langka.[4] Lukisan ini menggambarkan seorang wanita yang menyelam di dalam laut dengan terumbu karang dan ikan-ikan.[4] Di lantai dua juga terdapat dua buah ruangan untuk perpustakaan dan ruangan untuk penyimpanan lukisan.[4] Di ruangan perpustakaan ini terdapat 3.000 koleksi buku milik Basoeki Abdullah.[4]
Referensi
- ^ a b c d e "Museum Basuki Abdullah". Diakses tanggal 10 Mei 2014.
- ^ a b c d e f "Museum Basuki Abdullah". Diakses tanggal 10 Mei 2014.
- ^ "Pameran dan Kegiatan". Diakses tanggal 10 Mei 2014.
- ^ a b c d e f g h i "Museum Basuki Abdullah Jakarta". Diakses tanggal 10 Mei 2014.
- ^ "Koleksi Lukisan Sang Maestro di Museum Basoeki Abdulah". Diakses tanggal 10 Mei 2014.