Kerajaan Bedahulu: Perbedaan antara revisi
k →Pranala luar: edit |
k →Sisa peninggalan: edit |
||
Baris 34: | Baris 34: | ||
==Sisa peninggalan== |
==Sisa peninggalan== |
||
Perlawanan kerajaan Bedulu terhadap Majapahit oleh legenda masyarakat Bali dianggap melambangkan perlawanan penduduk Bali asli (''Bali Aga'') terhadap serangan Jawa (''Wong Majapahit''). Beberapa tempat terpencil di Bali masih memelihara adat-istiadat Bali Aga, misalnya di |
Perlawanan kerajaan Bedulu terhadap Majapahit oleh legenda masyarakat Bali dianggap melambangkan perlawanan penduduk Bali asli (''Bali Aga'') terhadap serangan Jawa (''Wong Majapahit''). Beberapa tempat terpencil di Bali masih memelihara adat-istiadat Bali Aga, misalnya di [[Trunyan, Kintamani, Bangli|Desa Trunyan]], [[Kintamani, Bangli|Kecamatan Kintamani]], [[Kabupaten Bangli]]; di [[Tenganan, Manggis, Karangasem|Desa Tenganan]], [[Manggis, Karangasem|Kecamatan Manggis]], [[Kabupaten Karangasem]]; serta di desa-desa Sembiran, Cempaga Sidatapa, Pedawa, Tiga Was di [[Kabupaten Buleleng]]. |
||
Beberapa obyek wisata yang dianggap merupakan peninggalan kerajaan Bedulu, antara lain adalah pura Jero Agung, Samuan Tiga, dan Goa Gajah. |
Beberapa obyek wisata yang dianggap merupakan peninggalan kerajaan Bedulu, antara lain adalah pura Jero Agung, Samuan Tiga, dan Goa Gajah. |
Revisi per 29 Mei 2007 11.00
Kerajaan Bedahulu atau Bedulu adalah kerajaan kuno di pulau Bali pada abad ke-8 sampai abad ke-14, yang memiliki pusat kerajaan di sekitar Pejeng atau Bedulu, Kabupaten Gianyar, Bali. Diperkirakan kerajaan ini diperintah oleh raja-raja keturunan dinasti Warmadewa. Penguasa terakhir kerajaan Bedulu (Dalem Bedahulu) menentang ekspansi kerajaan Majapahit pada tahun 1343, yang dipimpin oleh Gajah Mada, namun berakhir dengan kekalahan Bedulu. Perlawanan Bedulu kemudian benar-benar padam setelah pemberontakan keturunan terakhirnya (Dalem Makambika) berhasil dikalahkan tahun 1347.
Setelah itu Gajah Mada menempatkan seorang keturunan brahmana dari Jawa bernama Sri Kresna Kepakisan sebagai raja (Dalem) di pulau Bali. Keturunan dinasti Kepakisan inilah yang di kemudian hari menjadi raja-raja di beberapa kerajaan kecil di pulau Bali.
Raja-raja Bedahulu
- Sri Kesari Warmadewa - (882-913)
- Sri Ugrasena - (915-939)
- Agni
- Tabanendra Warmadewa
- Candrabhaya Singa Warmadewa - (960-975)
- Janasadhu Warmadewa
- Sri Wijayamahadewi
- Dharmodayana Warmadewa (Udayana) - (988-1011)
- Gunapriya Dharmapatni (bersama Udayana) - (989-1001)
- Sri Ajnadewi
- Sri Marakata - (1022-1025)
- Anak Wungsu - (1049-1077)
- Sri Maharaja Sri Walaprabu - (1079-1088)
- Sri Maharaja Sri Sakalendukirana - (1088-1098)
- Sri Suradhipa - (1115-1119)
- Sri Jayasakti - (1133-1150)
- Ragajaya
- Sri Maharaja Aji Jayapangus - (1178-1181)
- Arjayadengjayaketana
- Aji Ekajayalancana
- Bhatara Guru Sri Adikuntiketana
- Parameswara
- Adidewalancana
- Mahaguru Dharmottungga Warmadewa
- Walajayakertaningrat (Sri Masula Masuli atau Dalem Buncing?)
- Sri Astasura Ratna Bumi Banten (Dalem Bedahulu) - (1332-1343)
- Dalem Tokawa (1343-1345)
- Dalem Makambika (1345-1347)
Sisa peninggalan
Perlawanan kerajaan Bedulu terhadap Majapahit oleh legenda masyarakat Bali dianggap melambangkan perlawanan penduduk Bali asli (Bali Aga) terhadap serangan Jawa (Wong Majapahit). Beberapa tempat terpencil di Bali masih memelihara adat-istiadat Bali Aga, misalnya di Desa Trunyan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli; di Desa Tenganan, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem; serta di desa-desa Sembiran, Cempaga Sidatapa, Pedawa, Tiga Was di Kabupaten Buleleng.
Beberapa obyek wisata yang dianggap merupakan peninggalan kerajaan Bedulu, antara lain adalah pura Jero Agung, Samuan Tiga, dan Goa Gajah.
Referensi
- Sejarah Bali. Nyoka, Penerbit & Toko Buku Ria, Denpasar, 1990.
Pranala luar
- (Indonesia) Pikiran Rakyat: Diduga di Bedulu Gianyar Bali Ada Kerajaan, edisi Jumat, 02 Juli 2004.
- (Indonesia) Bali Post: Pura Penegil Dharma Berawal dari Kerajaan Kawista, edisi Rabu, 12 Juli 2006.
- (Inggris) Regnal Chronologies website: Southeast Asia (the Islands)