Lompat ke isi

Dekonstruksi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Twelve~idwiki (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Borgx (bicara | kontrib)
k kat, iw
Baris 1: Baris 1:
Dekonstruksi adalah sebuah metode pembacaan [[teks]]. Dengan dekonstruksi ditunjukkan bahwa dalam setiap [[teks]] selalu hadir anggapan-anggapan yang dianggap absolut. Padahal, setiap anggapan selalu kontekstual: anggapan selalu hadir sebagai konstruksi sosial yang menyejarah. Maksudnya, anggapan-anggapan tersebut tidak mengacu kepada makna final. Anggapan-anggapan tersebut hadir sebagai jejak (''[[trace]]'') yang bisa dirunut pembentukannya dalam [[sejarah]].
'''Dekonstruksi''' adalah sebuah metode pembacaan [[teks]]. Dengan dekonstruksi ditunjukkan bahwa dalam setiap [[teks]] selalu hadir anggapan-anggapan yang dianggap absolut. Padahal, setiap anggapan selalu kontekstual: anggapan selalu hadir sebagai konstruksi sosial yang menyejarah. Maksudnya, anggapan-anggapan tersebut tidak mengacu kepada makna final. Anggapan-anggapan tersebut hadir sebagai jejak (''[[trace]]'') yang bisa dirunut pembentukannya dalam [[sejarah]].


[[Jacques Derrida]] menunjukkan bahwa kita selalu cenderung untuk melepaskan [[teks]] dari konteksnya. Satu term tertentu kita lepaskan dari konteks (dari jejaknya) dan hadir sebagai makna final. Inilah yang Derrida sebut sebagai [[logosentrisme]]. Yaitu, kecenderungan untuk mengacu kepada suatu [[metafisika]] tertentu, suatu kehadiran objek absolut tertentu. Dengan metode dekonstruksi, Derrida ingin membuat kita kritis terhadap [[teks]].
[[Jacques Derrida]] menunjukkan bahwa kita selalu cenderung untuk melepaskan [[teks]] dari konteksnya. Satu term tertentu kita lepaskan dari konteks (dari jejaknya) dan hadir sebagai makna final. Inilah yang Derrida sebut sebagai [[logosentrisme]]. Yaitu, kecenderungan untuk mengacu kepada suatu [[metafisika]] tertentu, suatu kehadiran objek absolut tertentu. Dengan metode dekonstruksi, Derrida ingin membuat kita kritis terhadap [[teks]].


Metode dekonstruksi merupakan proyek [[filsafat]] yang berskala raksasa karena Derrida sendiri menunjukkan bahwa [[filsafat]] barat seluruhnya bersifat logosentris. Dengan demikian, dekonstruksi mengkritik seluruh proyek [[filsafat]] barat.
Metode dekonstruksi merupakan proyek [[filsafat]] yang berskala raksasa karena Derrida sendiri menunjukkan bahwa [[filsafat]] barat seluruhnya bersifat logosentris. Dengan demikian, dekonstruksi mengkritik seluruh proyek [[filsafat]] barat.

[[Kategori:Filsafat]]

[[ar:تفكيكية]]
[[da:Dekonstruktion]]
[[de:Dekonstruktion]]
[[en:Deconstruction]]
[[es:Deconstrucción]]
[[fa:ساختارشکنی]]
[[fr:Déconstruction]]
[[ia:Deconstruction]]
[[it:Decostruzionismo]]
[[he:דקונסטרוקציה]]
[[hu:Dekonstrukció]]
[[nl:Deconstructie]]
[[ja:脱構築]]
[[no:Dekonstruksjon]]
[[pl:Dekonstrukcja]]
[[pt:Desconstrução]]
[[ru:Деконструкция]]
[[simple:Deconstruction]]
[[sk:Dekonštrukcia]]
[[fi:Dekonstruktio]]
[[sv:Dekonstruktion]]
[[zh:解構主義]]

Revisi per 30 Mei 2007 02.46

Dekonstruksi adalah sebuah metode pembacaan teks. Dengan dekonstruksi ditunjukkan bahwa dalam setiap teks selalu hadir anggapan-anggapan yang dianggap absolut. Padahal, setiap anggapan selalu kontekstual: anggapan selalu hadir sebagai konstruksi sosial yang menyejarah. Maksudnya, anggapan-anggapan tersebut tidak mengacu kepada makna final. Anggapan-anggapan tersebut hadir sebagai jejak (trace) yang bisa dirunut pembentukannya dalam sejarah.

Jacques Derrida menunjukkan bahwa kita selalu cenderung untuk melepaskan teks dari konteksnya. Satu term tertentu kita lepaskan dari konteks (dari jejaknya) dan hadir sebagai makna final. Inilah yang Derrida sebut sebagai logosentrisme. Yaitu, kecenderungan untuk mengacu kepada suatu metafisika tertentu, suatu kehadiran objek absolut tertentu. Dengan metode dekonstruksi, Derrida ingin membuat kita kritis terhadap teks.

Metode dekonstruksi merupakan proyek filsafat yang berskala raksasa karena Derrida sendiri menunjukkan bahwa filsafat barat seluruhnya bersifat logosentris. Dengan demikian, dekonstruksi mengkritik seluruh proyek filsafat barat.