Lompat ke isi

Kentang hitam: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Adi.akbartauhidin (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Adi.akbartauhidin (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 27: Baris 27:
* ''Solenostemon rotundifolius'' <small>(Poir.) J.K. Morton</small>
* ''Solenostemon rotundifolius'' <small>(Poir.) J.K. Morton</small>
}}
}}
'''Kentang hitam''' (''Coleus tuberosus'') adalah [[terna]] yang menjalar yang bisa juga digunakan sebagai pengganti [[nasi]]. Sebagai sumber [[karbohidrat]]], [[umbi]]nya yang berbentuk dompolan bisa dimakan sebagai jajanan sore.<ref name=Soeseno>{{aut|Soeseno, Slamet}} (1985). ''Sayur-Mayur untuk Karang Gizi''. hal.104-105. [[Jakarta]]:Penebar Swadaya.</ref> Dikenal dengan nama ''gombili'', dan ''kěntang jawa'' ([[Bahasa Melayu|Melayu]]), ''hombili'' ([[Bahasa Batak|Batak]]), ''kěmbili'' ([[Bahasa Aceh|Aceh]] dan [[Bahasa Minangkabau|Sumatera Barat]]), ''kĕntang jawa'' ([[Bahasa Betawi|Betawi]]), ''huwi kěntang'' ([[Bahasa Sunda|Sunda]]), ''kambili'', ''daun sabrang'', dan ''gombili'' ([[Jawa Timur|Jatim]]), ([[Bahasa Madura|Madura]]), ''sabrang'' ([[Bahasa Bali|Bali]]),<ref name=vlsm/> ''gěmbili'', ''kentang ireng'', ''kumbili jawa'', ''kěntang klici'' ([[Bahasa Jawa|Jawa]]), ''kombili'' ([[Maluku]]), ''sěbrang'' ([[Lombok]]),<ref name=Sastra/><ref name=floramalesiana/><ref name=heyne>{{aut|[[Karel Heyne|Heyne, Karel]]}} (1913). ''[https://archive.org/stream/denuttigeplanten04heyn#page/132/mode/2up De nuttige planten van Nederlandsch-Indië]'' '''4''':133{{spaced ndash}}34. [[Batavia]]:Ruygrok & Co.</ref> ''kĕntang jawĕ'', ''kĕntang kĕmbili'' ([[Bahasa Melayu Pontianak|Pontianak]] dan [[Kabupaten Kubu Raya|Kubu Raya]])
'''Kentang hitam''' (''Coleus tuberosus'') adalah [[terna]] yang menjalar yang bisa juga digunakan sebagai pengganti [[nasi]]. Sebagai sumber [[karbohidrat]]], [[umbi]]nya yang berbentuk dompolan bisa dimakan sebagai jajanan sore.<ref name=Soeseno>{{aut|Soeseno, Slamet}} (1985). ''Sayur-Mayur untuk Karang Gizi''. hal.104-105. [[Jakarta]]:Penebar Swadaya.</ref> Dikenal dengan nama macam-macam nama ''gombili'' ([[Bahasa Gayo|Gy.]]), dan ''kěntang jawa'' ([[Bahasa Melayu|Melayu]]), ''hombili'' ([[Bahasa Batak|Batak]]), ''kěmbili'' ([[Bahasa Aceh|Aceh]] dan [[Bahasa Minangkabau|Sumatera Barat]]), ''kĕntang jawa'' ([[Bahasa Betawi|Betawi]]), ''huwi kěntang'' ([[Bahasa Sunda|Sunda]]), ''kambili'', ''daun sabrang'', dan ''gombili'' ([[Jawa Timur|Jatim]]), ([[Bahasa Madura|Madura]]), ''sabrang'' ([[Bahasa Bali|Bali]]),<ref name=vlsm/> ''gěmbili'', ''kentang ireng'', ''kumbili jawa'', ''kěntang klici'' ([[Bahasa Jawa|Jawa]]), ''kombili'' ([[Maluku]]), ''sěbrang'' ([[Lombok]]),<ref name=Sastra/><ref name=floramalesiana/><ref name=heyne>{{aut|[[Karel Heyne|Heyne, Karel]]}} (1913). ''[https://archive.org/stream/denuttigeplanten04heyn#page/132/mode/2up De nuttige planten van Nederlandsch-Indië]'' '''4''':133{{spaced ndash}}34. [[Batavia]]:Ruygrok & Co.</ref> ''kĕntang jawĕ'', ''kĕntang kĕmbili'' ([[Bahasa Melayu Pontianak|Pontianak]] dan [[Kabupaten Kubu Raya|Kubu Raya]]) dan lain-lain di seluruh Indonesia.


== Deskripsi ==
== Deskripsi ==
Kentang hitam merupakan ubi-ubian yang merupakan [[terna]] yang menjalar dan semak-semakan dengan tinggi 40-100 cm. Dia berakar pada dasar tumbuhan.<ref name=floramalesiana/> [[Batang]]nya tegak, sedikit merambat, lubak,<ref name=vlsm/> bersegi empat, tebal, dan agak berbau. [[Daun]]-daunnya tunggal, tebal, bermembran, saling berhadapan dan berselang-seling, bentuknya bulat telur, berwarna hijau tua pada permukaan atas daun dan hijau muda di bagian bawah. Panjang 2-4 cm dan lebar 3-6 cm, sedikit berbulu, dan tulang daun menyirip.<ref name=vlsm/> Bunganya kecil dan berwarna ungu, tangkainya panjang dengan berukuran 1-2 mm, dan berbulu. [[Kelopak]] bentuknya bintang, mahkota berbentuk bibir, warnanya ungu gelap hingga terang, dan panjangnya 7-10(-12) mm dengan bentuk tabung agak membengkok. Berumbi kecil, coklat, dan daging umbinya putih warnanya. Panjang umbinya 2-4 cm. Akarnya serabut, dan membentuk ubi.<ref name=vlsm/><ref name=Sastra/><ref name=floramalesiana/>
Kentang hitam merupakan ubi-ubian yang merupakan [[terna]] yang menjalar dan semak-semakan dengan tinggi 40-100 cm. Dia berakar pada dasar tumbuhan.<ref name=floramalesiana/> [[Batang]]nya tegak, sedikit merambat, lubak,<ref name=vlsm/> bersegi empat, tebal, dan agak berbau. [[Daun]]-daunnya tunggal, tebal, bermembran, saling berhadapan dan berselang-seling, bentuknya bulat telur, berwarna hijau tua pada permukaan atas daun dan hijau muda di bagian bawah. Panjang 2-4 cm dan lebar 3-6 cm, sedikit berbulu, dan tulang daun menyirip.<ref name=vlsm/> Bunganya kecil dan berwarna ungu, tangkainya panjang dengan berukuran 1-2 mm, dan berbulu. [[Kelopak]] bentuknya bintang, mahkota berbentuk bibir, warnanya ungu gelap hingga terang, dan panjangnya 7-10(-12) mm dengan bentuk tabung agak membengkok. Berumbi kecil, coklat, dan daging umbinya putih warnanya. Panjang umbinya 2-4 cm. Akarnya serabut, dan membentuk ubi.<ref name=vlsm/><ref name=Sastra/><ref name=floramalesiana/>

== Persebaran dan habitat ==


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 24 Mei 2014 05.30

Kentang hitam
Bunga kentang hitam
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Divisi:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
P. rotundifolius
Nama binomial
Plectranthus rotundifolius
(Poir.) Spreng.
Sinonim

Referensi:[1][2][3][4]

  • Coleus dysentricus Baker
  • C. pallidiflorus A. Chev.
  • C. parviflorus Benth.
  • C. rugosus Benth.
  • C. tuberosus Bth. non Rich.
  • Plectranthus coppinii Heckel
  • P. coppinii Cornu
  • P. tuberosus Blume
  • Solenostemon rotundifolius (Poir.) J.K. Morton

Kentang hitam (Coleus tuberosus) adalah terna yang menjalar yang bisa juga digunakan sebagai pengganti nasi. Sebagai sumber karbohidrat], umbinya yang berbentuk dompolan bisa dimakan sebagai jajanan sore.[5] Dikenal dengan nama macam-macam nama gombili (Gy.), dan kěntang jawa (Melayu), hombili (Batak), kěmbili (Aceh dan Sumatera Barat), kĕntang jawa (Betawi), huwi kěntang (Sunda), kambili, daun sabrang, dan gombili (Jatim), (Madura), sabrang (Bali),[2] gěmbili, kentang ireng, kumbili jawa, kěntang klici (Jawa), kombili (Maluku), sěbrang (Lombok),[1][4][6] kĕntang jawĕ, kĕntang kĕmbili (Pontianak dan Kubu Raya) dan lain-lain di seluruh Indonesia.

Deskripsi

Kentang hitam merupakan ubi-ubian yang merupakan terna yang menjalar dan semak-semakan dengan tinggi 40-100 cm. Dia berakar pada dasar tumbuhan.[4] Batangnya tegak, sedikit merambat, lubak,[2] bersegi empat, tebal, dan agak berbau. Daun-daunnya tunggal, tebal, bermembran, saling berhadapan dan berselang-seling, bentuknya bulat telur, berwarna hijau tua pada permukaan atas daun dan hijau muda di bagian bawah. Panjang 2-4 cm dan lebar 3-6 cm, sedikit berbulu, dan tulang daun menyirip.[2] Bunganya kecil dan berwarna ungu, tangkainya panjang dengan berukuran 1-2 mm, dan berbulu. Kelopak bentuknya bintang, mahkota berbentuk bibir, warnanya ungu gelap hingga terang, dan panjangnya 7-10(-12) mm dengan bentuk tabung agak membengkok. Berumbi kecil, coklat, dan daging umbinya putih warnanya. Panjang umbinya 2-4 cm. Akarnya serabut, dan membentuk ubi.[2][1][4]

Persebaran dan habitat

Referensi

  1. ^ a b c Sastrapradja, Setijati; Soetjipto, Niniek Woelijarni; Danimihardja, Sarkat; Soejono, Rukmini (1981). Proyek Penelitian Potensi Sumber Daya Ekonomi:Ubi-Ubian 7:46 - 47. Jakarta:LBN - LIPI bekerja sama dengan Balai Pustaka. OCLC 66246398
  2. ^ a b c d e "Coleus tuberosus Benth" (PDF). Departemen Kesehatan. 14 November 2001. Diakses tanggal 23 Mei 2014. 
  3. ^ "Plectranthus rotundifolius (Poir.) Spreng". The Plants List. Diakses tanggal 21 May 2014. 
  4. ^ a b c d Keng, H. (1974 – 78). "Labiatae". Flora Malesiana. Belanda: Sijthoff & Nordhoff International Publisher. 8 (1): 301 – 94. 
  5. ^ Soeseno, Slamet (1985). Sayur-Mayur untuk Karang Gizi. hal.104-105. Jakarta:Penebar Swadaya.
  6. ^ Heyne, Karel (1913). De nuttige planten van Nederlandsch-Indië 4:133 – 34. Batavia:Ruygrok & Co.