Suku Minahasa: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
Hanamanteo (bicara | kontrib) Menolak perubahan teks terakhir (oleh 36.76.106.151) dan mengembalikan revisi 7879658 oleh Kenrick95Bot |
||
Baris 6: | Baris 6: | ||
|popplace=[[Sulawesi Utara]]: '''1 juta''' |
|popplace=[[Sulawesi Utara]]: '''1 juta''' |
||
|langs=[[Bahasa Manado]], [[Bahasa Tombulu]], [[Bahasa Tontemboan]], [[Bahasa Tonsawang]], [[Bahasa Tonsea]] |
|langs=[[Bahasa Manado]], [[Bahasa Tombulu]], [[Bahasa Tontemboan]], [[Bahasa Tonsawang]], [[Bahasa Tonsea]] |
||
|rels=[[Kristen Protestan]] (85%), [[Islam]] ( |
|rels=[[Kristen Protestan]] (85%), [[Islam]] (8%), [[Katolik Roma]] (7%)<ref>Paul Richard Renwarin, ''Matuari Wo Tonaas'' (Jakarta, Indonesia: Penerbit Cahaya Pineleng, 2007), p. 35</ref> |
||
|related=[[Orang Bisaya|Bisaya]] |
|related=[[Orang Bisaya|Bisaya]] |
||
}} |
}} |
Revisi per 29 Mei 2014 08.29
Daerah dengan populasi signifikan | |
---|---|
Sulawesi Utara: 1 juta | |
Bahasa | |
Bahasa Manado, Bahasa Tombulu, Bahasa Tontemboan, Bahasa Tonsawang, Bahasa Tonsea | |
Agama | |
Kristen Protestan (85%), Islam (8%), Katolik Roma (7%)[1] | |
Kelompok etnik terkait | |
Bisaya |
Suku Minahasa adalah salah satu suku bangsa yang terdapat di Sulawesi Utara, Indonesia. Suku Minahasa merupakan suku bangsa terbesar di provinsi Sulawesi Utara. Suku Minahasa terbagi atas beberapa subsuku:[2]
- Tontemboan
- Tombulu
- Tonsea
- Toulour (Tondano)
- Tonsawang (Tombatu/Tondanow)
- Ponosakan
- Pasan (Ratahan)
- Bantik
Asal Nenek Moyang
Dari pendapat Tandean, seorang ahli bahasa dan huruf Tionghoa Kuno, 1997 datang meneliti di Watu Pinawetengan. Melalui tulisan “Min Nan Tou” yang terdapat di batu itu, ia mengungkapkan, tou Minahasa merupakan turunan Raja Ming dari tanah Tionghoa yang datang berimigrasi ke Minahasa. Arti dari Min Nan Tou adalah “orang turunan Raja Ming dari pulau itu. Tapi pendapat tersebut Lemah menurut David DS Lumoindong, karena jika Minahasa berasal dari keturunan Kerajaan Ming Dinasti Ming, maka seharusnya ilmu Pengetahuan kerajaan Ming yang sudah pada taraf yang maju seharusnya terlihat pada Peninggalan Arsitektur Minahasa maupun huruf dan bahasa Tionghoa pada tahun 1200-1400, tetapi kenyataannya Sebelum Eropah datang Peninggalan Jaman Ming tidak ada di Minahasa, jadi pendapat Tandean sangat lemah untuk digunakan sebagai dasar dalam penulisan sejarah dan asal usul Minahasa. Berdasarkan pendapat para ahli diantaranya A.L.C Baekman dan M.B Van Der Jack yaitu berasal dari ras Mongolscheplooi yang sama dengan pertalian Jepang dan Mongol ialah memiki lipit Mongolia dan kesamaan Warna Kulit, yaitu Kuning Langsat. Persamaan dengan Mongol dalam sistem kepercayaan dapat dilihat pada agama asli Minahasa Shamanisme sama seperti Mongol. Dan juga dipimpin oleh Walian yang langsung dimasuki oleh opo. Agama Shamanisme ini memang dipegang teguh secara turun temurun oleh suku Mongol. Dapat dilihat juga di Kalimantan Dayak, dan Korea.
Huruf
Tulisan Kuno Minahasa disebut Aksara Malesung terdapat di beberapa batu prasasti diantaranya di Watu Pinabetengan. Aksara Malesung merupakan tulisan Hieroglif, yang hingga kini masih sulit diterjemahkan.
Galeri gambar
-
Rumah tradisional Minahasa di TMII
-
Kubur batu leluhur orang Minahasa pra-Kristen. Foto:KITLV (sebelum 1920)
Lihat pula
Pranala luar
Rujukan
- ^ Paul Richard Renwarin, Matuari Wo Tonaas (Jakarta, Indonesia: Penerbit Cahaya Pineleng, 2007), p. 35
- ^ http://sp2010.bps.go.id/files/ebook/kewarganegaraan%20penduduk%20indonesia/index.html