Tukak lambung: Perbedaan antara revisi
peptic ulcer Tag: BP2014 |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: BP2014 |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
[[File:Deep gastric ulcer.png|thumb|Deep gastric ulcer]] |
[[File:Deep gastric ulcer.png|thumb|Deep gastric ulcer]] |
||
'''Ulkus peptikum''' adalah kerusakan pada lapisan [[mukosa]], [[submukosa]] sampai lapisan [[otot]] saluran cerna yang disebabkan oleh aktivitas [[pepsin]] dan [[asam lambung]] yang berlebihan<ref name="sari">{{cite journal|url=http://saripediatri.idai.or.id/pdfile/3-4-5.pdf|title=Peran Antagonis Reseptor H-2 Dalam Pengobatan Ulkus Peptikum|publisher=Sari Pediatri, Vol. 3, No. 4|year=2002|page=222-226|author=Noval Aziz|accessdate=June 2 2014}}</ref> |
'''Ulkus peptikum''' adalah kerusakan pada lapisan [[mukosa]], [[submukosa]] sampai lapisan [[otot]] saluran cerna yang disebabkan oleh aktivitas [[pepsin]] dan [[asam lambung]] yang berlebihan.<ref name="sari">{{cite journal|url=http://saripediatri.idai.or.id/pdfile/3-4-5.pdf|title=Peran Antagonis Reseptor H-2 Dalam Pengobatan Ulkus Peptikum|publisher=Sari Pediatri, Vol. 3, No. 4|year=2002|page=222-226|author=Noval Aziz|accessdate=June 2 2014}}</ref> Terdapat 3 faktor utama yang menyebabkan ulkus peptikum yaitu faktor asam dan pepsin, dimana kelebihan produksi asam akan menimbulkan luka pada mukosa [[saluran pencernaan]].<ref name="buku1">{{cite book|title=Kumpulan Kuliah Farmakologi|author=Staf Pengajar Departemen Farmakologi FK UNSRI|publisher=Penerbit Buku Kedokteran EGC|location=Jakarta|year=2009}}</ref> Faktor kedua adalah terdapat faktor ketahanan mukosa, dimana faktor agresif atau agen perusak mukosa lebih dominan daripada faktor defensif atau agen yang melindungi mukosa.<ref name="buku1"/> Faktor agresif yang utama adalah asam lambung dan pepsin.<ref name="sari"/> Faktor defensif yang berperan adalah [[mucous barrier]] ([[mukus]] dan [[bikarbonat]]), [[mucosal resistance barrier]] (resistensi mukosa), [[microcirculation]] (aliran darah mukosa) dan [[prostaglandin]].<ref name="sari"/> Faktor ketiga adalah akibat [[bakteri]] ''[[Helicobacter pylori]]''.<ref name="buku1"/> Tujuan pengobatan ulkus peptikum adalah untuk menghlangkan rasa sakit dan menyembuhkan ulkus, kemudian mencegah kambuhnya ulkus dan mecegah terjadinya [[komplikasi]].<ref name="buku1"/> Bersadarkan [[patofisiologi]]nya, ulkus peptikum dapat diatasi dengan menekan faktor agresif, memperkuat faktor defensif, atau pun dengan kombnasi [[antibiotik]].<ref name="buku1"/> |
||
Terdapat dua jenis ulkus peptikum, yaitu ulkus peptikum primer dan ulkus peptikum sekunder<ref name="sari"/> |
Terdapat dua jenis ulkus peptikum, yaitu ulkus peptikum primer dan ulkus peptikum sekunder.<ref name="sari"/> Ulkus peptikum primer adalah ulkus yang terjadinya terutama dipengaruhi langsung oleh [[sekresi]] asam lambung dan pepsin yang berlebihan.<ref name="sari"/> Sedangkan ulkus peptikum sekunder didasarkan adanya gangguan ketahanan mukosa saluran cerna, yang dapat terjadi setelah mengalami penyakit/trauma berat ([[stress ulcer]]), luka bakar ([[Curling’s ulcer]]), penyakit [[intrakranial]] ([[Rokitansky-Cushing’s ulcer]]), minum [[aspirin]] atau [[kortikosteroid]], dan [[penyakit hati kronis]].<ref name="sari"/> |
||
==Rujukan== |
==Rujukan== |
Revisi per 5 Juni 2014 00.31
Ulkus peptikum adalah kerusakan pada lapisan mukosa, submukosa sampai lapisan otot saluran cerna yang disebabkan oleh aktivitas pepsin dan asam lambung yang berlebihan.[1] Terdapat 3 faktor utama yang menyebabkan ulkus peptikum yaitu faktor asam dan pepsin, dimana kelebihan produksi asam akan menimbulkan luka pada mukosa saluran pencernaan.[2] Faktor kedua adalah terdapat faktor ketahanan mukosa, dimana faktor agresif atau agen perusak mukosa lebih dominan daripada faktor defensif atau agen yang melindungi mukosa.[2] Faktor agresif yang utama adalah asam lambung dan pepsin.[1] Faktor defensif yang berperan adalah mucous barrier (mukus dan bikarbonat), mucosal resistance barrier (resistensi mukosa), microcirculation (aliran darah mukosa) dan prostaglandin.[1] Faktor ketiga adalah akibat bakteri Helicobacter pylori.[2] Tujuan pengobatan ulkus peptikum adalah untuk menghlangkan rasa sakit dan menyembuhkan ulkus, kemudian mencegah kambuhnya ulkus dan mecegah terjadinya komplikasi.[2] Bersadarkan patofisiologinya, ulkus peptikum dapat diatasi dengan menekan faktor agresif, memperkuat faktor defensif, atau pun dengan kombnasi antibiotik.[2]
Terdapat dua jenis ulkus peptikum, yaitu ulkus peptikum primer dan ulkus peptikum sekunder.[1] Ulkus peptikum primer adalah ulkus yang terjadinya terutama dipengaruhi langsung oleh sekresi asam lambung dan pepsin yang berlebihan.[1] Sedangkan ulkus peptikum sekunder didasarkan adanya gangguan ketahanan mukosa saluran cerna, yang dapat terjadi setelah mengalami penyakit/trauma berat (stress ulcer), luka bakar (Curling’s ulcer), penyakit intrakranial (Rokitansky-Cushing’s ulcer), minum aspirin atau kortikosteroid, dan penyakit hati kronis.[1]
Rujukan
- ^ a b c d e f Noval Aziz (2002). "Peran Antagonis Reseptor H-2 Dalam Pengobatan Ulkus Peptikum" (PDF). Sari Pediatri, Vol. 3, No. 4: 222-226. Diakses tanggal June 2 2014.
- ^ a b c d e Staf Pengajar Departemen Farmakologi FK UNSRI (2009). Kumpulan Kuliah Farmakologi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.