Pandji Poestaka: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: BP2014 |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: BP2014 |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{inuseBP|BP47Dhorifah|27 Juni 2014|15 Mei 2014}} |
{{inuseBP|BP47Dhorifah|27 Juni 2014|15 Mei 2014}} |
||
[[File:Panji_pustaka.jpg|thumb|right|250px|Majalah Panji Pustaka]] |
|||
'''Panji Pustaka''' adalah [[majalah]] mingguan ber[[bahasa]] [[Melayu]] yang diterbitkan oleh [[Balai Pustaka]] pada [[zaman]] [[penjajahan]] berlangsung (zaman pendudukan [[Jepang]].<ref name=a>{{cite web |url=http://www.jakarta.go.id/web/encyclopedia/detail/2153/Panji-Pustaka |title=Panji Pustaka |publisher=Web Jakarta |accessdate=23 Juni 2014}}</ref><ref name=b>Shadily, Hassan (1980).''Ensiklopedia Indonesia''.Jakarta:Ichtiar Baru van Hoeve. Hal 2542</ref> Majalah ini muncul pertama kali pada [[tahun]] [[1923]].<ref name=a/> Ketika [[1918]], terbitlah majalah [[Sri Poestaka]] yang berisi berita-berita, baik dari dalam maupun luar negeri.<ref name=a/> Selain itu di dalamnya terdapat juga [[cerita]] bersambung, [[hikayat]], serta [[syair]] lama. <ref name=a/> Kritik [[sastra]] sederhana pernah muncul dalam majalah ini tahun [[1923]], yaitu [[kritik]] terhadap [[buku]] [[Sunda]] [[karya]] [[R. Memed Sastrahadiprawira]], [[Saribanon]].<ref name=a/> Kemudian sejak [[1926]], terbit dua kali seminggu dan berisi antara lain berita aktual dalam dan luar negeri, penerangan bagi penduduk pribumi tentang peristiwa dalam negeri, ilmu pengetahuan, dan karya-karya sastra.<ref name=a/> Kemudian saat tahun [[1931]] Sri Poestaka berhenti terbit dan hanya menjadi [[lampiran]] di majalah Panji Pustaka sampai tahun [[1938]].<ref name=a/> Sejak tahun [[1943]], majalah ini memuat lampiran ber[[bahasa]] [[Jawa]] yang diasuh oleh [[Hardjawiraga]], [[W.J.S. Poerwardarminta]], [[Mas Koesrin]], dan [[S. Sastrasoewignja]].<ref name=b/> |
'''Panji Pustaka''' adalah [[majalah]] mingguan ber[[bahasa]] [[Melayu]] yang diterbitkan oleh [[Balai Pustaka]] pada [[zaman]] [[penjajahan]] berlangsung (zaman pendudukan [[Jepang]].<ref name=a>{{cite web |url=http://www.jakarta.go.id/web/encyclopedia/detail/2153/Panji-Pustaka |title=Panji Pustaka |publisher=Web Jakarta |accessdate=23 Juni 2014}}</ref><ref name=b>Shadily, Hassan (1980).''Ensiklopedia Indonesia''.Jakarta:Ichtiar Baru van Hoeve. Hal 2542</ref> Majalah ini muncul pertama kali pada [[tahun]] [[1923]].<ref name=a/> Ketika [[1918]], terbitlah majalah [[Sri Poestaka]] yang berisi berita-berita, baik dari dalam maupun luar negeri.<ref name=a/> Selain itu di dalamnya terdapat juga [[cerita]] bersambung, [[hikayat]], serta [[syair]] lama. <ref name=a/> Kritik [[sastra]] sederhana pernah muncul dalam majalah ini tahun [[1923]], yaitu [[kritik]] terhadap [[buku]] [[Sunda]] [[karya]] [[R. Memed Sastrahadiprawira]], [[Saribanon]].<ref name=a/> Kemudian sejak [[1926]], terbit dua kali seminggu dan berisi antara lain berita aktual dalam dan luar negeri, penerangan bagi penduduk pribumi tentang peristiwa dalam negeri, ilmu pengetahuan, dan karya-karya sastra.<ref name=a/> Kemudian saat tahun [[1931]] Sri Poestaka berhenti terbit dan hanya menjadi [[lampiran]] di majalah Panji Pustaka sampai tahun [[1938]].<ref name=a/> Sejak tahun [[1943]], majalah ini memuat lampiran ber[[bahasa]] [[Jawa]] yang diasuh oleh [[Hardjawiraga]], [[W.J.S. Poerwardarminta]], [[Mas Koesrin]], dan [[S. Sastrasoewignja]].<ref name=b/> |
||
Majalah Panji Pustaka ada sampai tahun [[1945]].<ref name=a/> Majalah ini ikut andil dalam mengembangkan [[kesusastraan]] [[Jawa]] Baru, hasil karya dari para [[pelopor]]nya, seperti R. Intojo, [[Soebagijo Ilham Notodidjojo], [[K. Hasanoeddin]], [[K. Idris]], [[S.K. Trimurti]], dan [[Poerwadhie Atmodihardjo]] yang berupa [[cerita pendek]], [[puisi]] berbentuk [[soneta]], dan [[tembang macapat]].<ref name=b/> |
Majalah Panji Pustaka ada sampai tahun [[1945]].<ref name=a/> Majalah ini ikut andil dalam mengembangkan [[kesusastraan]] [[Jawa]] Baru, hasil karya dari para [[pelopor]]nya, seperti R. Intojo, [[Soebagijo Ilham Notodidjojo]], [[K. Hasanoeddin]], [[K. Idris]], [[S.K. Trimurti]], dan [[Poerwadhie Atmodihardjo]] yang berupa [[cerita pendek]], [[puisi]] berbentuk [[soneta]], dan [[tembang macapat]].<ref name=b/> |
||
==Referensi== |
==Referensi== |
Revisi per 23 Juni 2014 15.01
Artikel ini merupakan artikel yang dikerjakan oleh Peserta Kompetisi Menulis Bebaskan Pengetahuan 2014 yakni BP47Dhorifah (bicara). Untuk sementara waktu (hingga 27 Juni 2014), guna menghindari konflik penyuntingan, dimohon jangan melakukan penyuntingan selama pesan ini ditampilkan selain oleh Peserta dan Panitia. Peserta kompetisi harap menghapus tag ini jika artikel telah selesai ditulis atau dapat dihapus siapa saja jika kompetisi telah berakhir. Tag ini diberikan pada 15 Mei 2014. Halaman ini terakhir disunting oleh BP47Dhorifah (Kontrib • Log) 3794 hari 1212 menit lalu. |
Panji Pustaka adalah majalah mingguan berbahasa Melayu yang diterbitkan oleh Balai Pustaka pada zaman penjajahan berlangsung (zaman pendudukan Jepang.[1][2] Majalah ini muncul pertama kali pada tahun 1923.[1] Ketika 1918, terbitlah majalah Sri Poestaka yang berisi berita-berita, baik dari dalam maupun luar negeri.[1] Selain itu di dalamnya terdapat juga cerita bersambung, hikayat, serta syair lama. [1] Kritik sastra sederhana pernah muncul dalam majalah ini tahun 1923, yaitu kritik terhadap buku Sunda karya R. Memed Sastrahadiprawira, Saribanon.[1] Kemudian sejak 1926, terbit dua kali seminggu dan berisi antara lain berita aktual dalam dan luar negeri, penerangan bagi penduduk pribumi tentang peristiwa dalam negeri, ilmu pengetahuan, dan karya-karya sastra.[1] Kemudian saat tahun 1931 Sri Poestaka berhenti terbit dan hanya menjadi lampiran di majalah Panji Pustaka sampai tahun 1938.[1] Sejak tahun 1943, majalah ini memuat lampiran berbahasa Jawa yang diasuh oleh Hardjawiraga, W.J.S. Poerwardarminta, Mas Koesrin, dan S. Sastrasoewignja.[2]
Majalah Panji Pustaka ada sampai tahun 1945.[1] Majalah ini ikut andil dalam mengembangkan kesusastraan Jawa Baru, hasil karya dari para pelopornya, seperti R. Intojo, Soebagijo Ilham Notodidjojo, K. Hasanoeddin, K. Idris, S.K. Trimurti, dan Poerwadhie Atmodihardjo yang berupa cerita pendek, puisi berbentuk soneta, dan tembang macapat.[2]