Lompat ke isi

Optimisme: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
BP54Yonia (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: BP2014
BP54Yonia (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: BP2014
Baris 1: Baris 1:
{{inuse|BP54Yonia}}
{{inuse|BP54Yonia}}
[[Berkas:Optimisme comparatif.jpg|thumb|right|200px|Sebuah buku tentang [[Psikologi]]]]



'''Optimisme''' adalah paham keyakinan atas segala sesuatu dari segi yang baik dan menyenangkan dan sikap selalu mempunyai harapan baik dl segala hal.<ref name="artikata.com">{{cite web
'''Optimisme''' adalah paham keyakinan atas segala sesuatu dari segi yang baik dan menyenangkan dan sikap selalu mempunyai harapan baik dl segala hal.<ref name="artikata.com">{{cite web
Baris 12: Baris 12:
| accessdate = 2014-06-24}}
| accessdate = 2014-06-24}}
</ref>
</ref>



===Aspek-aspek Optimisme===
===Aspek-aspek Optimisme===
Baris 82: Baris 81:
| accessdate = 2014-06-24}}
| accessdate = 2014-06-24}}
</ref> Orang yang pesimis akan menjelaskan kegagalan atau kejadian yang menekan dengan cara menghadapi peristiwa yang tidak menyenangkan dengan kata-kata "selalu", dan "tidak pernah", sebaliknya orang yang optimis akan melihat peristiwa yang tidak menyenangkan sebagai sesuatu yang terjadi secara temporer, yang terjadi dengan kata-kata "kadang-kadang", dan melihat sesuatu yang menyenangkan sebagai sesuatu yang permanen atau tetap.<ref name="Universitas Islam Indonesia">{{cite web
</ref> Orang yang pesimis akan menjelaskan kegagalan atau kejadian yang menekan dengan cara menghadapi peristiwa yang tidak menyenangkan dengan kata-kata "selalu", dan "tidak pernah", sebaliknya orang yang optimis akan melihat peristiwa yang tidak menyenangkan sebagai sesuatu yang terjadi secara temporer, yang terjadi dengan kata-kata "kadang-kadang", dan melihat sesuatu yang menyenangkan sebagai sesuatu yang permanen atau tetap.<ref name="Universitas Islam Indonesia">{{cite web
| title = Tinjauan Pustaka Optimisme
| work =
| publisher = Universitas Islam Indonesia
| date =
| url= http://arsip.uii.ac.id/files//2012/08/05.2-bab-29.pdf
| format = [[pdf]]
| doi =
| accessdate = 2014-06-24}}
</ref>
# Pervasivitas, adalah gaya penjelasan yang berkaitan dengan dimensi ruang
lingkup, dibedakan menjadi spesifik dan universal, orang yang pesimis akan mengungkap
pola pikir dalam menghadapi peristiwa yang tidak menyenangkan dengan cara universal.<ref name="Universitas Islam Indonesia">{{cite web
| title = Tinjauan Pustaka Optimisme
| work =
| publisher = Universitas Islam Indonesia
| date =
| url= http://arsip.uii.ac.id/files//2012/08/05.2-bab-29.pdf
| format = [[pdf]]
| doi =
| accessdate = 2014-06-24}}
</ref>
# Personalisasi, yaitu gaya penjelasan yang berkaitan dengan sumber penyebab, intenal
dan eksternal.<ref name="Universitas Islam Indonesia">{{cite web
| title = Tinjauan Pustaka Optimisme
| title = Tinjauan Pustaka Optimisme
| work =
| work =

Revisi per 25 Juni 2014 03.38

Sebuah buku tentang Psikologi

Optimisme adalah paham keyakinan atas segala sesuatu dari segi yang baik dan menyenangkan dan sikap selalu mempunyai harapan baik dl segala hal.[1]

Aspek-aspek Optimisme

Untuk mengetahui optimis tidaknya seseorang, dapat diketahui cara berpikir dia terhadap penyebab terjadinya suatu peristiwa.[2] Seligman menamakan cara atau gaya yang menjadi kebiasaan individu dalam menjelaskan kepada diri sendiri mengapa suatu peristiwa terjadi sebagai gaya penjelasan (explanatory style).[2] Gaya penjelasan yang dipakai merupakan indikator optimis atau pesimisnya seseorang.[2] Gaya penjelasan tersebut lebih dari sekedar apa yang dikatakan seseorang ketika menemui kegagalan melainkan juga merupakan kebiasaan berpikir yang dipelajari sejak masa kanak-kanak dan masa remaja menurut Darmaji.[2] Dasar dari gaya penjelasan tersebut terbentuk melalui cara pandang- terhadap diri dan lingkungannya apakah dirinya merasa berharga dan layak atau tidak.[2] Menurut Seligman (1991), gaya penjelasan seseorang terdiri dari tiga aspek yaitu :[2]

  1. Permanensi, merupakan gaya penjelasan masalah yang berkaitan dengan waktu, yaitu temporer dan permanen.[2] Orang yang pesimis akan menjelaskan kegagalan atau kejadian yang menekan dengan cara menghadapi peristiwa yang tidak menyenangkan dengan kata-kata "selalu", dan "tidak pernah", sebaliknya orang yang optimis akan melihat peristiwa yang tidak menyenangkan sebagai sesuatu yang terjadi secara temporer, yang terjadi dengan kata-kata "kadang-kadang", dan melihat sesuatu yang menyenangkan sebagai sesuatu yang permanen atau tetap.[2]
  2. Pervasivitas, adalah gaya penjelasan yang berkaitan dengan dimensi ruang

lingkup, dibedakan menjadi spesifik dan universal, orang yang pesimis akan mengungkap pola pikir dalam menghadapi peristiwa yang tidak menyenangkan dengan cara universal.[2]

  1. Personalisasi, yaitu gaya penjelasan yang berkaitan dengan sumber penyebab, intenal

dan eksternal.[2]

Referensi

  1. ^ "Definisi 'optimisme'". artikata.com. Diakses tanggal 2014-06-24. 
  2. ^ a b c d e f g h i j "Tinjauan Pustaka Optimisme" (pdf). Universitas Islam Indonesia. Diakses tanggal 2014-06-24.