Jutsu (Naruto): Perbedaan antara revisi
Baris 134: | Baris 134: | ||
=== Fuinjutsu === |
=== Fuinjutsu === |
||
{{nihongo|'''Jutsu penyegel'''|封印術|Fūinjutsu}} adalah teknik yang dikembangkan oleh Rikudo Sannin untuk menyegel sesuatu di dalam makhluk hidup. Pengembangan fuinjutsu diteruskan oleh klan Uzumaki, percabangan dari klan Senju yang merupakan keturunan Rikudo Sannin. Salah satu hasil usaha mereka adalah penyegelan Bijuu ke dalam tubuh seseorang ([[jinchuriki]]). Penerapan jurus ini biasanya melibatkan senjata penyegelan atau benda lainnya dalam suatu gulungan besar untuk membawanya dalam jumlah besar dengan lebih efisien. |
{{nihongo|'''Jutsu penyegel'''|封印術|Fūinjutsu}} adalah teknik yang dikembangkan oleh Rikudo Sannin untuk menyegel sesuatu di dalam makhluk hidup. Pengembangan fuinjutsu diteruskan oleh klan Uzumaki, percabangan dari klan Senju yang merupakan keturunan Rikudo Sannin. Salah satu hasil usaha mereka adalah penyegelan Bijuu ke dalam tubuh seseorang ([[jinchuriki]]). Penerapan jurus ini biasanya melibatkan senjata penyegelan atau benda lainnya dalam suatu gulungan besar untuk membawanya dalam jumlah besar dengan lebih efisien. |
||
pengguna jutsu ini adalah klan uzumaki yang merupakan klan asal istri dari minato namikaze (ibu naruto) yaitu uzumaki kushina, ciri khas klan ini adalah rambut mereka yang berwarna merah walaupun dalam kebanyakan anggota klan memiliki jutsu yang ringan/sederhana namun daya tahan fisik dan chakra mereka sangat kuat, karekter yang termasuk dalam klan ini adalah : istri hashirama senju ( jinchuriki kyubi pertama) Nagato (pain), uzumaki kushina, Karin ( Taka : tim Sasuke ) |
|||
=== Senjutsu === |
=== Senjutsu === |
||
{{nihongo|'''Senjutsu'''|仙術||Teknik Sage}} adalah bentuk jutsu yang diperkenalkan pada seri Naruto Part II yang diperoleh melalui ajaran sennin (petapa atau sesepuh), dua di antaranya adalah Sennin Katak dan Sennin Ular.<ref name="c410">{{cite book|author=Kishimoto, Masashi|title=Naruto, Volume 44|year=2008|publisher=Shueisha|chapter=Chapter 410|isbn=4-08-874589-3 {{Please check ISBN|reason=Check digit (3) does not correspond to calculated figure.}}}}</ref> Seorang ninja mampu menguasai senjutsu dengan cara mengkombinasikan chakranya dengan {{nihongo|"energi alam"|自然エネルギー|shizen enerugī}}, tantangan yang bisa dilalui oleh ninja yang khususnya memiliki chakra dalam jumlah besar dan mampu mempelajari bagaimana menyelaraskan diri dengan alam tanpa tergoyahkan. Orang awam yang mencobanya biasanya tak mampu membendung energi alam tersebut. Bagi seseorang yang mempelajari ajaran Sennin Katak, kelebihan energi alam dapat mengakibatkan seseorang menjadi patung batu katak, meskipun dampak tersebut dapat dicegah melalui tongkat pemukul sang sennin. Orang yang berhasil menguasai senjutsu dapat mencapai status yang disebut {{nihongo|"Mode Sage"|仙人モード|Sennin mōdo}} sehingga pemakainya dapat menyesuaikan diri dengan penampilan fisik hewan yang menjadi gurunya. [[Jiraiya (Naruto)|Jiraiya]], [[Minato Namikaze]], dan [[Naruto Uzumaki]] menguasai mode sennin dari ajaran Sennin Katak yang berada di {{nihongo|"Gunung Myōboku"|妙木山|Myōbokuzan}}, sedangkan [[Orochimaru (Naruto)|Orochimaru]] dan [[Kabuto Yakushi]] menguasai senjutsu ajaran Sennin Ular yang ada di {{nihongo|"Gua Ryūchi"|龍地洞|Ryūchidō}}, meskipun Orochimaru tidak dapat menjadi sage sempurna. [[Hashirama Senju]] juga menggunakan teknik ini, namun tidak diketahui dari mana ia mempelajarinya. |
{{nihongo|'''Senjutsu'''|仙術||Teknik Sage}} adalah bentuk jutsu yang diperkenalkan pada seri Naruto Part II yang diperoleh melalui ajaran sennin (petapa atau sesepuh), dua di antaranya adalah Sennin Katak dan Sennin Ular.<ref name="c410">{{cite book|author=Kishimoto, Masashi|title=Naruto, Volume 44|year=2008|publisher=Shueisha|chapter=Chapter 410|isbn=4-08-874589-3 {{Please check ISBN|reason=Check digit (3) does not correspond to calculated figure.}}}}</ref> Seorang ninja mampu menguasai senjutsu dengan cara mengkombinasikan chakranya dengan {{nihongo|"energi alam"|自然エネルギー|shizen enerugī}}, tantangan yang bisa dilalui oleh ninja yang khususnya memiliki chakra dalam jumlah besar dan mampu mempelajari bagaimana menyelaraskan diri dengan alam tanpa tergoyahkan. Orang awam yang mencobanya biasanya tak mampu membendung energi alam tersebut. Bagi seseorang yang mempelajari ajaran Sennin Katak, kelebihan energi alam dapat mengakibatkan seseorang menjadi patung batu katak, meskipun dampak tersebut dapat dicegah melalui tongkat pemukul sang sennin. Orang yang berhasil menguasai senjutsu dapat mencapai status yang disebut {{nihongo|"Mode Sage"|仙人モード|Sennin mōdo}} sehingga pemakainya dapat menyesuaikan diri dengan penampilan fisik hewan yang menjadi gurunya. [[Jiraiya (Naruto)|Jiraiya]], [[Minato Namikaze]], dan [[Naruto Uzumaki]] menguasai mode sennin dari ajaran Sennin Katak yang berada di {{nihongo|"Gunung Myōboku"|妙木山|Myōbokuzan}}, sedangkan [[Orochimaru (Naruto)|Orochimaru]] dan [[Kabuto Yakushi]] menguasai senjutsu ajaran Sennin Ular yang ada di {{nihongo|"Gua Ryūchi"|龍地洞|Ryūchidō}}, meskipun Orochimaru tidak dapat menjadi sage sempurna. [[Hashirama Senju]] juga menggunakan teknik ini, namun tidak diketahui dari mana ia mempelajarinya. |
Revisi per 20 Agustus 2014 23.12
Dalam seri manga dan anime Naruto karya Masashi Kishimoto, jutsu (術 , "teknik" atau "keahlian") adalah istilah umum yang mengacu kepada teknik apapun yang digunakan seorang ninja dan tidak bisa ditiru oleh manusia biasa. Kisah Naruto karya Masashi Kishimoto berawal dari petualangan para ninja muda dari Konohagakure (Desa Daun Tersembunyi) yang menguasai jutsu unik masing-masing. Jutsu tersebut diperoleh dengan mengandalkan stamina tubuh dan manipulasi chakra (gabungan energi mental dan fisik) dengan berbagai cara, dan yang paling umum adalah segel tangan. Segel tangan merupakan gestur tangan yang berjumlah dua belas simbol binatang, yang berdasarkan dua belas shio untuk mengatur aliran chakra agar menghasilkan jutsu tertentu. Ada berbagai macam jutsu yang ditampilkan dalam manga Naruto, antara lain taijutsu (jutsu ketangkasan dan kecepatan bertarung), ninjutsu (jutsu yang mangandalkan aliran chakra), dan genjutsu (jutsu untuk menghasilkan ilusi).
Masashi Kishimoto mengembangkan konsep jutsu untuk menjelaskan sumber kemampuan super para ninja dalam manga karyanya, serta untuk menetapkan gambaran orisinal tentang sosok ninja dalam manga tersebut.[1] Pengadaan konsep jutsu dalam seri tersebut mendapatkan pujian dan kritik dari beberapa media massa anime dan manga. T.H.E.M. Anime Reviews menyatakan bahwa jutsu merupakan fokus utama dalam kisah Naruto sekaligus penyebab kesukesannya, namun ia juga mengkritik penampilan jutsu tertentu yang berulang-ulang pada adegan pertarungan.[2] Anime News Network sependapat dengan pendapat tersebut, tapi ia memuji penggambaran jutsu baik dalam anime maupun manga.[3][4][5]
Konsep dan pengembangan
Masashi Kishimoto mengembangkan konsep jutsu sebagai penjelasan akan sumber kekuatan super para ninja dalam seri Naruto. Ia bermaksud membuat desain ninja dalam Naruto berbeda dari penggambaran ninja yang sebelumnya dipopulerkan oleh manga lainnya dan memberikan gambaran orisinal tentang sosok ninja dalam manga karyanya. Penggunaan segel tangan merupakan pengganti mantra sihir yang sering ditemukan dalam karya fiksi lainnya, dan didasari oleh gerakan ninja dalam berbagai permainan peran (RPG).[1] Segel tangan terinspirasi dari huruf-huruf dalam shio, yang merupakan tradisi kuno di Jepang, dan Kishimoto memanfaatkan tradisi tersebut.[6]
Meskipun konsep chakra muncul dalam mitologi India, Buddhisme dan agama lainnya, tetapi dalam sebuah wawancara, Kishimoto menyatakan bahwa konsep chakra dalam Naruto tidak mendapat pengaruh sama sekali dari kepercayaan tersebut. Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa itu semata-mata merupakan istilah yang dipalikasikan pada hal yang membuat para ninja mampu melakukan jutsu dalam Naruto, dan dapat disamakan dengan konsep Force dalam seri Star Wars atau magic point dalam permainan peran.[1]
Chakra
Skema peleburan energi fisik dan mental (cakra) untuk mengeluarkan ninjutsu. |
|
Chakra (チャクラ , chakura) adalah sumber energi dasar yang diperlukan oleh para ninja dalam seri Naruto untuk melakukan berbagai jutsu. Ninja menghasilkan chakra melalui kombinasi dari kedua energi: energi fisik (身体 エネルギー , shintai enerugī), yang diambil dari triliunan sel-sel yang membentuk tubuh manusia, dan energi mental (精神 エネルギー , seishin enerugī), diperoleh melalui pengalaman dan dengan melatih tubuh.[7] Sekali dibuat, chakra bergerak ke seluruh tubuh dengan cara yang mirip dengan sistem sirkulasi dan diserahkan kepada salah satu dari 361 titik pelepasan chakra.[8] Dengan melakukan sebuah urutan yang terdiri dari salah satu dari dua belas segel tangan yang berbeda, chakra kemudian dapat dimanipulasi untuk menciptakan efek supranatural, seperti berjalan di atas air.[7]
Selama seri Naruto Part II, konsep manipulasi elemen (性質変化 , seishitsu henka) diperkenalkan, yaitu mengubah kualitas chakra. Dengan melakukan latihan rutin, manipulasi elemen membuat ninja mampu mengubah chakra mereka menjadi salah satu dari lima elemen: tanah, air, api, angin, dan petir.[9] Setiap unsur bersifat lebih kuat dan lebih lemah satu sama lain; contohnya, api lemah terhadap air, namun dapat membalas dan bertambah kuat jika melawan jutsu berelemen angin.[10] Kebanyakan ninja memiliki afinitas alami terhadap salah satu dari lima unsur, sehingga mereka menggunakan jutsu berelemen tersebut dengan lebih mudah. Ninja yang cenderung terhadap elemen api, misalnya, akan mampu mengembuskan api lebih cepat daripada ninja yang bisa memanipulasi air.[9]
Ninja yang terampil dapat belajar bagaimana menggunakan unsur-unsur lain; ninja dari peringkat Jonin biasanya mampu memanipulasi setidaknya dua elemen. Dalam manga Naruto diceritakan bahwa Kakashi Hatake menggunakan tiga elemen yang berbeda sedangkan dalam anime Naruto ia mampu menggunakan empat elemen. Meskipun seorang ninja dapat menggunakan unsur-unsur yang berbeda secara terpisah dan dengan sedikit usaha, menggabungkan dua elemen adalah hal yang mustahil bagi ninja yang tidak memiliki keahlian turun-temurun untuk melakukannya. Ninja dengan salah satu kemampuan turun-temurun ini dapat mencampur dua elemen khusus untuk membuat yang elemen baru. Haku, seorang karakter antagonis yang diperkenalkan pada awal seri, dapat mencampur air dan angin untuk membuat es. Selain itu ada mokuton, kombinasi dari elemen tanah dan air yang dikuasai oleh Hokage Pertama, Danzo dan Yamato, memungkinkan pengguna untuk memproduksi kayu. Ada berbagai macam chakra selain chakra normal, yaitu:
Chakra Binatang Berekor
Dalam dunia Naruto, ada sembilan binatang berekor, dengan pasokan yang chakra yang sangat banyak. Selama Perang Besar Shinobi, desa-desa tersembunyi di dunia Naruto berusaha memanfaatkan binatang berekor untuk keperluan militer dan berkompetisi untuk mereka. Namun, tidak ada seorang pun yang pernah dapat benar-benar membawa binatang berekor dibawah kontrolnya. Satu-satunya cara untuk mengendalikan sebagian dari mereka adalah dengan menutup mereka dalam manusia dengan teknik penyegelan kuat. Manusia yang dijadikan tempat binatang berekor disebut jinchuuriki (人柱力 , Jinchūriki).
Jinchūriki dapat memasuki chakra binatang berekor itu untuk kekuasaan sendiri, namun menggunakan chakra tersebut bisa berbahaya bagi jinchūriki, dengan tubuh inang dan pikiran dipengaruhi atau bahkan diambil alih oleh bijuu nya. Dalam kasus Naruto Uzumaki, ketika ia menggunakan chakra Kyubbi dan mencapai bentuk empat ekor, chakra begitu terkonsentrasi di sekitar tubuhnya yang terus-menerus membakar daging dan diperbaiki tubuhnya segera, memperpendek umur nya. Penyadapan chakra tidak alami tersebut sangat berbahaya bagi tuan rumah, sebagai kepribadian host akan ditekan oleh darah nafsu kebinatangan dari binatang berekor dan intensitas chakra akan merugikan tuan rumah jika digunakan untuk waktu yang lama. Sebagai pengecualian, dimana jinchūriki memiliki kontrol atas binatang ekor nya, ini sakit-efek yang tidak jelas seperti dalam kasus Killer B, ketika ia menciptakan jubah chakra dengan menggambar pada bagian dari kekuasaan ekor nya atau sepenuhnya melepaskan tubuh Gyuki, tidak ada kerusakan fisik dapat dilihat dari tubuhnya.
Chakra Senjutsu
Tiga elemen di Chakra Senjutsu |
|
Chakra Senjutsu (仙術チャクラ , Senjutsu Chakura) adalah chakra yang dibutuhkan untuk melakukan senjutsu, yang berisi energi yang ditemukan di alam itu sendiri. Ini adalah sumber kuat energi, mampu memberikan seorang ninja peningkatan kekuatan, kecepatan, dan daya tahan untuk taijutsu, serta meningkatkan kekuatan ninjutsu seseorang dan genjutsu. Sage chakra diciptakan melalui tiga cara pencampuran dan menyeimbangkan energi dan energi spiritual seseorang fisik, serta energi alam (自然 エネルギー, shizen enerugī) dari atmosfer / udara dan medan / tanah. Sejak tiga energi harus seimbang, kapasitas chakra pribadi semakin tinggi seseorang (energi fisik dan energi spiritual), energi yang lebih alami mereka dapat menambah campuran. Hanya mereka dengan kapasitas chakra besar seperti dapat mengumpulkan energi alam yang dibutuhkan untuk memasuki kondisi kuat yang disebut Sage Mode. Juga, hanya ketika seseorang tetap "diam", tidak lagi mengganggu aliran alam sekitar mereka seperti riak dalam kolam, mereka bisa benar merasakan dan memanfaatkan energi alami. Sisa sepenuhnya masih untuk jangka waktu membutuhkan banyak konsentrasi dan kesabaran, memerlukan kondisi mental yang termotivasi dan ketenangan pikiran.
Chakra Bintang
Dengan menggunakan meteorit peningkat chakra, shinobi dari Hoshigakure dapat memanipulasi chakra mereka ke dalam berbagai keterampilan pada biaya kerusakan ekstrim pada tubuh mereka. Metode Hoshigakure ini mendapatkan namanya, Merak Misterius, dari cakra perwujudan baku chakra merah muda ungu mirip dengan ekor bulu ekor merak.
Segel tangan
Segel tangan (印 , shirushi) adalah gestur tangan dalam bentuk 12 shio guna memperoleh chakra yang cukup untuk melakukan berbagai jutsu selain taijutsu. Setiap bentuk segel tangan berbeda-beda. Adapun dua belas macam segel tangan ini adalah sebagai berikut:
Kerbau (丑 , Ushi) | Kuda (午 , Uma) | Domba (未 , Hitsuji) | Anjing (戌 , Inu) | Babi (亥 , I) | Burung (酉 , Tori) | |||||
Naga (辰 , Tatsu) | Kelinci (卯 , U) | Tikus (子 , Ne) | Ular (巳 , Mi) | Monyet (申 , Saru) | Macan (寅 , Tora) |
Setiap jutsu memiliki urutan segel tangan yang berbeda-beda, sehingga perlu penghafalan urutan segel tangan. Misalnya, bila seorang ninja ingin melakukan jurus pemanggilan [hewan] (口寄せの術 , Kuchiyose no jutsu), maka ia harus membuat segel tangan dengan urutan sebagai berikut: babi → anjing → burung → monyet → domba. Dalam cerita, ada juga beberapa jutsu yang memiliki segel tangan khusus, contohnya jurus klon bayangan milik Naruto Uzumaki. Ia menyilangkan telunjuk dan jari tengah dari kedua tangan sehingga muncul klon-klon dirinya.
Delapan Gerbang
Delapan Gerbang:
|
Delapan Gerbang (八 门 , Hachimon, atau "Delapan Gerbang Batin") adalah delapan titik-titik tertentu di sepanjang sistem sirkulasi chakra yang membatasi aliran keseluruhan cakra dalam tubuh seorang ninja. Walaupun gerbang membuat ninja lebih lemah dalam pertempuran, mereka membatasi fungsi tubuh agar tidak terlalu cepat habis. Ninja yang telah belajar untuk membuka gerbang ini dapat melampaui batas-batas fisik mereka sendiri dengan mengorbankan berbagai tingkat kerusakan pada tubuh mereka sendiri. Setiap gerbang kekuatan memberi risiko cedera bagi penggunanya; dengan membuka seluruh delapan gerbang, penggunanya akan menjadi tak terkalahkan dalam pertempuran, tapi tubuh mereka akan sangat cedera yang berarti mereka akan mati setelah itu. Dalam seri Naruto, Rock Lee adalah karakter pertama yang ditampilkan telah membuka lima gerbang.
Jenis-jenis jutsu
Jutsu terbagi menjadi tiga kategori utama: ninjutsu, genjutsu, dan taijutsu. Ninjutsu memiliki dua sub-kategori: jutsu penyegel dan jutsu segel gaib, keduanya digunakan untuk menciptakan segel dalam berbagai tujuan.[11] Senjutsu, konsep yang diperkenal dalam Naruto Part II, menggunakan tiga macam energi: energi mental dan fisik dari shinobi pemakainya dan energi alam. Dengan menyalurkan energi alam, pemakai senjutsu dapat menambah kekuatan jutsunya yang lain.[12] Di samping itu, ada kemampuan kekkei genkai yang diwariskan turun-temurun melalui hubungan darah dan membuat pemakainya mampu melakukan teknik tertentu.[11]
Setiap jutsu memiliki 6 klasifikasi, yaitu:
- Kelas E (E-Rank). Klasifikasi jutsu paling rendah. Contoh klasifikasi jutsu ini adalah Henge no Jutsu.
- Kelas D (D-Rank). Contoh klasifikasi jutsu ini adalah Shikyaku no Jutsu. Biasanya misi yang tergolong kelas ini dibayar 5,000 sampai 50,000 ryō.
- Kelas C (C-Rank). Contoh klasifikasi jutsu ini adalah Water Clone Technique dan Puppet Technique. Biasanya misi yang tergolong kelas ini dibayar 30,000 sampai 100,000 ryō.
- Kelas B (B-Rank). Contoh klasifikasi jutsu ini adalah Kage Bunshin no Jutsu. Biasanya misi yang tergolong kelas ini dibayar 150,000 and 200,000 ryō.
- Kelas A (A-Rank). Contoh klasifikasi jutsu ini adalah Chidori dan Rasengan. Biasanya misi yang tergolong kelas ini dibayar 150,000 sampai 1,000,000 ryō.
- Kelas S (S-Rank). Merupakan klasifikasi jutsu tertinggi. Contoh klasifikasi jutsu ini adalah Raikiri dan Futon: Rasenshuriken. Biasanya misi yang tergolong kelas ini dibayar lebih dari satu juta Ryo.
Suatu jutsu yang termasuk kelas S tidak selamanya lebih efektif daripada kelas E, karena efektivitas justu sangat bergantung pada kemahiran individual. Selain enam klasifikasi, jutsu juga dapat memperoleh salah satu dari dua klasifikasi informal. Jutsu "Rahasia" (秘伝 , hiden) adalah jutsu yang diwariskan turun-temurun dalam suatu klan. Jutsu ini tidak terklasifikasikan karena orang di luar klan bersangkutan tidak mengetahui cara melakukannya. "Jurus terlarang" (禁術 , kinjutsu), di satu sisi, termasuk ke dalam salah satu enam klasifikasi utama, namun ada pengecualian karena jurus tersebut terlarang untuk dipelajari maupun dilakukan. Suatu jurus dapat dikategorikan sebagai jurus terlarang bila dapat memberikan cedera atau celaka bagi pemakainya, misalnya pembukaan Delapan Gerbang atau pelaksanaan jurus Futon: Rasen Shuriken, atau bila jurus tersebut bersifat kejahatan, misalnya yang dilakukan oleh Orochimaru.[11]
Ninjutsu
Ninjutsu (忍術 , "Teknik Ninja") merupakan teknik yang menggunakan chakra dan membolehkan penggunanya melakukan sesuatu yang seharusnya tidak mampu untuk dilakukan. Tidak seperti genjutsu yang membuat musuh melihat ilusi, dampak yang diberikan dan dirasakan karena ninjutsu memang nyata. Kerumitan jurus ini bervariasi sesuai tujuannya. Ninjutsu yang mudah meliputi kemampuan menstubtitusi tubuh untuk membuat penggunanya meloloskan diri dari penyerangan. Ninjutsu yang lebih rumit membuat penggunanya mampu memanipulasi keadaan alam di sekitarnya bahkan memanfaatkan unsur-unsur alam, baik untuk menyembuhkan atau sekadar memanipulasi unsur-unsur dasar. Jurus yang melibutkan pemanipulasian unsur-unsur disebut "Perubahan Elemen." Ada beberapa jenis chakra sesuai dengan kecenderungan elemen seorang ninja, yaitu: air (Suiton), api (Katon), tanah (Doton), petir (Raiton), dan angin (Fuuton). Ada juga cara untuk membuat jenis baru yaitu dengan cara menggabungkan 2 unsur atau lebih. Contoh: elemen kayu dihasilkan melalui penggabungan elemen air dan tanah; elemen lava dilahirkan melalui penggabungan elemen api dan tanah; elemen es dibuat dengan menggabungkan elemen air dan angin. Salah satu anak buah Orochimaru, Guren memiliki elemen kristal (Shoton), tetapi tidak diketahui apa elemen primer untuk menghasilkannya. Naruto merupakan tipe angin, contoh jutsunya adalah Rasengan, walaupun Rasengan biasa tidak berelemen. Rasengan yang berelemen angin adalah "Fuuton:Rasengan" dan "Fuuton:Rasen Shuriken." Shinobi (ninja) lainnya yang termasuk tipe angin adalah Temari, Sora dan Asuma Sarutobi walaupun umumnya setiap ninja memiliki lebih dari satu unsur.
Genjutsu
Genjutsu (幻術 , "Teknik Ilusi") adalah teknik yang menggunakan chakra pada sistem saraf lawan untuk menciptakan ilusi. Genjutsu yang sering ditampilkan dalam cerita Naruto adalah teknik penciptaan fantom–membuat korban melihat, mendengar, mencium, mengecap, dan merasakan sensasi yang sesungguhnya tidak ada. Kebanyakan genjutsu menyerang lima indera manusia. Orang yang terpengaruh genjutsu biasanya kaku di tempat atau kehilangan kesadaran, tergantung bagaimana korban menyadarinya dan bertahan melawan pengaruh genjutsu tersebut. Suatu genjutsu dapat dipatahkan dengan salah satu cara. Yang pertama adalah "pembatalan genjutsu" (幻術解 , genjutsu kai), yaitu pengacauan aliran chakra korbannya oleh dirinya sendiri atau sekutunya.[13] Rasa sakit yang tidak disebabkan oleh genjutsu, misalnya melukai diri sendiri, adalah cara kedua untuk menolak genjutsu. Yang terakhir, bila pemakai genjutsu kehilangan fokus karena alasan apapun, maka jutsu yang dilancarkannya akan terhenti dan korbannya terbebas.[14] Dalam kisah Naruto, ninja yang diketahui bisa memakai genjutsu adalah Sasuke Uchiha, Itachi Uchiha, pengguna Sharingan level atas, dan Kurenai Yuhi. Salah satu tokoh utama dalam Naruto, Sakura Haruno diketahui merupakan ninja tipe genjutsu, meskipun ia belum pernah memakai teknik genjutsu untuk menyerang.
Taijutsu
Taijutsu (体術 , "Teknik Tubuh") adalah teknik yang mengoptimalkan kemampuan alami manusia pada umumnya. Taijutsu diperoleh dengan menguras energi fisik dan mental tanpa meleburnya menjadi chakra, dan bergantung pada stamina penggunanya serta latihan secara terus-menerus. Taijutsu merupakan satu-satunya jenis jutsu yang tidak memerlukan segel tangan pada pelaksanaan jurus karena tidak membutuhkan banyak chakra. Maka dari itu pengguna taijutsu biasanya melakukan jurus lebih cepat daripada pengguna ninjutsu maupun genjutsu. Dalam seri Naruto, pengguna taijutsu terkemuka antara lain Rock Lee, Might Guy, Sakura Haruno, dan Tsunade.
Fuinjutsu
Jutsu penyegel (封印術 , Fūinjutsu) adalah teknik yang dikembangkan oleh Rikudo Sannin untuk menyegel sesuatu di dalam makhluk hidup. Pengembangan fuinjutsu diteruskan oleh klan Uzumaki, percabangan dari klan Senju yang merupakan keturunan Rikudo Sannin. Salah satu hasil usaha mereka adalah penyegelan Bijuu ke dalam tubuh seseorang (jinchuriki). Penerapan jurus ini biasanya melibatkan senjata penyegelan atau benda lainnya dalam suatu gulungan besar untuk membawanya dalam jumlah besar dengan lebih efisien. pengguna jutsu ini adalah klan uzumaki yang merupakan klan asal istri dari minato namikaze (ibu naruto) yaitu uzumaki kushina, ciri khas klan ini adalah rambut mereka yang berwarna merah walaupun dalam kebanyakan anggota klan memiliki jutsu yang ringan/sederhana namun daya tahan fisik dan chakra mereka sangat kuat, karekter yang termasuk dalam klan ini adalah : istri hashirama senju ( jinchuriki kyubi pertama) Nagato (pain), uzumaki kushina, Karin ( Taka : tim Sasuke )
Senjutsu
Senjutsu (仙術 , Teknik Sage) adalah bentuk jutsu yang diperkenalkan pada seri Naruto Part II yang diperoleh melalui ajaran sennin (petapa atau sesepuh), dua di antaranya adalah Sennin Katak dan Sennin Ular.[12] Seorang ninja mampu menguasai senjutsu dengan cara mengkombinasikan chakranya dengan "energi alam" (自然エネルギー , shizen enerugī), tantangan yang bisa dilalui oleh ninja yang khususnya memiliki chakra dalam jumlah besar dan mampu mempelajari bagaimana menyelaraskan diri dengan alam tanpa tergoyahkan. Orang awam yang mencobanya biasanya tak mampu membendung energi alam tersebut. Bagi seseorang yang mempelajari ajaran Sennin Katak, kelebihan energi alam dapat mengakibatkan seseorang menjadi patung batu katak, meskipun dampak tersebut dapat dicegah melalui tongkat pemukul sang sennin. Orang yang berhasil menguasai senjutsu dapat mencapai status yang disebut "Mode Sage" (仙人モード , Sennin mōdo) sehingga pemakainya dapat menyesuaikan diri dengan penampilan fisik hewan yang menjadi gurunya. Jiraiya, Minato Namikaze, dan Naruto Uzumaki menguasai mode sennin dari ajaran Sennin Katak yang berada di "Gunung Myōboku" (妙木山 , Myōbokuzan), sedangkan Orochimaru dan Kabuto Yakushi menguasai senjutsu ajaran Sennin Ular yang ada di "Gua Ryūchi" (龍地洞 , Ryūchidō), meskipun Orochimaru tidak dapat menjadi sage sempurna. Hashirama Senju juga menggunakan teknik ini, namun tidak diketahui dari mana ia mempelajarinya.
Kekkei genkai
Tiga jenis mata pengguna dōjutsu (dari atas ke bawah): 1. Rinnegan 2. Byakugan 3. Sharingan |
Kekkei genkai (血継限界 ) adalah kemampuan yang diturunkan secara genetik dalam klan tertentu. Kebanyakan klan mengembangkan jurus istimewa yang bergantung kepada kemampuan genetis mereka, sehingga memberikan keuntungan dalam pertarungan karena jurus mereka tidak bisa dipelajari atau ditiru oleh musuh dari klan yang berbeda. Kekkei genkai seperti Sharingan yang berfungsi melalui mata penggunanya disebut "teknik mata" (瞳術 , dōjutsu).[11] Kekkei genkai lainnya seperti Mokuton terjadi karena kombinasi serentak dari dua elemen chakra yang berbeda untuk menciptakan elemen baru.[15] Kekkei genkai memiliki variasi yang disebut kekkei tōta (血継淘汰 ). Satu-satunya contoh yang diketahui adalah kombinasi dari tiga elemen, yang menghasilkan elemen debu.
Dōjutsu
Dōjutsu (瞳术 , "Teknik mata") adalah kemampuan genetis ninja yang memanfaatkan mata dan memberikan kemampuan lebih pada penggunaan mata mereka. Dōjutsu tidak diklasifikasikan sebagai salah satu jenis jutsu utama. Mereka tidak memerlukan penggunaan segel tangan dan dalam beberapa kasus memudahkan ninja dalam penggunaan atau pertahanan terhadap genjutsu, taijutsu dan ninjutsu dan kemudian mengalahkan lawan mereka. Penggunaan dōjutsu biasanya mengkonsumsi banyak chakra. Dōjutsu biasanya diturunkan secara genetik karena dōjutsu termasuk kekkei genkai. Contohnya adalah sharingan milik Klan Uchiha. Karakter Kakashi Hatake memiliki sharingan meskipun bukan seorang Uchiha karena matanya mendapat cangkokan dari temannya yang seorang Uchiha, yaitu Obito Uchiha. Dalam seri Naruto, ada tiga dōjutsu terkemuka, yaitu Byakugan, Rinnegan, dan Sharingan.
Jutsu terkenal
Chidori
Chidori (千鳥 , arti harfiah: "Seribu Burung") adalah jutsu yang diciptakan Kakashi Hatake ketika masih kecil. Jutsu ini terbuat dari petir berbasis cakra. Jutsu ini memungkinkan pengguna memiliki aliran listrik di tangannya dan suara yang dihasilkan seperti kicauan burung. Urutan segel tangan yang dipakai: sapi → kelinci → monyet → naga → tikus → burung → sapi → ular → anjing → macan → monyet. Meskipun dapat membunuh siapa pun yang terkena jutsu ini, bukan berarti tidak ada kelemahannya. Kecepatan di mana serangan itu harus dilakukan, dikombinasikan dengan fakta bahwa pengguna harus berjalan dalam garis lurus. Hal ini memungkinkan musuh untuk dengan mudah melawan serangan, sehingga berpotensi mematikan bagi pengguna. Meskipun kelemahan ini tampaknya akan membuat teknik cukup sia-sia, Sasuke dan Kakashi dapat menghindari kekurangan karena Sharingan mereka. Ada masalah tambahan, yaitu meskipun tidak selalu yang melemahkan, adalah kenyataan bahwa sejumlah besar chakra juga dapat melukai tangan pengguna jika mereka menempatkan terlalu banyak kekuatan ke serangan itu. Dalam Bagian I, Sasuke melakukan ini ketika menghadapi saudaranya Itachi, menyebabkan beberapa kulit mengelupas dari tangannya dan meninggalkan sedikit membara setelah serangan itu selesai.
Jurus Bayangan
Jurus Bayangan (分身術 , Bunshinjutsu) adalah teknik membuat duplikat pengguna atau benda yang digunakan oleh mereka. Teknik klon standar dianggap paling dasar dari dasar ninjutsu. Meskipun demikian, teknik klon sangat fleksibel dan berguna, dan sering digunakan untuk mengalihkan perhatian atau menipu musuh. Ada berbagai jenis teknik klon, salah satunya adalah Kage Bunshin no Jutsu milik Naruto
Rasengan
Rasengan (螺旋丸 ) adalah jutsu yang diciptakan Minato Namikaze setelah tiga tahun mengamati jurus Tailed Beast Ball milik Kyuubi. Jutsu ini adalah bola berputar yang terbuat dari chakra di tangan pengguna. Rasengan ini diperkenalkan dalam seri saat Jiraiya—guru Minato Namikaze—mengajari Naruto Uzumaki, putra Minato. Karena itu adalah jutsu sulit, Jiraiya mengajarkannya kepada Naruto dalam tiga tahap: memutar chakra, memberikan kekuatan yang cukup, dan membentuk chakra menjadi bentuk bola terkompresi. Selama Naruto Part II, varian baru Rasengan diperkenalkan. Naruto dan Jiraiya dapat membuat rasengan yang lebih besar dari aslinya. Naruto pun berhasil menambah chakra elemen anginnya untuk Rasengan dan menciptakan versi baru, Rasenshuriken.
Segel Gaib
Segel Gaib (呪印術 , Juinjutsu) adalah teknik yang digunakan untuk membawa seseorang di bawah kontrol pengguna. Dengan menerapkan segel ke tubuh korban, pengguna membawa kemampuan korban dan tindakan di bawah kendalinya. Dengan segel tangan rahasia sederhana, pengguna dapat menimbulkan siksaan mental dan fisik yang besar pada korban. Cara kerja yang tepat dari juinjutsu yang dirahasiakan. Contoh jutsu ini adalah Cursed Seal of Heavan milik Sasuke
Teknik Reinkarnasi
Teknik Reinkarnasi (転生忍术 , Tensei Ninjutsu, secara harfiah berarti "Teknik Reinkarnasi Ninja") adalah teknik yang biasanya membutuhkan atau menyelesaikan transfer kekuatan hidup antara orang-orang. Teknik-teknik ini umumnya diklasifikasikan sebagai kinjutsu karena pemulihan satu kehidupan biasanya membutuhkan pengorbanan nyawa orang lain, atau bahwa hal itu melanggar hukum alam dan moralitas. Contoh jutsu ini adalah Kuchiyose: Edo Tensei milik Orochimaru dan Kabuto
Teknik Panggilan
Teknik panggilan (口寄せの術 , Kuchiyose no jutsu) adalah teknik untuk memanggil hewan-hewan tertentu dan bisa membantu pengguna dalam pertempuran. Sebelum pemanggilan dapat dilakukan, pengguna harus menandatangani kontrak dengan hewan tertentu. Caranya dengan menandatangani nama mereka dan menempatkan mereka sidik jari menggunakan darah mereka sendiri dalam suatu gulungan. Setelah ini dilakukan pengguna cukup memberi sumbangan sedikit darah, segel tangan(urutan segel tangan yang dipakai:babi → anjing → burung → monyet → domba) untuk memberi cakra yang cukup dan tekan tangan ke tanah agar hewan panggilan dapat keluar. Spesies hewan-hewan ini beraneka ragam, contoh katak, siput, ular, anjing, kura-kura, gagak, monyet, dll. Terkadang beberapa hewan tidak ada di dunia nyata, seperti Kamatari, Doki, Kyodaigumo, dll. Dalam seri Naruto, banyak karakter yang dapat melakukan jutsu ini. Pengguna terkemuka di antaranya adalah Naruto Uzumaki, Sasuke Uchiha, Jiraiya, Kakashi Hatake, Temari, Tsunade, Orochimaru, dan Itachi Uchiha.
Referensi
- ^ a b c "Masashi Kishimoto Interview - Naruto Information". narutocentral.com. Diakses tanggal 2007-11-12.
- ^ Tucker, Derrick. "Naruto Review". T.H.E.M. Anime Reviews. Diakses tanggal 2008-12-17.
- ^ Kimlinger, Carl (2008-08-04). "Naruto DVD Box Set 9 - Review". Anime News Network. Diakses tanggal 2008-12-17.
- ^ Kimlinger, Carl (2006-11-02). "Naruto GN 8-10 - Review". Anime News Network. Diakses tanggal 2008-12-17.
- ^ Kimlinger, Carl (2008-11-07). "Naruto DVD Box Set 10 - Review". Anime News Network. Diakses tanggal 2008-12-17.
- ^ Shonen Jump #33 Volume 3, Issue 9, September 2005. Viz Media. hlm. 8.
- ^ a b Kishimoto, Masashi (2003). "Chapter 17". Naruto, Volume 2. Viz Media. ISBN 1-59116-178-9.
- ^ Kishimoto, Masashi (2006). "Chapter 79". Naruto, Volume 9. Viz Media. ISBN 1-4215-0239-9.
- ^ a b Kishimoto, Masashi (2006). "Chapter 315". Naruto, Volume 35. Shueisha. ISBN 4-08-874273-7.
- ^ Kishimoto, Masashi (2007). "Chapter 333". Naruto, Volume 37. Shueisha. ISBN [[Special:BookSources/4-08-874338-7 |4-08-874338-7 [[Kategori:Artikel dengan ISBN salah]]]] Periksa nilai: invalid character
|isbn=
(bantuan). - ^ a b c d Kishimoto, Masashi (2002). "Jutsu". NARUTO―ナルト―[秘伝・臨の書]. Shueisha. hlm. 154–162. ISBN 4-08-873288-X.
- ^ a b Kishimoto, Masashi (2008). "Chapter 410". Naruto, Volume 44. Shueisha. ISBN [[Special:BookSources/4-08-874589-3 |4-08-874589-3 [[Kategori:Artikel dengan ISBN salah]]]] Periksa nilai: invalid character
|isbn=
(bantuan). - ^ Kishimoto, Masashi (2008). "Chapter 259". Naruto, Volume 29. Viz Media. ISBN 1-4215-1865-1.
- ^ Kishimoto, Masashi (2007). "Chapter 208". Naruto, Volume 23. Viz Media. ISBN 1-4215-1859-7.
- ^ Kishimoto, Masashi (2006). "Chapter 316". Naruto, Volume 35. Shueisha. ISBN 4-08-874273-7.