Lompat ke isi

Skleritis: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
BP21Danang (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: BP2014
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 15: Baris 15:
| MeshID = D015423
| MeshID = D015423
}}
}}
'''Skleritis''' adalah [[penyakit]] berupa radang selaput putih atau dalam [[kedokteran]] di sebut sklera [[mata]].<ref name="Ens">{{id}}Hassan Shadily & Redaksi Ensiklopedi Indonesia (Red & Peny)., Ensiklopedi Indonesia Jilid 6 (SHI-VAJ). Jakarta: Ichtiar Baru-van Hoeve, hal. 3217</ref> Penyakit skleritis tidak menular.<ref name="mata">{{id}}Madyo Wratsongko, Trianggoro Budisulistyo., 205 resep pencegahan & penyembuhan penyakit dengan gerakan shalat: sehat tanpa biaya & obat. Penerbit Agromedia Pustaka, 2006, hal. 31</ref>Peradangan tersebut dapat mengenai seluruh selaput mata atau hanya sebagian saja.<ref name="Ens"/> Skleritis pada tempat tertentu (tidak menyeluruh) akan tampak sebagai benjolan berwarna biru gelap ada sebagian selaput putih mata bagian depan.<ref name="Ens"/> Bahkan kadang-kadang jaringan sekitar benjolan tersebut ikut meradang juga.<ref name="Ens"/> Sebutan untuk penyakit ini juga ''uveitis'', sedangkan yang tergolong ringan biasa disebut episkleritis.<ref name="Ens"/> Gejala yang diperkirakan dapat menyebabkan skleritis disebut skleromalasia perforans, yaitu pelunakan atau penipisan sekunder pada sklera, jarang mengakibatkan perforasi bola mata.<ref name="mul"/>
'''Skleritis''' adalah [[penyakit]] berupa radang selaput putih atau dalam [[kedokteran]] di sebut sklera [[mata]].<ref name="Ens">{{id}}Hassan Shadily & Redaksi Ensiklopedi Indonesia (Red & Peny)., Ensiklopedi Indonesia Jilid 6 (SHI-VAJ). Jakarta: Ichtiar Baru-van Hoeve, hal. 3217</ref> Penyakit skleritis tidak menular.<ref name="mata">{{id}}Madyo Wratsongko, Trianggoro Budisulistyo., 205 resep pencegahan & penyembuhan penyakit dengan gerakan shalat: sehat tanpa biaya & obat. Penerbit Agromedia Pustaka, 2006, hal. 31</ref>Peradangan tersebut dapat mengenai seluruh selaput mata atau hanya sebagian saja.<ref name="Ens"/> Skleritis pada tempat tertentu (tidak menyeluruh) akan tampak sebagai benjolan berwarna biru gelap ada sebagian selaput putih mata bagian depan.<ref name="Ens"/> Bahkan kadang-kadang jaringan sekitar benjolan tersebut ikut meradang juga.<ref name="Ens"/> Sebutan untuk penyakit ini juga ''uveitis'', sedangkan yang tergolong ringan biasa disebut episkleritis.<ref name="Ens"/> Gejala yang diperkirakan dapat menyebabkan skleritis disebut skleromalasia perforans, yaitu pelunakan atau penipisan sekunder pada sklera, jarang mengakibatkan perforasi bola mata.<ref name="mul"/>


Penyakit skleritis merupakan proses primer tergolong jarang dijumpai.<ref name="mul">{{id}} Mohlan H. Delp, Robert T. Manning, Moelia Radja Siregar., Major Diagnosis Fisik. Jakarta: EGC, 1991, hal. 216</ref> Gejala skleritis adalah rasa pedih pada mata, bagian putih mata menjadi kemerahan.<ref name="mata"/> Gejala tersebut disertai dengan hilangnya sebagian daerah penglihatan. Penyebab penyakit ini belum diketahui, namun berdasarkan penelitian, sering dijumpai pada penderita artritis reumatik, polia chron, dan penyakit jaringan ikat lainnya.<ref name="mata"/> Kemungkinan terbesar adalah gangguan sistem kekebalan tubuh.<ref name="mata"/>
Penyakit skleritis merupakan proses primer tergolong jarang dijumpai.<ref name="mul">{{id}} Mohlan H. Delp, Robert T. Manning, Moelia Radja Siregar., Major Diagnosis Fisik. Jakarta: EGC, 1991, hal. 216</ref> Gejala skleritis adalah rasa pedih pada mata, bagian putih mata menjadi kemerahan.<ref name="mata"/> Gejala tersebut disertai dengan hilangnya sebagian daerah penglihatan. Penyebab penyakit ini belum diketahui, namun berdasarkan penelitian, sering dijumpai pada penderita artritis reumatik, polia chron, dan penyakit jaringan ikat lainnya.<ref name="mata"/> Kemungkinan terbesar adalah gangguan sistem kekebalan tubuh.<ref name="mata"/>
Baris 21: Baris 21:




==Rujukan==
== Rujukan ==
{{Reflist}}
{{Reflist}}


[[Kategori: Penyakit]]
[[Kategori:Penyakit]]
[[Kategori: Kedokteran]]
[[Kategori:Kedokteran]]
[[Kategori: Kesehatan]]
[[Kategori:Kesehatan]]

Revisi per 31 Januari 2017 08.55

Skleritis
Scleritis: peradangan selaput mata
Informasi umum
SpesialisasiOftalmologi Sunting ini di Wikidata

Skleritis adalah penyakit berupa radang selaput putih atau dalam kedokteran di sebut sklera mata.[1] Penyakit skleritis tidak menular.[2]Peradangan tersebut dapat mengenai seluruh selaput mata atau hanya sebagian saja.[1] Skleritis pada tempat tertentu (tidak menyeluruh) akan tampak sebagai benjolan berwarna biru gelap ada sebagian selaput putih mata bagian depan.[1] Bahkan kadang-kadang jaringan sekitar benjolan tersebut ikut meradang juga.[1] Sebutan untuk penyakit ini juga uveitis, sedangkan yang tergolong ringan biasa disebut episkleritis.[1] Gejala yang diperkirakan dapat menyebabkan skleritis disebut skleromalasia perforans, yaitu pelunakan atau penipisan sekunder pada sklera, jarang mengakibatkan perforasi bola mata.[3]

Penyakit skleritis merupakan proses primer tergolong jarang dijumpai.[3] Gejala skleritis adalah rasa pedih pada mata, bagian putih mata menjadi kemerahan.[2] Gejala tersebut disertai dengan hilangnya sebagian daerah penglihatan. Penyebab penyakit ini belum diketahui, namun berdasarkan penelitian, sering dijumpai pada penderita artritis reumatik, polia chron, dan penyakit jaringan ikat lainnya.[2] Kemungkinan terbesar adalah gangguan sistem kekebalan tubuh.[2]


Rujukan

  1. ^ a b c d e (Indonesia)Hassan Shadily & Redaksi Ensiklopedi Indonesia (Red & Peny)., Ensiklopedi Indonesia Jilid 6 (SHI-VAJ). Jakarta: Ichtiar Baru-van Hoeve, hal. 3217
  2. ^ a b c d (Indonesia)Madyo Wratsongko, Trianggoro Budisulistyo., 205 resep pencegahan & penyembuhan penyakit dengan gerakan shalat: sehat tanpa biaya & obat. Penerbit Agromedia Pustaka, 2006, hal. 31
  3. ^ a b (Indonesia) Mohlan H. Delp, Robert T. Manning, Moelia Radja Siregar., Major Diagnosis Fisik. Jakarta: EGC, 1991, hal. 216