Hiperparatiroidisme: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: BP2014 |
k Bot: Penggantian teks otomatis (- di masa + pada masa , -Di masa +Pada masa ) |
||
Baris 3: | Baris 3: | ||
Kelenjar paratiroid terletak di [[leher]], dekat atau menempel pada bagian belakang [[kelenjar tiroid]].<ref name="web2">{{en}} {{cite web|title=Hyperparathyroidism|accessdate=June 27 2014|url=http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/001215.htm|author=Shehzad Topiwala, MD|year=2012|publisher=MedilinePlus}}</ref> Kelenjar tersebut menghasilkan hormon paratiroid.<ref name="web2"/> Hormon ini berfungsi untuk mengontrol [[kalsium]], [[fosfor]], dan kadar [[vitamin D]] dalam [[darah]] dan [[tulang]].<ref name="web2"/> |
Kelenjar paratiroid terletak di [[leher]], dekat atau menempel pada bagian belakang [[kelenjar tiroid]].<ref name="web2">{{en}} {{cite web|title=Hyperparathyroidism|accessdate=June 27 2014|url=http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/001215.htm|author=Shehzad Topiwala, MD|year=2012|publisher=MedilinePlus}}</ref> Kelenjar tersebut menghasilkan hormon paratiroid.<ref name="web2"/> Hormon ini berfungsi untuk mengontrol [[kalsium]], [[fosfor]], dan kadar [[vitamin D]] dalam [[darah]] dan [[tulang]].<ref name="web2"/> |
||
Hiperparatiroidisme ini terbagi menjadi dua tipe yaitu hiperparatiroidisme primer dan hiperparatiroidisme sekunder.<ref name="web1"/> Hiperparatiroidisme primer, kelenjar paratiroid terlalu aktif sehingga menghasilkan hormon yang juga berlebih.<ref name="web1"/> Hiperparatiroidisme sekunder terjadi biasanya karena penyakit [[gagal ginjal]] yang menyebabkan kelenjar paratiroid terlalu aktif dan menghasilkan hormon paratiroid berlebih.<ref name="web1"/> |
Hiperparatiroidisme ini terbagi menjadi dua tipe yaitu hiperparatiroidisme primer dan hiperparatiroidisme sekunder.<ref name="web1"/> Hiperparatiroidisme primer, kelenjar paratiroid terlalu aktif sehingga menghasilkan hormon yang juga berlebih.<ref name="web1"/> Hiperparatiroidisme sekunder terjadi biasanya karena penyakit [[gagal ginjal]] yang menyebabkan kelenjar paratiroid terlalu aktif dan menghasilkan hormon paratiroid berlebih.<ref name="web1"/> |
||
Penyakit ini paling sering terjadi pada orang di atas usia 60, tetapi juga dapat terjadi pada orang dewasa yang lebih muda.<ref name="web2"/> Wanita lebih beresiko mengidap penyakit ini dibandingkan laki-laki.<ref name="web2"/> Hiperparatiroidisme |
Penyakit ini paling sering terjadi pada orang di atas usia 60, tetapi juga dapat terjadi pada orang dewasa yang lebih muda.<ref name="web2"/> Wanita lebih beresiko mengidap penyakit ini dibandingkan laki-laki.<ref name="web2"/> Hiperparatiroidisme pada masa kecil sangat jarang terjadi.<ref name="web2"/> [[Radiasi]] pada kepala dan leher meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami hiperparatiroidisme.<ref name="web2"/> Kadang-kadang, penyakit ini disebabkan oleh [[kanker kelenjar paratiroid]].<ref name="web2"/> |
||
==Rujukan== |
==Rujukan== |
Revisi per 23 September 2015 07.01
Hiperparatiroidisme adalah suatu penyakit dimana kelenjar paratiroid mengeluarkan hormon paratiroid dalam jumlah yang lebih banyak daripada keadaan normal.[1] Kelenjar paratiroid terletak di leher, dekat atau menempel pada bagian belakang kelenjar tiroid.[2] Kelenjar tersebut menghasilkan hormon paratiroid.[2] Hormon ini berfungsi untuk mengontrol kalsium, fosfor, dan kadar vitamin D dalam darah dan tulang.[2] Hiperparatiroidisme ini terbagi menjadi dua tipe yaitu hiperparatiroidisme primer dan hiperparatiroidisme sekunder.[1] Hiperparatiroidisme primer, kelenjar paratiroid terlalu aktif sehingga menghasilkan hormon yang juga berlebih.[1] Hiperparatiroidisme sekunder terjadi biasanya karena penyakit gagal ginjal yang menyebabkan kelenjar paratiroid terlalu aktif dan menghasilkan hormon paratiroid berlebih.[1] Penyakit ini paling sering terjadi pada orang di atas usia 60, tetapi juga dapat terjadi pada orang dewasa yang lebih muda.[2] Wanita lebih beresiko mengidap penyakit ini dibandingkan laki-laki.[2] Hiperparatiroidisme pada masa kecil sangat jarang terjadi.[2] Radiasi pada kepala dan leher meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami hiperparatiroidisme.[2] Kadang-kadang, penyakit ini disebabkan oleh kanker kelenjar paratiroid.[2]