Lompat ke isi

Pinokio: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Foffo 93 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
k perbaiki; perubahan kosmetik
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Pinocchio.jpg|thumb|right|180px|Ilustrasi pertama Pinokio (1883) yang digambar oleh Enrico Mazzanti.]]
[[Berkas:Pinocchio.jpg|thumb|right|180px|Ilustrasi pertama Pinokio (1883) yang digambar oleh Enrico Mazzanti.]]
''''Pinokio'''' ([[Bahasa Italia]]: ''Pinocchio'') adalah tokoh sentral dalam cerita ''[[Le avventure di Pinocchio|Petualangan Pinokio]]'' karangan [[Carlo Collodi]]. Dongeng Pinokia merupakan suatu cerita edukatif tentang boneka kayu yang berubah menjadi anak laki-laki bernama Pinokio karena bantuan peri. Pinokio memiliki petualangan yang merubahnya dari anak yang nakal dan suka berbohong menjadi anak yang baik dan patuh pada orang tua.
''''Pinokio'''' ([[Bahasa Italia]]: ''Pinocchio'') adalah tokoh sentral dalam cerita ''[[Le avventure di Pinocchio|Petualangan Pinokio]]'' karangan [[Carlo Collodi]]. Dongeng Pinokia merupakan suatu cerita edukatif tentang boneka kayu yang berubah menjadi anak laki-laki bernama Pinokio karena bantuan peri. Pinokio memiliki petualangan yang mengubahnya dari anak yang nakal dan suka berbohong menjadi anak yang baik dan patuh pada orang tua.


Cerita Pinokio berawal dari sepotong kayu yang diberikan Tuan Cherry kepada pemahat bernama [[Geppeto]].<ref name="h">{{en}} {{cite book |last= Carlo Collodi, Charles Folkard, Mary Alice Murray|first= |authorlink= |coauthors= |title= Pinocchio: the tale of a puppet|year=2002|publisher= Penguin Classics |location= |id= ISBN 978-0-14-243706-3}}</ref> Geppeto kemudian mengubah kayu tersebut menjadi sebuah boneka kayu yang diberi nama Pinokio.<ref name="h"/> Suatu hari Pinokio yang lapar mencoba membuat omelet, namun sayangnya [[omelet]] tersebut terlempar ke luar rumah dan kaki Pinokio terbakar [[kompor]].<ref name="h"/> Geppeto yang baru saja pulang ke rumah langsung membuatkan kaki baru untuknya dan memberikan makanan yang dia punya untuk Pinokio.<ref name="h"/> Geppeto sangat menyayangi Pinokio sebagai anaknya, dia menjual mantelnya untuk membeli buku sekolah Pinokio.<ref name="h"/> Sayang buku tersebut malah dijual oleh Pinokio untuk membeli tiket pertunjukan boneka kayu.<ref name="h"/> Pinokio hampir saja dibakar oleh pemilik pertunjukan, namun ketulusan hati Pinokio malah membuatnya diberi sejumlah koin emas.<ref name="h"/> Di perjalanan pulang untuk memberikan koin emas kepada Geppeto, Pinokio malah mengikuti [[rubah]] dan [[kucing]] jahat yang berjanji akan menggandakan koin emas tersebut. Sayangnya, Pinokio malah tertipu, dirampok, dan nyaris dibakar oleh rubah dan kucing itu.<ref name="h"/> Dalam petualangannya kembali ke rumah, Pinokio banyak menemui kesulitan dan mendapatkan bantuan dari [[peri]].<ref name="h"/> Pinokio juga dikisahkan pernah menjadi [[keledai]] dan dimakan oleh ikan [[hiu]].<ref name="h"/> Berbagai masalah dialami Pinokio karena sifatnya yang polos, bodoh, suka berbohong, dan egois.<ref name="h"/> Namun pengalaman-pengalaman yang dialaminya mengubah Pinokio menjadi pribadi yang peduli terhadap perasaan orang lain dan patuh kepada orang tua.<ref name="h"/> Akhir dari dongeng ini adalah Pinokio bertobat dan dapat bertemu kembali dengan Geppeto dan berubah menjadi anak laki-laki nyata.<ref name="h"/>
Cerita Pinokio berawal dari sepotong kayu yang diberikan Tuan Cherry kepada pemahat bernama [[Geppeto]].<ref name="h">{{en}} {{cite book |last= Carlo Collodi, Charles Folkard, Mary Alice Murray|first= |authorlink= |coauthors= |title= Pinocchio: the tale of a puppet|year=2002|publisher= Penguin Classics |location= |id= ISBN 978-0-14-243706-3}}</ref> Geppeto kemudian mengubah kayu tersebut menjadi sebuah boneka kayu yang diberi nama Pinokio.<ref name="h"/> Suatu hari Pinokio yang lapar mencoba membuat omelet, namun sayangnya [[omelet]] tersebut terlempar ke luar rumah dan kaki Pinokio terbakar [[kompor]].<ref name="h"/> Geppeto yang baru saja pulang ke rumah langsung membuatkan kaki baru untuknya dan memberikan makanan yang dia punya untuk Pinokio.<ref name="h"/> Geppeto sangat menyayangi Pinokio sebagai anaknya, dia menjual mantelnya untuk membeli buku sekolah Pinokio.<ref name="h"/> Sayang buku tersebut malah dijual oleh Pinokio untuk membeli tiket pertunjukan boneka kayu.<ref name="h"/> Pinokio hampir saja dibakar oleh pemilik pertunjukan, namun ketulusan hati Pinokio malah membuatnya diberi sejumlah koin emas.<ref name="h"/> Di perjalanan pulang untuk memberikan koin emas kepada Geppeto, Pinokio malah mengikuti [[rubah]] dan [[kucing]] jahat yang berjanji akan menggandakan koin emas tersebut. Sayangnya, Pinokio malah tertipu, dirampok, dan nyaris dibakar oleh rubah dan kucing itu.<ref name="h"/> Dalam petualangannya kembali ke rumah, Pinokio banyak menemui kesulitan dan mendapatkan bantuan dari [[peri]].<ref name="h"/> Pinokio juga dikisahkan pernah menjadi [[keledai]] dan dimakan oleh ikan [[hiu]].<ref name="h"/> Berbagai masalah dialami Pinokio karena sifatnya yang polos, bodoh, suka berbohong, dan egois.<ref name="h"/> Namun pengalaman-pengalaman yang dialaminya mengubah Pinokio menjadi pribadi yang peduli terhadap perasaan orang lain dan patuh kepada orang tua.<ref name="h"/> Akhir dari dongeng ini adalah Pinokio bertobat dan dapat bertemu kembali dengan Geppeto dan berubah menjadi anak laki-laki nyata.<ref name="h"/>


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 13 Desember 2015 15.55

Ilustrasi pertama Pinokio (1883) yang digambar oleh Enrico Mazzanti.

'Pinokio' (Bahasa Italia: Pinocchio) adalah tokoh sentral dalam cerita Petualangan Pinokio karangan Carlo Collodi. Dongeng Pinokia merupakan suatu cerita edukatif tentang boneka kayu yang berubah menjadi anak laki-laki bernama Pinokio karena bantuan peri. Pinokio memiliki petualangan yang mengubahnya dari anak yang nakal dan suka berbohong menjadi anak yang baik dan patuh pada orang tua.

Cerita Pinokio berawal dari sepotong kayu yang diberikan Tuan Cherry kepada pemahat bernama Geppeto.[1] Geppeto kemudian mengubah kayu tersebut menjadi sebuah boneka kayu yang diberi nama Pinokio.[1] Suatu hari Pinokio yang lapar mencoba membuat omelet, namun sayangnya omelet tersebut terlempar ke luar rumah dan kaki Pinokio terbakar kompor.[1] Geppeto yang baru saja pulang ke rumah langsung membuatkan kaki baru untuknya dan memberikan makanan yang dia punya untuk Pinokio.[1] Geppeto sangat menyayangi Pinokio sebagai anaknya, dia menjual mantelnya untuk membeli buku sekolah Pinokio.[1] Sayang buku tersebut malah dijual oleh Pinokio untuk membeli tiket pertunjukan boneka kayu.[1] Pinokio hampir saja dibakar oleh pemilik pertunjukan, namun ketulusan hati Pinokio malah membuatnya diberi sejumlah koin emas.[1] Di perjalanan pulang untuk memberikan koin emas kepada Geppeto, Pinokio malah mengikuti rubah dan kucing jahat yang berjanji akan menggandakan koin emas tersebut. Sayangnya, Pinokio malah tertipu, dirampok, dan nyaris dibakar oleh rubah dan kucing itu.[1] Dalam petualangannya kembali ke rumah, Pinokio banyak menemui kesulitan dan mendapatkan bantuan dari peri.[1] Pinokio juga dikisahkan pernah menjadi keledai dan dimakan oleh ikan hiu.[1] Berbagai masalah dialami Pinokio karena sifatnya yang polos, bodoh, suka berbohong, dan egois.[1] Namun pengalaman-pengalaman yang dialaminya mengubah Pinokio menjadi pribadi yang peduli terhadap perasaan orang lain dan patuh kepada orang tua.[1] Akhir dari dongeng ini adalah Pinokio bertobat dan dapat bertemu kembali dengan Geppeto dan berubah menjadi anak laki-laki nyata.[1]

Referensi

  1. ^ a b c d e f g h i j k l m (Inggris) Carlo Collodi, Charles Folkard, Mary Alice Murray (2002). Pinocchio: the tale of a puppet. Penguin Classics. ISBN 978-0-14-243706-3. 

Pranala luar

Lihat Pula