Lompat ke isi

Kauman, Karangrejo, Magetan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Gus Muhammad (bicara | kontrib)
Sejarah Desa Kauman
Gus Muhammad (bicara | kontrib)
Sejarah Desa Kauman
Baris 14: Baris 14:
}}
}}


= *Desa '''[[Kauman]]''' adalah sebuah nama [[desa]] di wilayah [[Karangrejo, Magetan|Kecamatan Karangrejo]] , [[Kabupaten Magetan]] , Provinsi [[Jawa Timur]] . Setelah hampir berakhirnya ' Perang Diponegoro ' banyak para pengikut setia beliau dari Yogyakarta yang pindah ke Kauman , dan para pendatang tersebut sebagian terdiri dari para kerabat Kanjeng Pangeran Diponegoro , para prajurit setia Pangeran Diponegoro , & juga para kawula ( rakyat ) yang kebanyakan sangat mumpuni didalam tehnik pembuatan gamelan ( gamelan Jawa ) . **Bahan gamelan tersebut berasal dari campuran perunggu , timah putih , dan tembaga dengan perbandimgan 3 : 10 ( 3 untuk timah dan 10 untuk tembaga ) , sehingga orang Jawa menyebutnya sebagai " Gongsa " ( dari Bahasa Jawa yang berarti tiga dan sepuluh ) . Hingga sekarang di Desa Kauman masih lestari aktivitas pembuatan gamelan . *Dimasa penjajahan Belanda / sebelum lahir Negara Indonesia yang bercorak Republik , Desa Kauman berada didalam lingkup / didalam wilayah Kabupaten Purwodadi ( Kadipaten Prwodadi ) , yakni sebuah kabupaten / kadipaten yang pemerintahannya bercorak Keraton Islam . Kala itu secara turun temurun kepemimpinan dibidang pemerintahan dipegang oleh SEORANG BUPATI / ADIPATI yang didampingi oleh kepempinan Ulama Islam ( Ulama sepuh dengan jabatan PENGHOLOE LANDRAAD ) . =
= *Desa '''[[Kauman]]''' adalah sebuah nama [[desa]] di wilayah [[Karangrejo, Magetan|Kecamatan Karangrejo]] , [[Kabupaten Magetan]] , Kotamadya Madiun , Provinsi [[Jawa Timur]] . Setelah hampir berakhirnya ' Perang Diponegoro ' banyak para pengikut setia beliau dari Yogyakarta yang pindah ke Kauman , dan para pendatang tersebut sebagian terdiri dari para kerabat Kanjeng Pangeran Diponegoro , para prajurit setia Pangeran Diponegoro , & juga para kawula ( rakyat ) yang kebanyakan sangat mumpuni didalam tehnik pembuatan gamelan ( gamelan Jawa ) . **Bahan gamelan tersebut berasal dari campuran perunggu , timah putih , dan tembaga dengan perbandimgan 3 : 10 ( 3 untuk timah dan 10 untuk tembaga ) , sehingga orang Jawa menyebutnya sebagai " Gongsa " ( dari Bahasa Jawa yang berarti tiga dan sepuluh ) . Hingga sekarang di Desa Kauman masih lestari aktivitas pembuatan gamelan . *Dimasa penjajahan Belanda / sebelum lahir Negara Indonesia yang bercorak Republik , Desa Kauman berada didalam lingkup / didalam wilayah Kabupaten Purwodadi ( Kadipaten Prwodadi ) , yakni sebuah kabupaten / kadipaten yang pemerintahannya bercorak Keraton Islam . Kala itu secara turun temurun kepemimpinan dibidang pemerintahan dipegang oleh SEORANG BUPATI / ADIPATI yang didampingi oleh kepempinan Ulama Islam ( Ulama sepuh dengan jabatan PENGHOLOE LANDRAAD ) . =
{{Karangrejo, Magetan}}
{{Karangrejo, Magetan}}
{{kelurahan-stub}}
{{kelurahan-stub}}

Revisi per 20 November 2014 05.26

Kauman
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Timur
KabupatenMagetan
KecamatanKarangrejo
Kode pos
63395
Kode Kemendagri35.20.13.2013 Edit nilai pada Wikidata
Luas-
Jumlah penduduk-
Kepadatan-
Peta
PetaKoordinat: 7°33′19″S 111°26′3″E / 7.55528°S 111.43417°E / -7.55528; 111.43417


*Desa Kauman adalah sebuah nama desa di wilayah Kecamatan Karangrejo , Kabupaten Magetan , Kotamadya Madiun , Provinsi Jawa Timur . Setelah hampir berakhirnya ' Perang Diponegoro ' banyak para pengikut setia beliau dari Yogyakarta yang pindah ke Kauman , dan para pendatang tersebut sebagian terdiri dari para kerabat Kanjeng Pangeran Diponegoro , para prajurit setia Pangeran Diponegoro , & juga para kawula ( rakyat ) yang kebanyakan sangat mumpuni didalam tehnik pembuatan gamelan ( gamelan Jawa ) . **Bahan gamelan tersebut berasal dari campuran perunggu , timah putih , dan tembaga dengan perbandimgan 3 : 10 ( 3 untuk timah dan 10 untuk tembaga ) , sehingga orang Jawa menyebutnya sebagai " Gongsa " ( dari Bahasa Jawa yang berarti tiga dan sepuluh ) . Hingga sekarang di Desa Kauman masih lestari aktivitas pembuatan gamelan . *Dimasa penjajahan Belanda / sebelum lahir Negara Indonesia yang bercorak Republik , Desa Kauman berada didalam lingkup / didalam wilayah Kabupaten Purwodadi ( Kadipaten Prwodadi ) , yakni sebuah kabupaten / kadipaten yang pemerintahannya bercorak Keraton Islam . Kala itu secara turun temurun kepemimpinan dibidang pemerintahan dipegang oleh SEORANG BUPATI / ADIPATI yang didampingi oleh kepempinan Ulama Islam ( Ulama sepuh dengan jabatan PENGHOLOE LANDRAAD ) .