Perebutan Afrika: Perbedaan antara revisi
tambahkan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 10: | Baris 10: | ||
'''Perebutan Afrika''' ([[Bahasa Inggris]]: '''''Scramble for Africa''''') adalah invasi, kolonisasi, dan perebutan wilayah [[Afrika]] oleh bangsa-bangsa Eropa pada masa [[Imperialisme Baru]], antara tahun [[1880-an]] hingga [[Perang Dunia I]] tahun [[1914]]. Pada masa ini, persentase wilayah Afrika yang dikuasai bangsa Eropa berubah dari 10% pada 1870 menjadi 90% pada tahun 1914 (hanya [[Abyssinia]] dan [[Liberia]] yang masih merdeka). |
'''Perebutan Afrika''' ([[Bahasa Inggris]]: '''''Scramble for Africa''''') adalah invasi, kolonisasi, dan perebutan wilayah [[Afrika]] oleh bangsa-bangsa Eropa pada masa [[Imperialisme Baru]], antara tahun [[1880-an]] hingga [[Perang Dunia I]] tahun [[1914]]. Pada masa ini, persentase wilayah Afrika yang dikuasai bangsa Eropa berubah dari 10% pada 1870 menjadi 90% pada tahun 1914 (hanya [[Abyssinia]] dan [[Liberia]] yang masih merdeka). |
||
[[Konferensi Berlin]] di tahun 1884 dianggap sebagai titik awal masa perebutan Afrika. |
[[Konferensi Berlin]] di tahun 1884 dianggap sebagai titik awal masa perebutan Afrika. Dalam konferensi ini, bangsa-bangsa Eropa menghasilkan aturan-aturan bagi mereka dalam meluaskan kekuasaannya di Afrika.<ref>{{cite journal |last=Brantlinger |first=Patrick |year=1985 |title=Victorians and Africans: The Genealogy of the Myth of the Dark Continent |journal=Critical Inquiry |volume=12 |issue=1 |pages=166–203 |jstor=1343467 |doi=10.1086/448326}}</ref> Pada masa ini, bangsa Eropa membagi-bagi Afrika, untuk menghindari perang di antara mereka.<ref>R. Robinson, J. Gallagher and A. Denny, ''Africa and the Victorians'', London, 1965, p. 175.</ref> |
||
== Referensi == |
|||
{{reflist}} |
|||
== Daftar pustaka == |
== Daftar pustaka == |
Revisi per 31 Januari 2015 19.43
Belgia | Italia |
Britania | Portugis |
Perancis | Spanyol |
Jerman | merdeka |
Perebutan Afrika (Bahasa Inggris: Scramble for Africa) adalah invasi, kolonisasi, dan perebutan wilayah Afrika oleh bangsa-bangsa Eropa pada masa Imperialisme Baru, antara tahun 1880-an hingga Perang Dunia I tahun 1914. Pada masa ini, persentase wilayah Afrika yang dikuasai bangsa Eropa berubah dari 10% pada 1870 menjadi 90% pada tahun 1914 (hanya Abyssinia dan Liberia yang masih merdeka).
Konferensi Berlin di tahun 1884 dianggap sebagai titik awal masa perebutan Afrika. Dalam konferensi ini, bangsa-bangsa Eropa menghasilkan aturan-aturan bagi mereka dalam meluaskan kekuasaannya di Afrika.[1] Pada masa ini, bangsa Eropa membagi-bagi Afrika, untuk menghindari perang di antara mereka.[2]
Referensi
Daftar pustaka
- Arendt, Hannah. The Origins of Totalitarianism (1951, second section on imperialism) ISBN 0-15-670153-7
- Sections of The Age of Empire Eric Hobsbawm
- Lindqvist, Sven. Exterminate All the Brutes (Utrota varenda jävel, 1992)
- Pakenham, Thomas. The Scramble for Africa. Abacus, 1991 ISBN 0-349-10449-2
- Maria Petringa. Brazza, A Life for Africa. AuthorHouse, 2006. ISBN 978-1-4259-1198-0
- Rodney, Walter. How Europe Underdeveloped Africa. Bogle-L'Ouverture Publications, London and Tanzanian Publishing House, Dar-Es-Salaam 1973.
Primm, JT. "Causes/Effects of Imperialism" DK Publications, 1999.
- Wesseling, Henk Divide and Rule. The Partition of Africa, 1880-1914. Westport: Praeger Publishers, 1996 (Translation of Verdeel en Heers: De Deling van Afrika, 1880-1914. 1991)