Lompat ke isi

Loano, Purworejo: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k penggantian teks otomatis dengan menggunakan mesin AutoWikiBrowser, replaced: beliau → dia (2)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 16: Baris 16:
Kecamatan Loano yang berada di Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah berasal dari cerita yang dikenal dengan kitab kuno yang berjudul "Babad Tanah Loano".
Kecamatan Loano yang berada di Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah berasal dari cerita yang dikenal dengan kitab kuno yang berjudul "Babad Tanah Loano".


Pada sekitar abad ke-13 Masehi telah berdiri Kerajaan Loano. Nama Loano ini bermula dari kisah perjalanan Ki Betoro Loano yang mengembara hingga sampai ke pinggir Kali Bogowonto dan menemukan bunga "Lo" di sekitar Kali Bogowonto, sehingga dia menjadikan daerah ini sebagai daerah Perdikan Loano. Seiring dengan waktu, tanah perdikan ini semakin lama semakin berkembang sehingga dia mendirikan kerajaan kecil bernama Loano.
Pada sekitar abad ke-13 Masehi telah berdiri kadipaten Loano. Nama Loano ini bermula dari kisah perjalanan Ki Betoro Loano yang mengembara hingga sampai ke pinggir Kali Bogowonto.
Alkisah "Babad Tanah Loano" menjadi sering membumi bagi masyarakat Loano. Kisah yang paling menarik dari cerita Babad Tanah Loano adalah ketika Pangeran Anden Loano putra betoro Lowano menikah dengan Retno Marlangen yang berasal dari Majapahit, ternyata tidak mendapat tempat di hati Pangeran Joyokusumo. Kehidupan puteri yang telah menikah ini singkat cerita diganggu oleh pangeran ini. Hingga pada akhirnya antara Pangeran Anden Loano dengan Pangeran Jaya Kusuma menjadi panas sampai pada perang tanding, hingga Pangeran Anden Loano mengalami kekalahan. Pertarungan ini berlanjut sampai pada turun tangan dari Ki Betoro Loano. dan akibat dari perselisihan itu istilah loano menjadi dikenal, karena perdamaian hati antara keduanya terjadi di bawah pohon lo, loano sendiri dari kata kata dibawah pohon lo mereka bersapa dlm bahasa jawa sapa adalah wanoh, lo wanoh.


Adipati Loano adalah: Anden Loano I, Anden Loano II, Kanjeng Gusti Lowano, Tumenggung Gagak Pranolo I, Tumenggung Gagak Pranolo II,Tumenggung Gagak Pranolo III,Tumenggung Gagak Kumitir I, Tumenggung Gagak Kumitir II dan R.Ngabehi Gagak Handoko.
Alkisah "Babad Tanah Loano" menjadi sering membumi bagi masyarakat Loano. Kisah yang paling menarik dari cerita Babad Tanah Loano adalah ketika Pangeran Anden Loano menikah dengan Retno Marlangen yang berasal dari Majapahit, ternyata tidak mendapat tempat di hati Pangeran Joyokusumo. Kehidupan puteri yang telah menikah ini singkat cerita diganggu oleh pangeran ini. Hingga pada akhirnya antara Pangeran Anden Loano dengan Pangeran Jaya Kusuma menjadi panas sampai pada perang tanding, hingga Pangeran Anden Loano mengalami kekalahan. Pertarungan ini berlanjut sampai pada turun tangan dari Ki Betoro Loano.

Raja-raja Loano adalah: Ki Betoro Loano, Anden Loano I, Anden Loano II, dan Anden Loano III.


== Desa/kelurahan ==
== Desa/kelurahan ==

Revisi per 29 Juli 2016 15.48

Loano
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
KabupatenPurworejo
Populasi
 • Total45,606 (tahun 2.000)[1] jiwa
 • Kepadatan869/km2 (2,250/sq mi)
Kode Kemendagri33.06.15 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS3306150 Edit nilai pada Wikidata
Luas53 km²
Desa/kelurahan21


Loano adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia.

Sejarah

Kecamatan Loano yang berada di Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah berasal dari cerita yang dikenal dengan kitab kuno yang berjudul "Babad Tanah Loano".

Pada sekitar abad ke-13 Masehi telah berdiri kadipaten Loano. Nama Loano ini bermula dari kisah perjalanan Ki Betoro Loano yang mengembara hingga sampai ke pinggir Kali Bogowonto. Alkisah "Babad Tanah Loano" menjadi sering membumi bagi masyarakat Loano. Kisah yang paling menarik dari cerita Babad Tanah Loano adalah ketika Pangeran Anden Loano putra betoro Lowano menikah dengan Retno Marlangen yang berasal dari Majapahit, ternyata tidak mendapat tempat di hati Pangeran Joyokusumo. Kehidupan puteri yang telah menikah ini singkat cerita diganggu oleh pangeran ini. Hingga pada akhirnya antara Pangeran Anden Loano dengan Pangeran Jaya Kusuma menjadi panas sampai pada perang tanding, hingga Pangeran Anden Loano mengalami kekalahan. Pertarungan ini berlanjut sampai pada turun tangan dari Ki Betoro Loano. dan akibat dari perselisihan itu istilah loano menjadi dikenal, karena perdamaian hati antara keduanya terjadi di bawah pohon lo, loano sendiri dari kata kata dibawah pohon lo mereka bersapa dlm bahasa jawa sapa adalah wanoh, lo wanoh.

Adipati Loano adalah: Anden Loano I, Anden Loano II, Kanjeng Gusti Lowano, Tumenggung Gagak Pranolo I, Tumenggung Gagak Pranolo II,Tumenggung Gagak Pranolo III,Tumenggung Gagak Kumitir I, Tumenggung Gagak Kumitir II dan R.Ngabehi Gagak Handoko.

Desa/kelurahan

Catatan kaki