Cacar air: Perbedaan antara revisi
JThorneBOT (bicara | kontrib) clean up, replaced: Rujukan → Referensi, removed: {{Link FA|de}} |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler |
||
Baris 27: | Baris 27: | ||
==Cacar Monyet== |
==Cacar Monyet== |
||
Cacar Monyet berbeda dengan Cacar Air dan disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus, karenanya harus diberi antibiotik yang efektif untuk membunuh bakteri aerob (bakteri yang memerlukan oksigen/udara). Ciri-ciri cacar monyet adalah tidak adanya cairan pada lenting yang timbul, tetapi terasa sangat gatal, karenanya |
Cacar Monyet berbeda dengan Cacar Air dan disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus, karenanya harus diberi antibiotik yang efektif untuk membunuh bakteri aerob (bakteri yang memerlukan oksigen/udara). Ciri-ciri cacar monyet adalah tidak adanya cairan pada lenting yang timbul, tetapi terasa sangat gatal, karenanya selalu digaruk-garuk dengan perilaku seperti monyet.<ref>{{cite web |url=http://artikelkesehatananak.com/mengenal-perbedaan-cacar-air-varicella-cacar-monyet-variola-cacar-api-herpes.html |title=Mengenal Perbedaan Cacar Air (Varicella), Cacar Monyet (Variola), Cacar Api (Herpes) |author=Dea Haryono |accessdate=15 Juli 2014}}</ref> |
||
==Referensi== |
==Referensi== |
Revisi per 11 Mei 2015 06.45
Artikel ini memberikan informasi dasar tentang topik kesehatan. |
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. · surat kabar · buku · cendekiawan · JSTOR |
Cacar air atau Varicella simplex adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus varicella-zoster. Penyakit ini disebarkan secara aerogen.
Masa inkubasi
Waktu terekspos sampai kena penyakit dalam tempo 2 sampai 3 pekan. hal ini bisa ditandai dengan badan yang terasa panas namun bukan demam.
Gejala
Pada permulaannya, penderita akan merasa sedikit demam, pilek, cepat merasa lelah, lesu, dan lemah. Gejala-gejala ini khas untuk infeksi virus. Pada kasus yang lebih berat, bisa didapatkan nyeri sendi, sakit kepala dan pusing. Beberapa hari kemudian timbullah kemerahan pada kulit yang berukuran kecil yang pertama kali ditemukan di sekitar dada dan perut atau punggung lalu diikuti timbul di anggota gerak dan wajah.
Kemerahan pada kulit ini lalu berubah menjadi lenting berisi cairan dengan dinding tipis. Ruam kulit ini mungkin terasa agak nyeri atau gatal sehingga dapat tergaruk tak sengaja. Jika lenting ini dibiarkan maka akan segera mengering membentuk keropeng (krusta) yang nantinya akan terlepas dan meninggalkan bercak di kulit yang lebih gelap (hiperpigmentasi). Bercak ini lama-kelamaan akan pudar sehingga beberapa waktu kemudian tidak akan meninggalkan bekas lagi.
Lain halnya jika lenting cacar air tersebut dipecahkan. Krusta akan segera terbentuk lebih dalam sehingga akan mengering lebih lama. kondisi ini memudahkan infeksi bakteri terjadi pada bekas luka garukan tadi. setelah mengering bekas cacar air tadi akan menghilangkan bekas yang dalam. Terlebih lagi jika penderita adalah dewasa atau dewasa muda, bekas cacar air akan lebih sulit menghilang.
Waktu karantina yang disarankan
Selama 5 hari setelah ruam mulai muncul dan sampai semua lepuh telah berkeropeng. Selama masa karantina sebaiknya penderita tetap mandi seperti biasa, karena kuman yang berada pada kulit akan dapat menginfeksi kulit yang sedang terkena cacar air. Untuk menghindari timbulnya bekas luka yang sulit hilang sebaiknya menghindari pecahnya lenting cacar air. Ketika mengeringkan tubuh sesudah mandi sebaiknya tidak menggosoknya dengan handuk terlalu keras. Untuk menghindari gatal, sebaiknya diberikan bedak talk yang mengandung menthol sehingga mengurangi gesekan yang terjadi pada kulit sehingga kulit tidak banyak teriritasi. Untuk yang memiliki kulit sensitif dapat juga menggunakan bedak talk salycil yang tidak mengandung mentol. Pastikan anda juga selalu mengonsumsi makanan bergizi untuk mempercepat proses penyembuhan penyakit itu sendiri. Konsumsi buah- buahan yang mengandung vitamin C seperti jambu biji dan tomat merah yang dapat dibuat juice.
Pencegahan
Imunisasi tersedia bagi anak-anak yang berusia lebih dari 12 bulan. Imunisasi ini juga dianjurkan bagi orang di atas usia 12 tahun yang tidak mempunyai kekebalan ataupun mereka yang belum pernah terkena penyakit ini, karena orang dewasa yang terkena penyakit ini, biasanya akan lebih parah dan kadang-kadang dapat pingsan. Bagi yang telah berusia di atas 50 tahun sebaiknya divaksinasi ulang.
Pengobatan
Varicella ini sebenarnya dapat sembuh dengan sendirinya. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan adanya serangan berulang saat individu tersebut mengalami panurunan daya tahan tubuh. Penyakit varicella dapat diberi penggobatan "Asiklovir" berupa tablet 800 mg per hari setiap 4 jam sekali (dosis orang dewasa, yaitu 12 tahun ke atas) selama 7-10 hari dan salep yang mengandung asiklovir 5% yang dioleskan tipis di permukaan yang terinfeksi 6 kali sehari selama 6 hari. Larutan "PK" sebanyak 1% yang dilarutkan dalam air mandi biasanya juga digunakan.
Setelah masa penyembuhan varicella, dapat dilanjutkan dengan perawatan bekas luka yang ditimbulkan dengan banyak mengonsumsi air mineral untuk menetralisir ginjal setelah mengonsumsi obat. Konsumsi vitamin C plasebo ataupun yang langsung dari buah-buahan segar seperti juice jambu biji, juice tomat dan anggur. Vitamin E untuk kelembaban kulit bisa didapat dari plasebo, minuman dari lidah buaya, ataupun rumput laut. Penggunaan lotion yang mengandung pelembab ekstra saat luka sudah benar- benar sembuh diperlukan untuk menghindari iritasi lebih lanjut.
Cacar Monyet
Cacar Monyet berbeda dengan Cacar Air dan disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus, karenanya harus diberi antibiotik yang efektif untuk membunuh bakteri aerob (bakteri yang memerlukan oksigen/udara). Ciri-ciri cacar monyet adalah tidak adanya cairan pada lenting yang timbul, tetapi terasa sangat gatal, karenanya selalu digaruk-garuk dengan perilaku seperti monyet.[1]
Referensi
- ^ Dea Haryono. "Mengenal Perbedaan Cacar Air (Varicella), Cacar Monyet (Variola), Cacar Api (Herpes)". Diakses tanggal 15 Juli 2014.
Pranala luar
- (Inggris) Info di Cdc.gov
- (Indonesia) Cacar air
- (Indonesia) Cacar air