Lompat ke isi

Arthur H. Compton: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Me iwan (bicara | kontrib)
k →‎Pranala luar: clean up template Link GA
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k Robot: Perubahan kosmetika
Baris 2: Baris 2:
'''Arthur Holly Compton''' ({{lahirmati|{{City-state|Wooster|Ohio}}, [[Amerika Serikat]]|10|9|1892|{{City-state|Berkeley|California}}, [[Amerika Serikat]]|15|3|1962}}) ialah [[fisika]]wan [[Amerika Serikat]] yang menerima [[Daftar penerima Nobel Fisika|Penghargaan Nobel dalam Fisika]] atas sumbangannya dalam penemuan sebuah efek yang dinamai menurut namanya ([[efek Compton]]).
'''Arthur Holly Compton''' ({{lahirmati|{{City-state|Wooster|Ohio}}, [[Amerika Serikat]]|10|9|1892|{{City-state|Berkeley|California}}, [[Amerika Serikat]]|15|3|1962}}) ialah [[fisika]]wan [[Amerika Serikat]] yang menerima [[Daftar penerima Nobel Fisika|Penghargaan Nobel dalam Fisika]] atas sumbangannya dalam penemuan sebuah efek yang dinamai menurut namanya ([[efek Compton]]).


Dilahirkan di [[Ohio]] dan menjalani pendidikan di [[Wooster College]] dan [[Princeton]]. Saat bekerja di [[Universitas Washington, St. Louis]] ia menemukan bahwa panjang [[gelombang]] [[sinar-X]] bertambah jika mengalami [[hamburan]], dan pada [[1923]] ia bisa menerangkannya menurut teori kuantum cahaya. Pekerjaan ini telah meyakinkan orang akan kebenaran realitas [[foton]]; sebenarnya Compton sendirilah yang mengajukan kata "foton".
Dilahirkan di [[Ohio]] dan menjalani pendidikan di [[Wooster College]] dan [[Princeton]]. Saat bekerja di [[Universitas Washington, St. Louis]] ia menemukan bahwa panjang [[gelombang]] [[sinar-X]] bertambah jika mengalami [[hamburan]], dan pada [[1923]] ia bisa menerangkannya menurut teori kuantum cahaya. Pekerjaan ini telah meyakinkan orang akan kebenaran realitas [[foton]]; sebenarnya Compton sendirilah yang mengajukan kata "foton".


Setelah menerima [[Daftar penerima Nobel Fisika|Penghargaan Nobel dalam Fisika]] pada [[1927]], ia bekerja di [[University of Chicago|Universitas Chicago]] untuk mempelajari [[sinar kosmik]] dan membantu menjelaskan bahsa sebenarnya [[sinar]] ini terdiri atas partikel yang bergerak cepat (ternyata sekarang partikel itu ialah [[inti atom]], dan sebagian besar ialah [[proton]]) yang berputar dalam ruang dan bukan [[sinar gamma]]. Ia membuktikan hal ini dengan memperlihatkan bahwa intensitas sinar kosmik berubah terhadap lintang, dan hal ini hanya bisa diterima jika partikel itu ialah [[ion]] yang lintasannya dipengaruhi [[medan magnet]] [[bumi]].
Setelah menerima [[Daftar penerima Nobel Fisika|Penghargaan Nobel dalam Fisika]] pada [[1927]], ia bekerja di [[University of Chicago|Universitas Chicago]] untuk mempelajari [[sinar kosmik]] dan membantu menjelaskan bahsa sebenarnya [[sinar]] ini terdiri atas partikel yang bergerak cepat (ternyata sekarang partikel itu ialah [[inti atom]], dan sebagian besar ialah [[proton]]) yang berputar dalam ruang dan bukan [[sinar gamma]]. Ia membuktikan hal ini dengan memperlihatkan bahwa intensitas sinar kosmik berubah terhadap lintang, dan hal ini hanya bisa diterima jika partikel itu ialah [[ion]] yang lintasannya dipengaruhi [[medan magnet]] [[bumi]].


Selama [[Perang Dunia II]], ia merupakan salah satu tokoh pimpinan yang mengembangkan [[Senjata nuklir|bom atom]].
Selama [[Perang Dunia II]], ia merupakan salah satu tokoh pimpinan yang mengembangkan [[Senjata nuklir|bom atom]].

Revisi per 20 Januari 2016 05.54

Arthur Compton.

Arthur Holly Compton (10 September 1892 – 15 Maret 1962) ialah fisikawan Amerika Serikat yang menerima Penghargaan Nobel dalam Fisika atas sumbangannya dalam penemuan sebuah efek yang dinamai menurut namanya (efek Compton).

Dilahirkan di Ohio dan menjalani pendidikan di Wooster College dan Princeton. Saat bekerja di Universitas Washington, St. Louis ia menemukan bahwa panjang gelombang sinar-X bertambah jika mengalami hamburan, dan pada 1923 ia bisa menerangkannya menurut teori kuantum cahaya. Pekerjaan ini telah meyakinkan orang akan kebenaran realitas foton; sebenarnya Compton sendirilah yang mengajukan kata "foton".

Setelah menerima Penghargaan Nobel dalam Fisika pada 1927, ia bekerja di Universitas Chicago untuk mempelajari sinar kosmik dan membantu menjelaskan bahsa sebenarnya sinar ini terdiri atas partikel yang bergerak cepat (ternyata sekarang partikel itu ialah inti atom, dan sebagian besar ialah proton) yang berputar dalam ruang dan bukan sinar gamma. Ia membuktikan hal ini dengan memperlihatkan bahwa intensitas sinar kosmik berubah terhadap lintang, dan hal ini hanya bisa diterima jika partikel itu ialah ion yang lintasannya dipengaruhi medan magnet bumi.

Selama Perang Dunia II, ia merupakan salah satu tokoh pimpinan yang mengembangkan bom atom.

Pranala luar