Lompat ke isi

Siklus Otto: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Fixed typo
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:4-Stroke-Engine.gif|thumb|right||Siklus empat langkah pada mesin bensin. Gas masuk berwarna biru muda dan gas buang berwarna merah menyala. Dinding silinder berupa tabung pelapis tipis yang dikelilingi air pendingin.|204x204px]]
[[Berkas:4-Stroke-Engine.gif|thumb|right||Siklus empat langkah pada mesin bensin. Gas masuk berwarna biru dan gas buang berwarna coklat. Dinding silinder berupa tabung pelapis tipis yang dikelilingi air pendingin.|204x204px]]
'''Motor bakar empat langkah''' adalah mesin pembakaran dalam, yang dalam satu kali siklus pembakaran akan mengalami empat langkah [[Piston|piston]]. Sekarang ini, mesin pembakaran dalam pada mobil, sepeda motor, truk, pesawat terbang, kapal, alat berat dan sebagainya, umumnya menggunakan siklus empat langkah. Mesin potong rumput dan mesin untuk pesawat desain juga sudah menggunakan siklus empat langkah. Empat langkah tersebut meliputi langkah hisap (pemasukan), kompresi, tenaga dan langkah buang. Yang secara keseluruhan memerlukan dua putaran poros engkol (''crankshaft'') per satu siklus pada [[Mesin bensin|mesin bensin]] atau [[Mesin diesel|mesin diesel]].
'''Motor bakar empat langkah''' adalah mesin pembakaran dalam, yang dalam satu kali siklus pembakaran akan mengalami empat langkah [[Piston|piston]]. Sekarang ini, mesin pembakaran dalam pada mobil, sepeda motor, truk, pesawat terbang, kapal, alat berat dan sebagainya, umumnya menggunakan siklus empat langkah. Empat langkah tersebut meliputi langkah hisap (pemasukan), kompresi, tenaga dan langkah buang. Yang secara keseluruhan memerlukan dua putaran poros engkol (''crankshaft'') per satu siklus pada [[Mesin bensin|mesin bensin]] atau [[Mesin diesel|mesin diesel]].


== Prinsip Kerja ==
== Prinsip Kerja ==
Baris 11: Baris 11:


=== Langkah ke 2 ===
=== Langkah ke 2 ===
Piston bergerak dari TMB ke TMA, posisi katup masuk dan keluar tertutup, mengakibatkan udara atau gas dalam ruang bakar terkompresi. Beberapa saat sebelum piston sampai pada posisi TMA, waktu penyalaan (''timing ignition'') terjadi (pada mesin bensin berupa nyala busi sedangkan pada mesin diesel berupa semprotan ((suntikan)) bahan bakar).
Piston bergerak dari TMB ke TMA, posisi katup masuk dan keluar tertutup, mengakibatkan udara atau gas dalam ruang bakar terkompresi. Beberapa saat sebelum piston sampai pada posisi TMA, waktu penyalaan (''timing ignition'') terjadi (pada mesin bensin berupa nyala busi sedangkan pada mesin diesel berupa semprotan (suntikan) bahan bakar).


=== Langkah ke 3 ===
=== Langkah ke 3 ===

Revisi per 27 Maret 2015 10.38

Siklus empat langkah pada mesin bensin. Gas masuk berwarna biru dan gas buang berwarna coklat. Dinding silinder berupa tabung pelapis tipis yang dikelilingi air pendingin.

Motor bakar empat langkah adalah mesin pembakaran dalam, yang dalam satu kali siklus pembakaran akan mengalami empat langkah piston. Sekarang ini, mesin pembakaran dalam pada mobil, sepeda motor, truk, pesawat terbang, kapal, alat berat dan sebagainya, umumnya menggunakan siklus empat langkah. Empat langkah tersebut meliputi langkah hisap (pemasukan), kompresi, tenaga dan langkah buang. Yang secara keseluruhan memerlukan dua putaran poros engkol (crankshaft) per satu siklus pada mesin bensin atau mesin diesel.

Prinsip Kerja

Istilah-istilah baku yang berlaku dalam teknik otomotif yang harus diketahui untuk bisa memahami prinsip kerja mesin ini:

  • TMA (titik mati atas) atau TDC (top dead centre): Posisi piston berada pada titik paling atas dalam silinder mesin atau piston berada pada titik paling jauh dari poros engkol (crankshaft).
  • TMB (titik mati bawah) atau BDC (bottom dead centre): Posisi piston berada pada titik paling bawah dalam silinder mesin atau piston berada pada titik paling dekat dengan poros engkol (crankshaft).

Langkah ke 1

Piston bergerak dari TMA ke TMB, posisi katup masuk terbuka dan katup keluar tertutup, mengakibatkan udara (mesin diesel) atau gas (sebagian besar mesin bensin) terhisap masuk ke dalam ruang bakar. Proses udara atau gas sebelum masuk ke ruang bakar dapat dilihat pada sistem pemasukan.

Langkah ke 2

Piston bergerak dari TMB ke TMA, posisi katup masuk dan keluar tertutup, mengakibatkan udara atau gas dalam ruang bakar terkompresi. Beberapa saat sebelum piston sampai pada posisi TMA, waktu penyalaan (timing ignition) terjadi (pada mesin bensin berupa nyala busi sedangkan pada mesin diesel berupa semprotan (suntikan) bahan bakar).

Langkah ke 3

Gas yang terbakar dalam ruang bakar akan meningkatkan tekanan dalam ruang bakar, mengakibatkan piston terdorong dari TMA ke TMB. Langkah ini adalah proses yang akan menghasilkan tenaga.

Langkah ke 4

Piston bergerak dari TMB ke TMA, posisi katup masuk tertutup dan katup keluar terbuka, mendorong sisa gas pembakaran menuju ke katup keluar yang sedang terbuka untuk diteruskan ke lubang pembuangan.

Desain

Rasio Kompresi

Rasio kompresi adalah perbandingan antara volume langkah piston dengan volume ruang bakar saat piston pada posisi TMA.

SOHC dan DOHC

  • Single Over Head Camshaft: Mesin dengan noken as tunggal di atas silinder.
  • Double Over Head Camshaft: Mesin dengan noken as ganda di atas silinder.

Long dan Short Stroke

  • Mesin disebut berkarakter “long stroke” apabila langkah piston lebih panjang dari diameter piston.
  • Mesin disebut berkarakter “short stroke” apabila langkah piston lebih pendek dari diameter piston.

Lihat Pula