Jembatan Barelang: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
Iya Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 17: | Baris 17: | ||
# Jembatan [[Sultan Zainal Abidin]] (jembatan IV) |
# Jembatan [[Sultan Zainal Abidin]] (jembatan IV) |
||
# Jembatan [[Tuanku Tambusai]] (jembatan V) |
# Jembatan [[Tuanku Tambusai]] (jembatan V) |
||
# Jembatan [[Raja Kecik]] (jembatan VI)<ref>http://www.batam-island-info.com/barelang-islands.html</ref>. |
# Jembatan [[Raja Kecik]] (jembatan VI)<ref>http://www.batam-island-info.com/barelang-islands.html</ref>. Lsiowpq |
||
==Jembatan Barelang Terkini== |
==Jembatan Barelang Terkini== |
Revisi per 18 Juni 2015 13.44
Jembatan Barelang (singkatan dari BAtam, REmpang, dan gaLANG) adalah nama jembatan yang menghubungkan pulau-pulau yaitu Pulau Batam, Pulau Tonton, Pulau Nipah, Pulau Rempang, Pulau Galang dan Pulau Galang Baru. Masyarakat setempat menyebutnya "Jembatan Barelang", namun ada juga yang menyebutnya "Jembatan Habibie", karena dia yang memprakarsai pembangunan jembatan itu untuk menfasilitasi ketiga pulau tersebut yang dirancang untuk dikembangkan menjadi wilayah industri di Kepulauan Riau. Ketiga pulau itu sekarang termasuk Provinsi Kepulauan Riau.
Jembatan Barelang telah menjadi ikon Kota Batam, bahkan telah populer sebagai landmark-nya Pulau Batam. Apabila Kota Jakarta identik dengan Monas maka orang akan mengidentikan Kota Batam dengan Jembatan Barelang (Barelang Bridge).
Nama Jembatan Barelang yang di berikan oleh masyarakat setempat ternyata lebih popular ketimbang nama aslinya yaitu Jembatan Fisabilillah. Nama “Barelang” oleh masyarakat diambil dari nama-nama pulau yang dihubungkan oleh jembatan tersebut; Batam, Rempang, dan Galang. Jembatan Barelang memiliki nama lain, Jembatan Habibie atau Jembatan satu.
Jembatan Barelang merupakan pilot project berteknologi tinggi yang melibatkan ratusan insinyur Indonesia tanpa campur tangan dari tenaga ahli luar negeri. Dibangun untuk memperluas wilayah kerja Otorita Batam (OB) sebagai regulator daerah industri Pulau Batam. Pembangun jembatan Trans Barelang telah menyedot anggaran Otorita Batam (OB) sebesar Rp 400 Miliar yang dibangun dalam masa enam tahun (1992 – 1998). Enam buah jembatan megah ini merupakan proyek vital sebagai penghubung jalur Trans Barelang yang membentang sepanjang 54 kilometer.
Jembatan Barelang terdiri dari enam buah jembatan.Keenam buah jembatan Barelang tersebut terdiri dari:
- Jembatan Tengku Fisabilillah (jembatan I), jembatan yang terbesar
- Jembatan Nara Singa (jembatan II)
- Jembatan Raja Ali Haji (jembatan III)
- Jembatan Sultan Zainal Abidin (jembatan IV)
- Jembatan Tuanku Tambusai (jembatan V)
- Jembatan Raja Kecik (jembatan VI)[1]. Lsiowpq
Jembatan Barelang Terkini
Terlepas dari orientasi awal pembangunan Jembatan Barelang, kini Jembatan Barelang khususnya jembatan I telah dijadikan salah satu destinasi wisata bagi masyarakat tempatan, wisatawan lokal maupun internasional. Lokasi yang strategis mampu ”menghipnotis” pengunjung untuk berlama-lama berada diatas Jembatan Barelang I[2].
Jembatan yang bertipe “cable stayed bridge” ini membentang sepanjang 642 meter menghubungkan Pulau Batam dengan Pulau Tonton. Pada ketinggian 38 meter dari permukaan laut, para wisatawan bisa menikmati pemandangan di sekitar Jembatan Barelang I. Hamparan pulau yang bertepian laut nan biru akan memunculkan rasa takjub dan kolaborasi angin darat dengan angin lautnya bisa membuat pengunjung terlena.
Struktur
Jembatan Barelang[3] | |
---|---|
Diselesaikan | 1997 |
Status | Digunakan |
Struktur | Jembatan Lengkung |
Kegunaan | Jalan Raya |
Metode Konstruksi | Konstruksi cantilever dengan menggunakan kabel sementara |
Lokasi | Pulau Rempang, Kepulauan Riau
Pulau Galang, Kepulauan Riau |
Informasi Teknis | |
Total panjang | 385 m |
Bentangan | 11 x 35 m |
Ruang bebas bawah jembatan | 27 m |
Bentang Lengkung | 245 m |
Lebar dek | 18 m |
Material | Beton bertulang |
Jembatan Setoko - Rempang[4] | |
---|---|
Struktur | Haunched girder
Box girder |
Kegunaan | Jalan Raya |
Metode Konstruksi | Metode balanced cantilever |
Lokasi | Pulau Setoko, Kepulauan Riau
Pulau Rempang, Kepulauan Riau |
Informasi Teknis | |
Bentang Utama | 145 m |
Total Panjang | 365 m |
Ruang bebas bawah jembatan | 15 m |
Lebar dek | 18 m |
Material | Beton prastress |
Jembatan Setoko - Nipah[5] | |
---|---|
Struktur | Box girder |
Kegunaan | Jalan Raya |
Metode Konstruksi | Konstruksi segmental |
Lokasi | Pulau Nipah, Kepulauan Riau
Pulau Setoko, Kepulauan Riau |
Informasi Teknis | |
Bentang Utama | 45 m |
Total Panjang | 270 m |
Ruang bebas bawah jembatan | 15 m |
Lebar dek | 18 m |
Material | Beton prastress pracetak |
Jembatan Tonton - Nipah[6] | |
---|---|
Diselesaikan | 1997 |
Status | Digunakan |
Struktur | Box girder
Haunched girder |
Kegunaan | Jalan Raya |
Metode Konstruksi | Konstruksi balanced cantilver |
Lokasi | Tonton, Kepulauan Riau
Pulau Nipah, Kepulauan Riau |
Informasi Teknis | |
Bentang Utama | 160 m |
Total Panjang | 420 m |
Ruang bebas bawah jembatan | 18 m |
Lebar dek | 18 m |
Material | Beton prastress |
Referensi
- ^ http://www.batam-island-info.com/barelang-islands.html
- ^ http://www.jokosupriyanto.com/wisata-batam-jembatan-barelang/
- ^ http://structurae.net/structures/barelang-bridge
- ^ http://structurae.net/structures/setoko-rempang-bridge
- ^ http://structurae.net/structures/setoko-nipah-bridge
- ^ http://structurae.net/structures/tonton-nipah-bridge
Lihat pula
Pranala luar