Lulung Lunggana: Perbedaan antara revisi
Januarigta (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
k Penambahan kategori |
||
Baris 82: | Baris 82: | ||
[[Kategori:Tokoh dari Jakarta]] |
[[Kategori:Tokoh dari Jakarta]] |
||
[[Kategori:Tokoh Betawi]] |
[[Kategori:Tokoh Betawi]] |
||
[[Kategori:Tokoh Koalisi Merah Putih]] |
Revisi per 23 Juli 2015 15.59
H. Lulung AL SH | |
---|---|
Berkas:Abraham Lunggana.jpg | |
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta | |
Masa jabatan 2014 – 2019 | |
Presiden | Joko Widodo |
Gubernur | Basuki Tjahaja Purnama |
Ketua DPW PPP DKI Jakarta | |
Masa jabatan 13 Oktober 2013 – 30 Oktober 2014[1] | |
Pengganti Joko Krismianto | |
Informasi pribadi | |
Lahir | 24 Juli 1959 Jakarta, Indonesia |
Kebangsaan | Indonesia |
Partai politik | Partai Persatuan Pembangunan |
Anak | Tirta Lunggana Hawali Mughni Razan Rizki Lunggana |
Pekerjaan | Politikus, pengusaha |
Sunting kotak info • L • B |
H. Abraham "Lulung" Lunggana, SH atau lebih populer dengan julukan Haji Lulung (lahir 24 Juli 1959)[2] adalah seorang politikus yang menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta sejak tahun 2014. Selain berpolitik, Haji Lulung juga merupakan seorang pengusaha yang memiliki sejumlah perusahaan yang mengelola keamanan, perparkiran, dan penagihan utang di wilayah Tanah Abang.
Kehidupan dan karier
Haji Lulung merupakan anak ketujuh dari sebelas bersaudara, ayahnya bernama Ibrahim Tjilang, seorang tentara BKR berpangkat Peltu. Ibunya merupakan keturunan dari KH. Abdullah Syafi'i, pendiri Perguruan Islam Asy-Syafiiyyah.[2]
Sebagai pengusaha, Haji Lulung memiliki PT Putraja Perkasa, PT Tirta Jaya Perkasa, koperasi Kobita, PT Tujuh Fajar Gemilang, dan PT Satu Komando Nusantara yang bergerak dalam bidang jasa keamanan, perparkiran, dan penagihan utang. Dalam berorganisasi, Haji Lulung aktif di PPM, AMPI, Karang Taruna, dan turut mendirikan ormas Gerak Betawi dan menjadi Sekretaris Jenderal Bamus Betawi.[2]
Dalam bidang politik, Haji Lulung aktif sebagai pengurus Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Ketika PPP pecah, ia diajak untuk mendirikan Partai Bintang Reformasi (PBR) dan terpilih sebagai Ketua Umum DPC PBR Jakarta Barat. Setelah pemilu 2004, ia kembali ke PPP dan terpilih menjadi Ketua Umum DPC PPP Jakarta Pusat dan pada pemilu 2009, ia terpilih menjadi anggota DPRD DKI Jakarta dan kemudian diangkat menjadi Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta. Selain jadi pengusaha dan politikus, ia juga memiliki advokasi bernama Lunggana Advocat & Friends selaku pengacara yang berlokasi di Tanah Abang.[3]
Kontroversi
Haji Lulung menjadi terkenal setelah membawa Lamborghini ketika ia terpilih menjadi anggota DPRD DKI Jakarta 2014-2019, terlebih dengan slogannya "Meludah saja bisa jadi duit", serta kontroversi dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Organisasi
- Ketua DPW PPP DKI Jakarta
- Ketua DPC PPP Jakarta Pusat
- Ketua Pemuda Panca Marga DKI Jakarta
- Sekretaris Umum Badan Musyawarah Betawi
Pekerjaan
- Pendiri dan pemilik PT Putraja Perkasa, PT Tirta Jaya Perkasa, dan PT Satu Komando Nusantara
- Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta
- Pengacara Lunggana Advocat & Friends
Referensi
Jabatan politik | ||
---|---|---|
Didahului oleh: ? |
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta 2014-2019 |
Diteruskan oleh: Petahana |