Lompat ke isi

Sunda Wiwitan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Busu Neneng (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Busu Neneng (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: referensi YouTube VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 57:
Ajaran Sunda Wiwitan terkandung dalam kitab [[Sanghyang Siksa Kandang Karesian]], sebuah kitab yang berasal dari zaman [[kerajaan Sunda]] yang berisi ajaran keagamaan dan tuntunan moral, aturan dan pelajaran budi pekerti. Kitab ini disebut Kropak 630 oleh [[Perpustakaan Nasional Indonesia]]. Berdasarkan keterangan ''kokolot'' (tetua) kampung Cikeusik, orang Kanekes bukanlah penganut Hindu atau [[Buddha]], melainkan penganut [[animisme]], yaitu kepercayaan yang menghormati arwah leluhur. Hanya dalam perkembangannya, kepercayaan orang Kanekes ini telah dimasuki oleh unsur-unsur ajaran Hindu, dan sampai pada Islam.<ref>Djajadiningrat, 1936: 11-12</ref> Dalam [[Carita Parahyangan]] kepercayaan ini disebut sebagai ajaran "Jatisunda".
 
Hingga kini '''"diskriminasi"''' masih dialami oleh para penganut agama Sunda Wiwitan, '''seperti penyegelan area pemakaman para penganut Sunda Wiwitan pada 20 Juli 2020 yang dilakukan oleh petugas Satpol PP bersama sejumlah massa di [[Kabupaten Kuningan]], [[Jawa Barat]].''' Penyegelan ini dilakukan lantaran bangunan pemakaman penganut Sunda Wiwitan dianggap sebuah tugu oleh pemerintah setempat, karena adanya bangunan dari batu yang menjulang, sehingga perlu adanya surat IMB dan juga '''pemerintah setempat''' '''mencurigai para penganut Sunda Wiwitan menyembah batu.''' Salah satu tokoh penganut Sunda Wiwitan, Juwita Djati Kusuma Putri menyatakan bahwa '''bangunan tersebut bukan tugu, tidak digunakan sebagai tempat pemujaan ataupun sesembahan, bangunan tersebut sejatinya adalah tempat pemakaman bagi penganut agama Sunda Wiwitan yang sudah ada disana selama bertahun-tahun, dimana ajaran Sunda Wiwitan sendiri sudah lebih dulu ada bahkan sebelum agama lain masuk ke tanah Sunda.'''<ref>{{Citation|title=Polemik Penyegelan Makam Sunda Wiwitan|url=https://www.youtube.com/watch?v=Pgf47pJOrhM|accessdate=2023-04-28|language=id-ID}}</ref>
 
== Sistem kepercayaan ==