Nglojo, Sarang, Rembang: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: kemungkinan menambah konten tanpa referensi atau referensi keliru Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 14:
'''Nglojo''' adalah [[desa]] di [[kecamatan]] [[Sarang, Rembang|Sarang]], [[Kabupaten Rembang|Rembang]], [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]].
Nama desa ini diambil dari kata "ala" (baca olo) yang artinya keburukan dan "seja" yang artinya tujuan, jadi arti nama desa ini adalah tujuan yang buruk. Desa ini mendapat julukan seperti itu karena dulu desa ini membantu atau mendukung penjajah saat penjajah dipukul mundur oleh para penduduk desa sekitar yang dipimpin oleh para kyai.
Jumlah penduduk desa Nglojo sekitar
Desa ini setahun bisa panen hingga tiga kali, tanah di desa ini cukup subur namun sayang sekali pengairan di desa ini sekarang mulai sulit.
Di Desa Nglojo terdapat Sekolah Dasar yang cukup baik dari Segi Mutu dan Bangunannya, hal ini dibuktikan dengan prestasi prestasi di tingkat lokal atau kabupaten, sedangkan fisiknya dibuktikan dengan lengkapnya fasilitas sekolah, kerindangan dan indahnya taman. Sebenarnya kebangkitan SD sejak tahun 2006, ketika Lembaga ini di pimpin oleh Bpk Dwi Santosa, dengan semangat beliau serta dimotori guru guru muda lulusan baru dari kampus bonafit UNNES, Kanjuruan, atau Unirow. Sebagai soko guru dan penasehat adalah Bp. Sarpin, walaupun seorang penjaga beliau sangat berperan dalam stabilitas SD tersebut.
Baris 24:
Nglojo termasuk daerah tertinggal, hal ini dibuktikan dengan masih kurangnya kesadaran masyarakat setempat mengenai sanitasi dan kesehatan, misalnya banyak kita temui kandang ternak berada di depan rumah, bahkan kotoran ternaknya juga. Sehingga masih ditemukan beberapa warga yang terjangkit penyakit kusta. Sehingga aparat setempat seperti dinas kesehatan, Muspika, perlu mensosialisasikan budaya sehat.
Ekonomi
Untuk MCK mulai tertata sejak tahun 2000, warga Nglojo mayoritas tidak mandi, cuci dan buang kotoran di sungai.
Generasi Nglojo mulai banyak mengenyam pendidikan tinggi baik bidang keagamaan maupun pendidikan umum, banyak terdapat putra putri dari Desa Nglojo yang menjadi penghafal Qur'an, menguasai keilmuan kitab salaf, apalagi Diploma, sarjana strata 1 dan strata 2 Berbagai bidang keilmuan dan keahlian. Beberapa generasi Nglojo menjadi orang penting di daerah lain, baik lokal satu kabupaten, di Jawa Tengah, bahkan di luar Jawa Tengah, misalnya di Jawa Timur, Yogyakarta, dll.
Mitos setempat yang mulai terpatahkan, misalnya anak pribumi tidak akan menjadi PNS di Desa Nglojo, sejak 2006 keatas banyak putra putri Nglojo yang jadi PNS. Kemajuan desa ini akan semakin cepat dengan dukungan perangkat desa yang masih belia.
Lurah Nglojo
Mbah Sanggup
Karmani
Baris 46 ⟶ 49:
Prospek usaha:
# Konveksi untuk suplai lokal Dalam negeri
# Ternak sapi merah dengan sistem pakan fermentasi tebon
# Ternak kambing atau domba sistem fermentasi atau kandang hijauan
# Perikanan dengan sistem kolam terpal.
# Perusahaan pembuat pakan dari bahan pertanian
Baris 54 ⟶ 57:
# Pabrik pengolahan hasil laut, naget ikan laut.
# Usaha perkreditan syariah dengan bimbingan dan pengawasan usaha.
# Pendirian usaha minuman kemasan mirip Aqua, mengambil air dari Sumber Semen, untuk menyuplai
# Penerapan pertanian modern, dengan mendangkalkan mata air ( penanaman pipa panjang 1/2 m, ketanah jumlah minimal 10 potong, jarak 2 meter persegi pada setiap halaman rumah)
#Tani Buah Melon, Cabe, Tomat, sayuran dengan metode drip (menampung air hujan atau membeli air di buatkan kolam tampungan plastik)
# pusat suplai bahan untuk pengelasan.
|
Revisi per 26 Oktober 2021 10.31
Nglojo | |
---|---|
Negara | Indonesia |
Provinsi | Jawa Tengah |
Kabupaten | Rembang |
Kecamatan | Sarang |
Kode pos | 59274 |
Kode Kemendagri | 33.17.05.2008 |
Luas | ... km² |
Jumlah penduduk | ... jiwa |
Kepadatan | ... jiwa/km² |
Nglojo adalah desa di kecamatan Sarang, Rembang, Jawa Tengah, Indonesia. Nama desa ini diambil dari kata "ala" (baca olo) yang artinya keburukan dan "seja" yang artinya tujuan, jadi arti nama desa ini adalah tujuan yang buruk. Desa ini mendapat julukan seperti itu karena dulu desa ini membantu atau mendukung penjajah saat penjajah dipukul mundur oleh para penduduk desa sekitar yang dipimpin oleh para kyai. Jumlah penduduk desa Nglojo sekitar 2.000 jiwa. Sekitar 75% peduduk desa ini bermata pencaharian sebagai petani kering, dan sampingan ternak sapi putih. Desa ini setahun bisa panen hingga tiga kali, tanah di desa ini cukup subur namun sayang sekali pengairan di desa ini sekarang mulai sulit. Di Desa Nglojo terdapat Sekolah Dasar yang cukup baik dari Segi Mutu dan Bangunannya, hal ini dibuktikan dengan prestasi prestasi di tingkat lokal atau kabupaten, sedangkan fisiknya dibuktikan dengan lengkapnya fasilitas sekolah, kerindangan dan indahnya taman. Sebenarnya kebangkitan SD sejak tahun 2006, ketika Lembaga ini di pimpin oleh Bpk Dwi Santosa, dengan semangat beliau serta dimotori guru guru muda lulusan baru dari kampus bonafit UNNES, Kanjuruan, atau Unirow. Sebagai soko guru dan penasehat adalah Bp. Sarpin, walaupun seorang penjaga beliau sangat berperan dalam stabilitas SD tersebut. Di Nglojo juga ada TK pavorit yaitu TK Pertiwi, yang dirintis oleh Putri Bp. H. N. Zuhri, yaitu Ibu Zaimah Bahrudin, yang sekarang dibantu oleh Ibu Sugiyanto, Ibu Jamik, dll. Selain lembaga tersebut juga ada lembaga pendidikan Islam, yaitu berupa pondok pesantren Yaitu pondhok Salaf Sirojul Munir, yang pendahulunya dirintis oleh Yai Khozin. Ada dua lembaga PAUD di Desa Nglojo Ada lembaga Madrasah Diniyah Attohiriyah Ada dua masjid di Desa Nglojo
Nglojo termasuk daerah tertinggal, hal ini dibuktikan dengan masih kurangnya kesadaran masyarakat setempat mengenai sanitasi dan kesehatan, misalnya banyak kita temui kandang ternak berada di depan rumah, bahkan kotoran ternaknya juga. Sehingga masih ditemukan beberapa warga yang terjangkit penyakit kusta. Sehingga aparat setempat seperti dinas kesehatan, Muspika, perlu mensosialisasikan budaya sehat. Ekonomi lima tahun terakhir mulai membaik, semenjak dikenalkan cara budidaya melon oleh Bpk Sugiyanto, dkk, adanya irigasi dari Mbung Lodan, walaupun belum merata. Serta warga beberapa merantau ke luar negeri terutama Saudi Arabia dan Malaysia.
Untuk MCK mulai tertata sejak tahun 2000, warga Nglojo mayoritas tidak mandi, cuci dan buang kotoran di sungai. Generasi Nglojo mulai banyak mengenyam pendidikan tinggi baik bidang keagamaan maupun pendidikan umum, banyak terdapat putra putri dari Desa Nglojo yang menjadi penghafal Qur'an, menguasai keilmuan kitab salaf, apalagi Diploma, sarjana strata 1 dan strata 2 Berbagai bidang keilmuan dan keahlian. Beberapa generasi Nglojo menjadi orang penting di daerah lain, baik lokal satu kabupaten, di Jawa Tengah, bahkan di luar Jawa Tengah, misalnya di Jawa Timur, Yogyakarta, dll.
Mitos setempat yang mulai terpatahkan, misalnya anak pribumi tidak akan menjadi PNS di Desa Nglojo, sejak 2006 keatas banyak putra putri Nglojo yang jadi PNS. Kemajuan desa ini akan semakin cepat dengan dukungan perangkat desa yang masih belia.
Lurah Nglojo
Mbah Sanggup Karmani
........
Kholil
Rasbun
Dimyati
Sugiyanto
Rokhim
Prospek usaha:
- Konveksi untuk suplai lokal Dalam negeri
- Ternak sapi merah dengan sistem pakan fermentasi tebon
- Ternak kambing atau domba sistem fermentasi atau kandang hijauan
- Perikanan dengan sistem kolam terpal.
- Perusahaan pembuat pakan dari bahan pertanian
- Ternak cacing, untuk pakan ikan
- Pabrik gula, pabrik tahu, pabrik olahan daging, pabrik pupuk organik
- Pabrik pengolahan hasil laut, naget ikan laut.
- Usaha perkreditan syariah dengan bimbingan dan pengawasan usaha.
- Pendirian usaha minuman kemasan mirip Aqua, mengambil air dari Sumber Semen, untuk menyuplai kebutuhan air mineral hajatan di Rembang Tuban
- Penerapan pertanian modern, dengan mendangkalkan mata air ( penanaman pipa panjang 1/2 m, ketanah jumlah minimal 10 potong, jarak 2 meter persegi pada setiap halaman rumah)
- Tani Buah Melon, Cabe, Tomat, sayuran dengan metode drip (menampung air hujan atau membeli air di buatkan kolam tampungan plastik)
- pusat suplai bahan untuk pengelasan.