Lompat ke isi

Tukang Ojek Pengkolan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 42: Baris 42:


== Sinopsis ==
== Sinopsis ==
Di sebuah kampung di daerah Rawa Bebek yang berada di belakang gedung-gedung perkantoran Jakarta, tinggal pasangan muda bernama Rojak (Ojak) dan Tati. Untuk mencari nafkah, Ojak warga asli Jakarta bekerja sebagai tukang ojek yang berpangkalan di ujung jalan masuk ke kampung bersama dua rekannya, Purnomo (Pur) dari Semarang, dan Sutisna (Tisna) dari Sukabumi.
Di sebuah kampung di daerah Rawa Bebek yang berada di belakang gedung-gedung perkantoran Jakarta, tinggal pasangan suami istri bernama Rojak (Ojak) dan Tati. Untuk mencari nafkah, Ojak warga asli Jakarta bekerja sebagai tukang ojek yang berpangkalan di ujung jalan masuk ke kampung bersama dua rekannya, Purnomo (Pur) yang berasal dari Semarang, dan Sutisna (Tisna) yang aslinya dari Sukabumi.


Pernikahan Ojak dan Tati tidak direstui Emak, ibunya Tati, karena sebenarnya dulu babenya Tati yang almarhum pernah menjodohkan Tati dengan calon suami yang sudah mapan, jauh sekali dibanding Ojak yang cuman tukang ojek. Namun karena cinta dan sayang sama Ojak, Tati memilih Ojak, meski dengan risiko hidup mereka pas-pasan, karena meski Ojak punya ijazah D3, tetapi sampai sekarang belum dapat pekerjaan yang layak. Hal inilah yang menjadi perseteruan bagai anjing dan kucing antara Emak dan menantunya, Ojak. Emak, meski tidak frontal, berusaha secara terus-menerus menekan Ojak agar menafkahi istrinya dengan layak, bisa membeli rumah sendiri dan tak terus-terusan ngontrak rumah seperti sekarang. Ojak yang awalnya hanya menebalkan kuping bila Emak mengomelinya, lambat-laun menganggap Emak sebagai kerikil dalam kebahagiaan keluarganya, meski Ojak tak pernah berani mengutarakan kekesalannya secara langsung di depan Emak. Keadaan ini membuat posisi Tati serba salah antara menuruti kata Emak dan menghormati kata-kata suaminya. Ditambah dengan orang-orang sekitar Rawa Bebek membuat cerita ini semakin menarik.
Sebenarnya, pernikahan Ojak dan Tati tidak direstui Emaknya Tati. Karena sebelumnya, dulu almarhum babenya Tati pernah menjodohkan Tati dengan calon suami yang lebih mapan, jauh sekali dibanding Ojak yang hanya bekerja sebagai tukang ojek. Namun karena cinta dan kasih sayangnya Tati terhadap Ojak, Tati memilih menikahi Ojak, meski dengan risiko hidup mereka pas-pasan. Meskipun Ojak punya ijazah D3, tetapi sampai sekarang belum dapat pekerjaan yang layak.
Hal inilah yang menjadi perseteruan bagai anjing dan kucing antara Emak dan menantunya, Ojak. Emak, meski tidak frontal, berusaha secara terus-menerus menekan Ojak agar menafkahi istrinya dengan layak, bisa membeli rumah sendiri dan tak terus-terusan ngontrak rumah seperti sekarang.
Ojak yang awalnya hanya menebalkan kuping bila Emak mengomelinya, lambat-laun menganggap Emak sebagai kerikil dalam kebahagiaan keluarganya, meski Ojak tak pernah berani mengutarakan kekesalannya secara langsung di depan Emak. Keadaan ini membuat posisi Tati serba salah antara menuruti kata Emak dan menghormati kata-kata suaminya.
Ditambah dengan orang-orang sekitar Rawa Bebek membuat cerita ini semakin menarik.


== Pemeran ==
== Pemeran ==