Lompat ke isi

Seri Rambai: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Swarabakti (bicara | kontrib)
k →‎''Seri Rambai'': disambiguasi
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Swarabakti (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Baris 24: Baris 24:


=== Kesultanan Aceh ===
=== Kesultanan Aceh ===
Salah satu pesaing utama Johor pada masa itu adalah [[Kesultanan Aceh]], sebuah pusat perdagangan kosmopolitan dan pusat pembelajaran agama dan ideologi. Kebangkitan Aceh dimulai pada awal 1500an: pada beberapa dasarwarsa selanjutnya, kesultanan tersebut meluaskan wilayahnya di [[Sumatra]] dan sempat meminta bantuan militer dari [[Suleiman I]] dalam rangka menyingkirkan Portugis dari Malaka.{{sfnm|Reid|2006|1pp=39–41, 47–48, 56–57, 59–60}} Pada 1613, Aceh melancarkan serangan ke Johor, menghancurkan ibu kotanya dan menawan sang sultan, keluarganya, beserta pengikut dekatnya. Aceh merebut ''Seri Rambai'' saat serangan tersebut dan membawanya pulang: di laras meriam tersebut kini terdapat catatan beraksara [[Abjad Jawi|Jawi]] yang menyebutkan peristiwa tersebut dan para panglima Aceh yang terlibat.{{sfnm|Douglas|1948|1pp=17–18}}{{efn|Inskripsi Jawi tersebut diterjemahkan menjadi "Pembuangan Sultan. Ditangkap oleh kami, Sri Perkasa Alam Johan Berdaulat, pada masa saat mereka memerintahkan Orang Kaya Seri Maharaja dengan para kaptennya dan Orang Kaya Laksamana dan Orang Kaya Raja Lela Wangsa untuk menyerang Johor, pada tahun 1023 A.H.".{{sfnm|Douglas|1948|1pp=17–18}} Seperti yang [[Anthony Reid (akademisi)|Profesor Anthony Reid]] sebutkan dalam ''Verandah of Violence: The Background to the Aceh Problem'', Sri Perkasa Alam adalah nama resmi dari [[Iskandar Muda]], Sultan Aceh.{{sfnm|Reid|2006|1p=55}}}}
Salah satu pesaing utama Johor pada masa itu adalah [[Kesultanan Aceh]], sebuah pusat perdagangan kosmopolitan dan pusat pembelajaran agama dan ideologi. Kebangkitan Aceh dimulai pada awal 1500an. Selama beberapa dasarwarsa selanjutnya, kesultanan tersebut meluaskan wilayahnya di [[Sumatra]] dan sempat meminta bantuan militer dari [[Suleiman I]] dalam rangka menyingkirkan Portugis dari Malaka.{{sfnm|Reid|2006|1pp=39–41, 47–48, 56–57, 59–60}} Pada 1613, Aceh melancarkan serangan ke Johor, menghancurkan ibu kotanya dan menawan sang sultan, keluarganya, beserta pengikut dekatnya. Aceh merebut ''Seri Rambai'' saat serangan tersebut dan membawanya pulang: di laras meriam tersebut kini terdapat catatan beraksara [[Abjad Jawi|Jawi]] yang menyebutkan peristiwa tersebut dan para panglima Aceh yang terlibat.{{sfnm|Douglas|1948|1pp=17–18}}{{efn|Inskripsi Jawi tersebut diterjemahkan menjadi "Pembuangan Sultan. Ditangkap oleh kami, Sri Perkasa Alam Johan Berdaulat, pada masa saat mereka memerintahkan Orang Kaya Seri Maharaja dengan para kaptennya dan Orang Kaya Laksamana dan Orang Kaya Raja Lela Wangsa untuk menyerang Johor, pada tahun 1023 A.H.".{{sfnm|Douglas|1948|1pp=17–18}} Seperti yang [[Anthony Reid (akademisi)|Profesor Anthony Reid]] sebutkan dalam ''Verandah of Violence: The Background to the Aceh Problem'', Sri Perkasa Alam adalah nama resmi dari [[Iskandar Muda]], Sultan Aceh.{{sfnm|Reid|2006|1p=55}}}}


=== Insiden Selangor ===
=== Insiden Selangor ===