Kabupaten Pringsewu: Perbedaan antara revisi
Tampilan
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{dati2 |
{{dati2 |
||
|nama = |
|nama = Kota Pringsewu |
||
|foto = landmark_Pringsewu.jpg |
|foto = landmark_Pringsewu.jpg |
||
|caption = Landmark Pringsewu |
|caption = Landmark Pringsewu |
||
Baris 21: | Baris 21: | ||
|tanggal = 29 Oktober 2008 |
|tanggal = 29 Oktober 2008 |
||
|hari jadi = 3 April 2009<ref>[http://rapemdapringsewu.com/profile/sejarah-pringsewu/ Sejarah Pringsewu]. Diakses 23 Juni 2014.</ref> |
|hari jadi = 3 April 2009<ref>[http://rapemdapringsewu.com/profile/sejarah-pringsewu/ Sejarah Pringsewu]. Diakses 23 Juni 2014.</ref> |
||
|kepala daerah = [[ |
|kepala daerah = [[Walikota]] |
||
|nama kepala daerah = H. [[Sujadi Saddat]] |
|nama kepala daerah = H. [[Sujadi Saddat]] |
||
|wakil kepala daerah= [[Wakil |
|wakil kepala daerah= [[Wakil Walikota]] |
||
|nama wakil kepala daerah= Dr. Hi. Fauzi, S.E., M.Kom. |
|nama wakil kepala daerah= Dr. Hi. Fauzi, S.E., M.Kom. |
||
|kodearea = 0729 |
|kodearea = 0729 |
||
Baris 40: | Baris 40: | ||
}} |
}} |
||
''' |
'''Kota Pringsewu''' ([[Aksara Lampung]]: [[Berkas:Pringsewu-aksara.png|nirbing|162x162px]]) adalah salah satu kota di [[Lampung|Provinsi Lampung]], [[Indonesia]]. Kota ini disahkan menjadi kota dalam Rapat Paripurna DPR tanggal 29 Oktober 2008, sebagai pemekaran dari [[Kabupaten Tanggamus]]. Kota ini Terletak 37 kilometer sebelah barat [[Kota Bandar Lampung|Bandar Lampung]], [[ibu kota]] provinsi.<ref>[http://www.dpr.go.id/artikel/terkini/artikel.php?aid=5351 Rapat Paripurna DPR]</ref> |
||
Saat ini Pringsewu disetujui menjadi [[ |
Saat ini Kota Pringsewu disetujui menjadi [[kota]] tersendiri karena perkembangannya yang bagus, baik dari segi pendapatan daerah, taraf ekonomi maupun pendidikan penduduk. Mata pencaharian yang utama di Kota Pringsewu adalah bertani dan berdagang. hingga akhir tahun [[2019]] jumlah penduduk di Kota Pringsewu mencapai 404.408 jiwa.<ref name="PRINGSEWU"/> |
||
== Geografi == |
== Geografi == |
||
Secara geografis |
Secara geografis Kota Pringsewu terletak di antara 104<sup>0</sup>45'25"–105<sup>0</sup>8'42" BT dan 5<sup>0</sup>8'10"-5<sup>0</sup>34'27" LS.<ref name=gu/> |
||
=== Batas Wilayah === |
=== Batas Wilayah === |
||
Batas wilayah |
Batas wilayah Kota Pringsewu adalah sebagai berikut:<ref name=gu/> |
||
{{Batas_USBT |
{{Batas_USBT |
||
|utara = Kecamatan Sendang Agung dan Kecamatan Kalirejo (Kabupaten Lampung Tengah) |
|utara = Kecamatan Sendang Agung dan Kecamatan Kalirejo (Kabupaten Lampung Tengah) |
||
Baris 57: | Baris 57: | ||
== Lambang Daerah == |
== Lambang Daerah == |
||
[[Berkas:Logo Kab Pringsewu.png|jmpl]] |
[[Berkas:Logo Kab Pringsewu.png|jmpl]] |
||
Lambang daerah |
Lambang daerah Kota Pringsewu ini telah disesuaikan dengan Peraturan Walikota Pringsewu Nomor 11 tahun 2011. Arti dari lambang ini adalah sebagai berikut.<ref>[http://pringsewukab.go.id/lambang-kabupaten/ Lambang Kabupaten]. Diakses 24 Juni 2014.</ref> |
||
* Warna merah putih melambangkan bahwa Kabupaten Pringsewu berada di bawah naungan Republik Indonesia. |
* Warna merah putih melambangkan bahwa Kabupaten Pringsewu berada di bawah naungan Republik Indonesia. |
||
* Bintang berwarna emas menunjukkan bahwa masyarakat |
* Bintang berwarna emas menunjukkan bahwa masyarakat Kota Pringsewu itu adalah masyarakat yang religius, yaitu ber-Ketuhanan Yang Maha Esa yang menjadi naungan semua sendi kehidupan. |
||
* Warna latar belakang: |
* Warna latar belakang: |
||
** Warna hijau tua melambangkan kemakmuran, |
** Warna hijau tua melambangkan kemakmuran, |
||
** Putih melambangkan kesucian, dan |
** Putih melambangkan kesucian, dan |
||
** Merah melambangakan keberanian. |
** Merah melambangakan keberanian. |
||
* Payung berwarna kuning melambangkan perlindungan akan kesejahteraan masyarakat, dengan rumbai yang berjumlah 11, yang menyatakan bulan pembentukan |
* Payung berwarna kuning melambangkan perlindungan akan kesejahteraan masyarakat, dengan rumbai yang berjumlah 11, yang menyatakan bulan pembentukan Kota Pringsewu, yaitu bulan November (bulan kesebelas). |
||
* Siger berwarna emas merupakan ciri khas budaya daerah Lampung. |
* Siger berwarna emas merupakan ciri khas budaya daerah Lampung. |
||
* Padi berwarna emas dan kapas putih melambangkan kesejahteraan dan kemakmuran. Padi berjumlah 48, yang melambangkan nomor UU pembentukan |
* Padi berwarna emas dan kapas putih melambangkan kesejahteraan dan kemakmuran. Padi berjumlah 48, yang melambangkan nomor UU pembentukan Kota Pringsewu, yaitu nomor 48 tahun 2008. Sedangkan kapas berjumlah 26, yang melambangkan tanggal penetapan UU pembentukan Kota Pringsewu, yaitu tanggal 26. |
||
* Bambu runcing melambangkan semangat perjuangan masyarakat |
* Bambu runcing melambangkan semangat perjuangan masyarakat Kota Pringsewu. Jumlah bambu ini adalah 9 buah, yang melambangkan jumlah kecamatan di wilayah Kota Pringsewu sebagai modal dasar terbentuknya Kota Pringsewu. |
||
* Buku dan roda bergerigi melambangkan sebuah usaha pencapaian berkeunggulan di bidang pembangunan, pendidikan dan teknologi. |
* Buku dan roda bergerigi melambangkan sebuah usaha pencapaian berkeunggulan di bidang pembangunan, pendidikan dan teknologi. |
||
* Tali pengikat tangkai padi dan kapas yang berjumlah lima melambangkan dasar negara Pancasila. |
* Tali pengikat tangkai padi dan kapas yang berjumlah lima melambangkan dasar negara Pancasila. |
||
Baris 74: | Baris 74: | ||
** Bambu adalah salah satu pepohonan yang memiliki kegunaan bagi manusia. |
** Bambu adalah salah satu pepohonan yang memiliki kegunaan bagi manusia. |
||
** Bambu tumbuh secara berumpun-rumpun atau berkumpul, sehingga menjadi kuat dan dapat menahan erosi yang akan menjadi tempat berteduh pada waktu panas. |
** Bambu tumbuh secara berumpun-rumpun atau berkumpul, sehingga menjadi kuat dan dapat menahan erosi yang akan menjadi tempat berteduh pada waktu panas. |
||
** Batang bambu lentur (elastis) dan dapat dibentuk dalam wujud apapun, yang melambangkan bahwa kondisi masyarakat |
** Batang bambu lentur (elastis) dan dapat dibentuk dalam wujud apapun, yang melambangkan bahwa kondisi masyarakat Kota Pringsewu adalah masyarakat yang fleksibel dan ulet. |
||
** Bambu memiliki manfaat lain, yang di antaranya adalah sebagai berikut. |
** Bambu memiliki manfaat lain, yang di antaranya adalah sebagai berikut. |
||
*** Bambu ketika sangat muda dapat dijadikan sebagai bahan makanan atau sayuran. |
*** Bambu ketika sangat muda dapat dijadikan sebagai bahan makanan atau sayuran. |
||
Baris 81: | Baris 81: | ||
*** Bonggol bambu dapat dijadikan sebagai bahan untuk seni pahat atau kreasi seni yang bernilai tinggi. |
*** Bonggol bambu dapat dijadikan sebagai bahan untuk seni pahat atau kreasi seni yang bernilai tinggi. |
||
== Sejarah |
== Sejarah Kota cPringsewu == |
||
Sejarah |
Sejarah Kota cPringsewu diawali dengan berdirinya sebuah perkampungan (''tiuh'') bernama ''Margakaya'' pada tahun [[1738]] Masehi, yang dihuni masyarakat asli suku Lampung-Pubian yang berada di tepi aliran sungai Way Tebu (4& km dari pusat Kota Pringsewu ke arah selatan saat ini). Kemudian 187 tahun berikutnya, pada tahun 1925, sekelompok masyarakat dari [[Pulau Jawa]], melalui program kolonisasi oleh pemerintah [[Hindia Belanda]], juga membuka areal permukiman baru dengan membabat hutan bambu yang cukup lebat di sekitar tiuh Margakaya tersebut. Karena begitu banyaknya pohon bambu di hutan yang mereka buka tersebut, oleh masyarakat desa yang baru dibuka tersebut dinamakan Pringsewu, yang berasal dari bahasa Jawa yang artinya Bambu Seribu. |
||
Saat ini daerah yang dahulunya hutan bambu tersebut telah menjelma menjadi sebuah kota yang cukup maju dan ramai di Provinsi Lampung, yakni yang sekarang dikenal sebagai '''‘'''Pringsewu’ yang saat ini juga merupakan salah satu kota terbesar di Provinsi Lampung. |
Saat ini daerah yang dahulunya hutan bambu tersebut telah menjelma menjadi sebuah kota yang cukup maju dan ramai di Provinsi Lampung, yakni yang sekarang dikenal sebagai '''‘'''Pringsewu’ yang saat ini juga merupakan salah satu kota terbesar di Provinsi Lampung. |
||
Baris 94: | Baris 94: | ||
Dalam sejarah perjalanan berikutnya, Kecamatan Pringsewu bersama sejumlah kecamatan lainnya di wilayah Lampung Selatan bagian barat yang menjadi bagian wilayah administrasi Pembantu Bupati Lampung Selatan Wilayah Kotaagung, masuk menjadi bagian wilayah Kabupaten Tanggamus berdasarkan Undang-undang Nomor 2 Tahun 1997, hingga terbentuk sebagai daerah otonom yang mandiri. |
Dalam sejarah perjalanan berikutnya, Kecamatan Pringsewu bersama sejumlah kecamatan lainnya di wilayah Lampung Selatan bagian barat yang menjadi bagian wilayah administrasi Pembantu Bupati Lampung Selatan Wilayah Kotaagung, masuk menjadi bagian wilayah Kabupaten Tanggamus berdasarkan Undang-undang Nomor 2 Tahun 1997, hingga terbentuk sebagai daerah otonom yang mandiri. |
||
Kota Pringsewu merupakan wilayah heterogen terdiri dari bermacam-macam suku bangsa, dengan masyarakat Jawa yang cukup dominan, disamping masyarakat asli Lampung, yang terdiri dari masyarakat yang beradat Pepadun (Pubian) serta masyarakat beradat Saibatin (Peminggir). |
|||
Kota Pringsewu mempunyai luas wilayah 625 km2, berpenduduk 377.857 jiwa (data 2011) terdiri dari 195.400 laki–laki dan 182.457 perempuan. |
|||
Kota Pringsewu terdiri dari 96 pekon (desa) dan 5 kelurahan, yang tersebar di 9 kecamatan, yaitu Kecamatan Pringsewu, Pagelaran, Kecamatan Pardasuka, Kecamatan Gadingrejo, Kecamatan Sukoharjo, Kecamatan Ambarawa, Kecamatan Adiluwih, Kecamatan Banyumas dan Kecamatan Pagelaran Utara. |
|||
Dari segi luas wilayah, |
Dari segi luas wilayah, Kota Pringsewu saat ini merupakan kota terkecil, sekaligus terpadat di Provinsi Lampung. |
||
== Pemerintahan == |
== Pemerintahan == |