Orang Indonesia Perantauan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
FMSky (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
MorganCoolMan (bicara | kontrib)
Merapikan artikel
Baris 73: Baris 73:
|related = [[Pribumi-Indonesia]], [[Suku Melayu Indonesia|Melayu-Indonesia]], [[Tionghoa-Indonesia]], [[Arab-Indonesia]], [[India-Indonesia]], [[Orang Indo|Eropa-Indonesia]]
|related = [[Pribumi-Indonesia]], [[Suku Melayu Indonesia|Melayu-Indonesia]], [[Tionghoa-Indonesia]], [[Arab-Indonesia]], [[India-Indonesia]], [[Orang Indo|Eropa-Indonesia]]
}}
}}
'''Diaspora Indonesia''' atau '''Orang Indonesia perantauan''' ({{lang-en|[[:en:Overseas Indonesians|Indonesian Diaspora]]}}) adalah orang-orang Indonesia yang menetap di luar [[Indonesia]]. Istilah ini berlaku bagi orang-orang yang lahir di Indonesia dan berdarah Indonesia yang menjadi warga negara tetap ataupun menetap sementara di negara asing.<ref>[http://www.thejakartapost.com/news/2013/08/20/ri-diaspora-expected-boost-economy.html "RI diaspora expected to boost economy"] ''The Jakarta Post'', [[20 Agustus]] 2013. Diakses 21 November 2015.</ref>
'''Diaspora Indonesia''' atau '''Orang Indonesia perantauan''' ({{lang-en|[[:en:Overseas Indonesians|Indonesian Diaspora]]}}) adalah orang-orang dengan keturunan Indonesia yang menetap di luar [[Indonesia]]. Istilah ini berlaku bagi orang-orang yang lahir di Indonesia dan berdarah Indonesia yang menjadi warga negara tetap atau menetap sementara di negara asing.<ref>[http://www.thejakartapost.com/news/2013/08/20/ri-diaspora-expected-boost-economy.html "RI diaspora expected to boost economy"] ''The Jakarta Post'', [[20 Agustus]] 2013. Diakses 21 November 2015.</ref>

Sebagai aset bangsa yang potensial, kaum diaspora merupakan golongan yang mempunyai karakteristik tersendiri karena mereka adalah orang-orang yang terbiasa dalam kompetisi global.<ref name="detik.com">[http://news.detik.com/wawancara/2995530/presiden-indonesian-diaspora-network-diaspora-tuntut-kewarganegaraan-ganda "Presiden Indonesian Diaspora Network: Diaspora Tuntut Kewarganegaraan Ganda"] ''[[detik.com|Detik]]'', [[19 Agustus]] 2015. Diakses [[22 November]] 2015.</ref>


== Sejarah ==
== Sejarah ==
Baris 81: Baris 79:


=== Latar belakang ===
=== Latar belakang ===
Diaspora Indonesia yang telah berlangsung berbilang abad dilatar-belakangi oleh berbagai faktor, di antaranya:
Diaspora Indonesia yang telah berlangsung dari abad ke-20 hingga sekarang dilatar-belakangi oleh berbagai faktor, di antaranya:
* [[Perdagangan]] [[klasik]], seperti penghijrahan orang-orang [[orang Minangkabau|Minangkabau]], [[suku Melayu Indonesia|Melayu]], [[suku Bugis|Bugis]], [[Suku Jawa|Jawa]], [[suku Banjar|Banjar]], [[suku Bawean|Bawean]], dan lainnya ke tanah semenanjung ketika jayanya [[Kesultanan Malaka]]. Keturunan mereka kemudian hari ikut membentuk masyarakat [[Malaysia]] sekarang, dan juga dalam jumlah yang lebih sedikit menjadi masyarakat [[Singapura]] saat ini.
* [[Perdagangan]] [[klasik]], seperti penghijrahan orang-orang [[orang Minangkabau|Minangkabau]], [[suku Melayu Indonesia|Melayu]], [[suku Bugis|Bugis]], [[Suku Jawa|Jawa]], [[suku Banjar|Banjar]], [[suku Bawean|Bawean]], dan lainnya ke tanah semenanjung ketika jayanya [[Kesultanan Malaka]]. Keturunan mereka kemudian hari ikut membentuk masyarakat [[Malaysia]] sekarang, dan juga dalam jumlah yang lebih sedikit menjadi masyarakat [[Singapura]] saat ini.
* [[Peperangan]], seperti yang terjadi pada masyarakat [[suku Mandailing|Mandailing]] dan [[orang Minangkabau|Minangkabau]] yang hijrah ke [[semenanjung Malaya]] untuk menghindari [[Perang Padri]] yang berkecamuk di wilayah [[Tapanuli]] dan Minangkabau.
* [[Peperangan]], seperti yang terjadi pada masyarakat [[suku Mandailing|Mandailing]] dan [[orang Minangkabau|Minangkabau]] yang hijrah ke [[semenanjung Malaya]] untuk menghindari [[Perang Padri]] yang berkecamuk di wilayah [[Tapanuli]] dan Minangkabau.
* Harapan yang lebih baik tentang kehidupan di negeri [[Belanda]] dan [[Eropa]] pada umumnya, seperti yang terjadi pada masyarakat [[orang Maluku|Maluku]] dan [[Arab-Indonesia]] yang banyak hijrah ke Belanda pada masa awal kemerdekaan.
* Harapan yang lebih baik tentang kehidupan di [[Belanda]] dan [[Eropa]] pada umumnya, seperti yang terjadi pada masyarakat [[orang Maluku|Maluku]] dan [[Arab-Indonesia]] yang banyak hijrah ke Belanda pada masa awal kemerdekaan.
* [[Globalisasi]], di mana sekat antar-bangsa sudah makin cair. Pada masa ini hampir semua etnis di Indonesia, seperti [[suku Aceh]], [[suku Bali|Bali]], [[suku Batak|Batak]], [[suku Melayu Indonesia|Melayu]], [[suku Bugis|Bugis]], [[suku Minahasa|Minahasa]], [[orang Minangkabau|Minangkabau]], [[suku Sunda|Sunda]], [[Arab-Indonesia]], [[Tionghoa-Indonesia]], [[Jepang-Indonesia]], [[Korea-Indonesia]], dan [[daftar suku bangsa di Indonesia|lainnya]] bisa berada di mana saja di dunia ini. Mereka mencari kehidupan sebagai [[profesional]], [[pengusaha]], dan pelayanan [[jasa]] lainnya. Kini diperkirakan ada sekitar 7 hingga 8 juta orang Indonesia yang tersebar di berbagai penjuru dunia.<ref name="cnnindonesia.com">[http://www.cnnindonesia.com/internasional/20150805190045-106-70329/kongres-diaspora-indonesia-digelar-12-14-agustus/ "Kongres Diaspora Indonesia Digelar 12-14 Agustus"] ''[[CNN Indonesia]]'', [[07 Agustus]] 2015. Diakses 22 November 2015.</ref><ref name="tabloidnova.com">[http://tabloidnova.com/Profil/Sonita-Lontoh-Ahli-Energi-Dari-Silicon-Valley "Sonita Lontoh, Ahli Energi dari Silicon Valley"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20151119110408/http://tabloidnova.com/Profil/Sonita-Lontoh-Ahli-Energi-Dari-Silicon-Valley |date=2015-11-19 }} ''[[Tabloid Nova|Nova]]'', [[27 Mei]] 2014. Diakses [[21 November]] 2015.</ref>
* [[Globalisasi]], di mana sekat antar-bangsa sudah makin cair. Pada masa ini hampir semua etnis di Indonesia, seperti [[suku Aceh]], [[suku Bali|Bali]], [[suku Batak|Batak]], [[suku Melayu Indonesia|Melayu]], [[suku Bugis|Bugis]], [[suku Minahasa|Minahasa]], [[orang Minangkabau|Minangkabau]], [[suku Sunda|Sunda]], [[Arab-Indonesia]], [[Tionghoa-Indonesia]], [[Jepang-Indonesia]], [[Korea-Indonesia]], dan [[daftar suku bangsa di Indonesia|lainnya]] bisa berada di mana saja di dunia ini. Mereka mencari kehidupan sebagai [[profesional]], [[pengusaha]], dan pelayanan [[jasa]] lainnya. Kini diperkirakan ada sekitar 7 hingga 8 juta orang Indonesia yang tersebar di berbagai penjuru dunia.<ref name="cnnindonesia.com">[http://www.cnnindonesia.com/internasional/20150805190045-106-70329/kongres-diaspora-indonesia-digelar-12-14-agustus/ "Kongres Diaspora Indonesia Digelar 12-14 Agustus"] ''[[CNN Indonesia]]'', [[07 Agustus]] 2015. Diakses 22 November 2015.</ref><ref name="tabloidnova.com">[http://tabloidnova.com/Profil/Sonita-Lontoh-Ahli-Energi-Dari-Silicon-Valley "Sonita Lontoh, Ahli Energi dari Silicon Valley"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20151119110408/http://tabloidnova.com/Profil/Sonita-Lontoh-Ahli-Energi-Dari-Silicon-Valley |date=2015-11-19 }} ''[[Tabloid Nova|Nova]]'', [[27 Mei]] 2014. Diakses [[21 November]] 2015.</ref>


== Dwi-Kewarganegaraan ==
== Kewarganegaraan Ganda ==
Dari sekitar 7 hingga 8 juta orang diaspora Indonesia dapat dibagi jadi dua kelompok. Kelompok pertama adalah orang Indonesia yang karena berbagai alasan dan kondisi telah melepas status kewarganegaraan Indonesianya dan secara penuh menjadi warga negara asing. Kelompok lainnya yang berjumlah sekitar 4,6 juta merupakan warga Indonesia yang berkarier di luar negeri namun masih memegang status kewarganegaraan Indonesia.<ref name="detik.com"/>
Dari sekitar 7 hingga 8 juta orang diaspora Indonesia dapat dibagi jadi dua kelompok. Kelompok pertama adalah orang Indonesia yang karena berbagai alasan dan kondisi telah melepas status kewarganegaraan Indonesianya dan secara penuh menjadi warga negara asing. Kelompok lainnya yang berjumlah sekitar 4,6 juta merupakan warga Indonesia yang berkarier di luar negeri namun masih memegang status kewarganegaraan Indonesia.<ref name="detik.com">[http://news.detik.com/wawancara/2995530/presiden-indonesian-diaspora-network-diaspora-tuntut-kewarganegaraan-ganda "Presiden Indonesian Diaspora Network: Diaspora Tuntut Kewarganegaraan Ganda"] ''[[Detik.com|Detik]]'', [[19 Agustus]] 2015. Diakses [[22 November]] 2015.</ref>


Karena kecintaannya pada bangsa dan negara Indonesia, banyak di antara para diaspora tersebut tidak mau melepas status kewarganegaraan Indonesianya. Sementara [[pemerintah Indonesia]] sampai saat ini belum mengeluarkan kebijakan tentang dwi-kewarganegaraan. Sedangkan negara-negara lainnya, seperti [[India]] dan [[Filipina]] memberlakukan status dwi-kewarganegaraan bagi para warganya yang berkarier di luar negeri, sehingga memberi manfaat besar bagi kedua negara tersebut. Menipisnya rasa [[nasionalisme]] kadang juga menjadi isu yang diapungkan terhadap kaum diaspora yang berstatus dwi-kewarganegaraan tersebut.<ref name="detik.com"/>
Banyak orang-orang Indonesia yang merantau masih memiliki kewarganegaraan Indonesia-nya, namun [[pemerintah Indonesia]] sampai saat ini belum mengeluarkan kebijakan tentang kewarganegaraan ganda. Sedangkan negara-negara lainnya, seperti [[India]] dan [[Filipina]] memberlakukan status kewarganegaraan ganda bagi para warganya yang berkarier di luar negeri, sehingga memberi manfaat besar bagi kedua negara tersebut. Menipisnya rasa [[nasionalisme]] kadang juga menjadi isu yang diapungkan terhadap kaum diaspora yang berstatus dwi-kewarganegaraan tersebut.<ref name="detik.com"/>


Potensi besar kaum diaspora Indonesia yang tersebar di banyak negara terabaikan dalam [[tempo]] yang cukup lama. Baru pada bulan Juli 2012, atas gagasan [[Dino Patti Djalal]] ketika ia menjabat [[Daftar Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat|Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat]], untuk pertama kalinya dalam [[sejarah Indonesia]] diadakan ''Congress of Indonesian Diaspora'' (CID) di ''Los Angeles Convention Center''. [[Kongres]] yang dihadiri lebih dari 2000 orang diaspora Indonesia dari lima [[benua]] tersebut menghasilkan "Deklarasi Diaspora Indonesia" yang salah satu kesepakatannya adalah membangun [[komunitas]] global diaspora Indonesia yang dinamai "Jaringan Diaspora Indonesia".<ref name="swa.co.id">[http://swa.co.id/listed-articles/dino-pati-djalal-mereka-punya-kekuatan-besar-dan-luar-biasa "Dino Pati Djalal: “Mereka Punya Kekuatan Besar dan Luar Biasa”"] ''[[SWA]]'', [[29 Agustus]] 2012. Diakses [[24 November]] 2015.</ref>
Potensi besar kaum diaspora Indonesia yang tersebar di banyak negara terabaikan dalam [[tempo]] yang cukup lama. Baru pada bulan Juli 2012, atas gagasan [[Dino Patti Djalal]] ketika ia menjabat [[Daftar Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat|Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat]], untuk pertama kalinya dalam [[sejarah Indonesia]] diadakan ''Congress of Indonesian Diaspora'' (CID) di ''Los Angeles Convention Center''. [[Kongres]] yang dihadiri lebih dari 2000 orang diaspora Indonesia dari lima [[benua]] tersebut menghasilkan "Deklarasi Diaspora Indonesia" yang salah satu kesepakatannya adalah membangun [[komunitas]] global diaspora Indonesia yang dinamai "Jaringan Diaspora Indonesia".<ref name="swa.co.id">[http://swa.co.id/listed-articles/dino-pati-djalal-mereka-punya-kekuatan-besar-dan-luar-biasa "Dino Pati Djalal: “Mereka Punya Kekuatan Besar dan Luar Biasa”"] ''[[SWA]]'', [[29 Agustus]] 2012. Diakses [[24 November]] 2015.</ref>


== Organisasi diaspora Indonesia ==
== Organisasi diaspora Indonesia ==
[[Populasi]] diaspora Indonesia yang berkisar 7 hingga 8 juta orang masih kalah dibanding diaspora [[China]] dan [[India]] yang masing-masing berjumlah 70 juta dan 60 juta orang. Jutaan orang diaspora Indonesia diwadahi oleh berbagai [[organisasi]] atau perkumpulan. Banyak di antara organisasi itu masih dibatasi oleh sekat-sekat, baik sekat suku, agama, maupun profesi.<ref name="cnnindonesia.com"/> Beberapa organisasi atau perkumpulan itu di antaranya:
[[Populasi]] diaspora Indonesia yang berkisar 7 hingga 8 juta orang masih kalah dibanding diaspora [[Tiongkok]] dan [[India]] yang masing-masing berjumlah 70 juta dan 60 juta orang. Jutaan orang diaspora Indonesia diwadahi oleh berbagai [[organisasi]] atau perkumpulan. Banyak di antara organisasi itu masih dibatasi oleh sekat-sekat, baik sekat suku, agama, maupun profesi.<ref name="cnnindonesia.com"/> Beberapa organisasi atau perkumpulan itu di antaranya:


* Dewan Diaspora Indonesia yang diketuai oleh [[Sonita Lontoh]].<ref name="tabloidnova.com"/>
* Dewan Diaspora Indonesia yang diketuai oleh [[Sonita Lontoh]].<ref name="tabloidnova.com"/>