Kesultanan Gorontalo: Perbedaan antara revisi
Tampilan
Konten dihapus Konten ditambahkan
Fiqhi Rizky (bicara | kontrib) k Menambahkan Pranala Tag: VisualEditor pranala ke halaman disambiguasi |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 43: | Baris 43: | ||
| Sebutan = Pohala'a Hulontalo |
| Sebutan = Pohala'a Hulontalo |
||
}} |
}} |
||
'''Kesultanan Gorontalo''' yang mulanya disebut juga sebagai |
'''Kesultanan Gorontalo''' yang mulanya disebut juga sebagai '''Kerajaan Hulontalo''' ([[Bahasa Gorontalo]]: ''Pohala'a Hulontalo'') merupakan salah satu [[Kerajaan]] tertua di [[Semenanjung Utara, Sulawesi|Semenanjung Utara]] Pulau [[Sulawesi]], dan paling berpengaruh di seantero Kawasan [[Teluk Tomini]], [[Indonesia]].<ref>Juwono, H. and Hutagalung, Y., 2005. ''Limo lo pohalaa: sejarah Kerajaan Gorontalo''. Ombak.</ref> |
||
Kerajaan ini terletak di bagian tengah dari lengan utara pulau [[Sulawesi]], dan diapit oleh dua perairan strategis yaitu [[Teluk Tomini|Teluk Gorontalo]] di Selatan dan [[Laut Sulawesi]] di Utara. |
Kerajaan ini terletak di bagian tengah dari lengan utara pulau [[Sulawesi]], dan diapit oleh dua perairan strategis yaitu [[Teluk Tomini|Teluk Gorontalo]] di Selatan dan [[Laut Sulawesi]] di Utara. |
||
Baris 50: | Baris 50: | ||
Kerajaan Gorontalo kemudian berubah menjadi [[Sejarah Nusantara pada era kerajaan Islam|Kerajaan Islam]] pada masa Pemerintahan Raja Amai yang kemudian berganti menjadi Sultan. [[Sultan Amai]] yang bergelar ''Ta Olongia Lopo Isilamu'' (Raja yang mengislamkan Negeri) merupakan ''Olongia'' atau Raja pertama dari Kerajaan Gorontalo yang menganut agama [[islam]]. {{Sejarah Indonesia|Kerajaan Islam}} |
Kerajaan Gorontalo kemudian berubah menjadi [[Sejarah Nusantara pada era kerajaan Islam|Kerajaan Islam]] pada masa Pemerintahan Raja Amai yang kemudian berganti menjadi Sultan. [[Sultan Amai]] yang bergelar ''Ta Olongia Lopo Isilamu'' (Raja yang mengislamkan Negeri) merupakan ''Olongia'' atau Raja pertama dari Kerajaan Gorontalo yang menganut agama [[islam]]. {{Sejarah Indonesia|Kerajaan Islam}} |
||
== Ibukota Kesultanan == |
== Ibukota Kesultanan == |
||
Kedudukan ibukota Kesultanan Gorontalo mulanya berada di Desa [[Hulawa, Telaga, Gorontalo|Hulawa]], Kecamatan Telaga sekarang, tepatnya di pinggiran sungai Bolango. Kemudian pada tahun 1024 H, ibukota Kesultanan Gorontalo dipindahkan ke Kelurahan [[Tuladenggi, Dungingi, Gorontalo|Tuladenggi]], Kecamatan [[Dungingi, Gorontalo|Dungingi]].<ref>{{Cite web |url=https://gorontalokota.go.id/page/sejarah-gorontalo |title=Salinan arsip |access-date=2019-11-12 |archive-date=2019-11-12 |archive-url=https://web.archive.org/web/20191112075247/https://gorontalokota.go.id/page/sejarah-gorontalo |dead-url=yes }}</ref> Lokasi ibukota Kesultanan Gorontalo yang terakhir terletak di Kelurahan [[Biawu, Kota Selatan, Gorontalo|Biawu]], Kecamatan [[Kota Selatan, Gorontalo|Kota Selatan]], [[Kota Gorontalo]].<ref>https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbgorontalo/sejarah-gorontalo_indonesia/</ref> |
Kedudukan ibukota Kesultanan Gorontalo mulanya berada di Desa [[Hulawa, Telaga, Gorontalo|Hulawa]], Kecamatan Telaga sekarang, tepatnya di pinggiran sungai Bolango. Kemudian pada tahun 1024 H, ibukota Kesultanan Gorontalo dipindahkan ke Kelurahan [[Tuladenggi, Dungingi, Gorontalo|Tuladenggi]], Kecamatan [[Dungingi, Gorontalo|Dungingi]].<ref>{{Cite web |url=https://gorontalokota.go.id/page/sejarah-gorontalo |title=Salinan arsip |access-date=2019-11-12 |archive-date=2019-11-12 |archive-url=https://web.archive.org/web/20191112075247/https://gorontalokota.go.id/page/sejarah-gorontalo |dead-url=yes }}</ref> Lokasi ibukota Kesultanan Gorontalo yang terakhir terletak di Kelurahan [[Biawu, Kota Selatan, Gorontalo|Biawu]], Kecamatan [[Kota Selatan, Gorontalo|Kota Selatan]], [[Kota Gorontalo]].<ref>https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbgorontalo/sejarah-gorontalo_indonesia/</ref> |