Lompat ke isi

Abdoel Moeis: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 70: Baris 70:
Abdul Moeis menikah lagi dengan gadis Priangan bernama Soenarsih pada 1925. Pasangan ini dikarunia 12 anak.<ref name=":0" /> Anak tertua bernama Sulaiman lahir saat Abdoel Moeis dalam masa pembuangan di Garut, Jawa Barat. Sulaiman meninggal dalam usia enam hari karena mendapat tetanus.<ref>{{Cite book|last=Azmi|date=1984|url=https://books.google.com/books?id=XiMSAAAAMAAJ&newbks=0&printsec=frontcover&dq=%22abdul+muis%22+%22tetanus%22&q=%22abdul+muis%22+%22tetanus%22&hl=id|title=Abdul Muis|publisher=Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional|language=id}}</ref>
Abdul Moeis menikah lagi dengan gadis Priangan bernama Soenarsih pada 1925. Pasangan ini dikarunia 12 anak.<ref name=":0" /> Anak tertua bernama Sulaiman lahir saat Abdoel Moeis dalam masa pembuangan di Garut, Jawa Barat. Sulaiman meninggal dalam usia enam hari karena mendapat tetanus.<ref>{{Cite book|last=Azmi|date=1984|url=https://books.google.com/books?id=XiMSAAAAMAAJ&newbks=0&printsec=frontcover&dq=%22abdul+muis%22+%22tetanus%22&q=%22abdul+muis%22+%22tetanus%22&hl=id|title=Abdul Muis|publisher=Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional|language=id}}</ref>


Di antara sepuluh anak yang hidup sampai dewasa, yakni Diana Moeis, Kencana Moeis, dan Achir Moeis.
Di antara anak-anak Abdoel Moeis yang hidup sampai dewasa, yakni Diana Moeis, Kencana Moeis, dan Achir Moeis.


== Terjemahan ==
== Terjemahan ==