Jeruk purut: Perbedaan antara revisi
Tampilan
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 7: | Baris 7: | ||
Jeruk rempah ini termasuk ke dalam subgenus ''Papeda'', berbeda dengan jenis jeruk pasaran lainnya, sehingga penampilannya mudah dikenali. |
Jeruk rempah ini termasuk ke dalam subgenus ''Papeda'', berbeda dengan jenis jeruk pasaran lainnya, sehingga penampilannya mudah dikenali. |
||
Tumbuhannya berbentuk [[pohon]] kecil dengan tinggi antara 2–12 meter. Batangnya bengkok atau bersudut, agak kecil, dan bercabang rendah. Tajuknya tak beraturan. Cabang-cabangnya rapat. [[Ranting]]nya ber[[duri]], kecil, dan bersudut tajam. [[Daun]] berbentuk bulat telur, ujungnya tumpul, dan bertangkai satu.<ref name="sarwono">{{aut|Sarwono, B.}} (1991). ''Jeruk dan Kerabatnya''. Hlm. 73. [[Jakarta]]: Penebar Swadaya. ISBN 979-489-003-0.</ref> Daunnya itu seperti dua helai yang tersusun vertikal akibat pelekukan tepinya yang ekstrem; tebal dan permukaannya licin, agak berlapis [[malam]]. Daun muda dapat berwarna ungu yang kuat. Buahnya kecil, biasanya tidak pernah berdiameter lebih daripada 2 cm, membulat dengan tonjolan-tonjolan dan permukaan kulitnya kasar; kulit buah tebal. Perbanyakan dilakukan dengan biji atau dengan pencangkokan. |
Tumbuhannya berbentuk [[pohon]] kecil dengan tinggi antara 2–12 meter. Batangnya bengkok atau bersudut, agak kecil, dan bercabang rendah. Tajuknya tak beraturan. Cabang-cabangnya rapat. [[Ranting]]nya ber[[duri]], kecil, dan bersudut tajam. [[Daun]] berbentuk bulat telur, ujungnya tumpul, dan bertangkai satu.<ref name="sarwono">{{aut|Sarwono, B.}} (1991). ''Jeruk dan Kerabatnya''. Hlm. 73. [[Jakarta]]: Penebar Swadaya. ISBN 979-489-003-0.</ref> Daunnya itu seperti dua helai yang tersusun vertikal akibat pelekukan tepinya yang ekstrem; tebal dan permukaannya licin, agak berlapis [[malam]]. Daun muda dapat berwarna ungu yang kuat. Buahnya kecil, biasanya tidak pernah berdiameter lebih daripada 2 cm, membulat dengan tonjolan-tonjolan dan permukaan kulitnya kasar; kulit buah tebal. Perbanyakan dilakukan dengan biji atau dengan [[Pencangkokan (pertanian)|pencangkokan]]. |
||
Dalam dunia boga [[Asia Tenggara]] penggunaannya cukup sering dan rasa sari buahnya yang masam biasanya digunakan sebagai penetral bau amis daging atau ikan untuk mencegah rasa mual, seperti pada [[siomay]]. Ikan yang sudah dibersihkan biasanya ditetesi perasan buahnya untuk mengurangi aroma amis. Daun jeruk purut juga banyak dipakai . Potongannya dicampurkan pada bumbu [[pecel]] atau juga [[gado-gado]] untuk mengharumkan. Demikian pula dalam pembuatan [[rempeyek]], potongan daunnya dicampurkan pada [[adonan]] [[tepung]] yang kemudian di[[goreng]]. Di [[Thailand]], daun jeruk purut sangat populer dalam masakannya. [[Tom yam]] dan [[tom khaa]], dua makanan berkuah yang populer, menggunakannya. Menu dari [[Kamboja]], [[Semenanjung Malaya]], [[Pulau Sumatra]], [[Pulau Jawa]], dan [[Pulau Bali]] juga menggunakan daun jeruk purut sebagai pengharum masakan. |
Dalam dunia boga [[Asia Tenggara]] penggunaannya cukup sering dan rasa sari buahnya yang masam biasanya digunakan sebagai penetral bau amis daging atau ikan untuk mencegah rasa mual, seperti pada [[siomay]]. Ikan yang sudah dibersihkan biasanya ditetesi perasan buahnya untuk mengurangi aroma amis. Daun jeruk purut juga banyak dipakai . Potongannya dicampurkan pada bumbu [[pecel]] atau juga [[gado-gado]] untuk mengharumkan. Demikian pula dalam pembuatan [[rempeyek]], potongan daunnya dicampurkan pada [[adonan]] [[tepung]] yang kemudian di[[goreng]]. Di [[Thailand]], daun jeruk purut sangat populer dalam masakannya. [[Tom yam]] dan [[tom khaa]], dua makanan berkuah yang populer, menggunakannya. Menu dari [[Kamboja]], [[Semenanjung Malaya]], [[Pulau Sumatra]], [[Pulau Jawa]], dan [[Pulau Bali]] juga menggunakan daun jeruk purut sebagai pengharum masakan. |