Soemantri Praptokoesoemo: Perbedaan antara revisi
Tampilan
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 22: | Baris 22: | ||
[[Berkas:Copy ijazah Prof Mr Soemantri Praptokoesoemo.jpg|jmpl|al=ijazah|ijazah]] |
[[Berkas:Copy ijazah Prof Mr Soemantri Praptokoesoemo.jpg|jmpl|al=ijazah|ijazah]] |
||
Keinginannya untuk melanjutkan dan memperdalam bahasa Perancis di Negara [[Prancis]] dan negara [[Belanda]] tidak dapat terlaksana karena ia tidak berhasil mendapatkan [[Beasiswa]]. Karena itu ia terpaksa masuk [[Rechtshoogeschool te Batavia]] dan memilih jurusan ''Sociologisch Economissch'' dan selesai pada tahun 1942 dengan judul [[Skripsi]] ''De Sociaal Economische Toestand Van De Desa Plered'' (''Purwakarta'') - ''Met Nadruk op de Keramische Industrie'' artinya Keadaaan Sosial-ekonimis desa Plered (Purwakarta) dengan menekankan pada kerajinan usaha keramik. |
Keinginannya untuk melanjutkan dan memperdalam bahasa Perancis di Negara [[Prancis]] dan negara [[Belanda]] tidak dapat terlaksana, karena ia tidak berhasil mendapatkan [[Beasiswa]]. Karena itu ia terpaksa masuk [[Rechtshoogeschool te Batavia]] dan memilih jurusan ''Sociologisch Economissch'' dan selesai pada tahun 1942 dengan judul [[Skripsi]] ''De Sociaal Economische Toestand Van De Desa Plered'' (''Purwakarta'') - ''Met Nadruk op de Keramische Industrie'' artinya Keadaaan Sosial-ekonimis desa Plered (Purwakarta) dengan menekankan pada kerajinan usaha keramik. |
||
Selama menjadi mahasiswa ia tinggal bersama pamannya yang berdomisili di [[kota Bogor]]. Ia juga bergabung dalam organisasi ''Unitas Studiosorum Indonesiesis'' (USI), juga [[Jong Java]] dan [[Perhimpoenan Peladjar-Peladjar Indonesia]] (PPPI) |
Selama menjadi mahasiswa, ia tinggal bersama pamannya yang berdomisili di [[kota Bogor]]. Ia juga bergabung dalam organisasi ''Unitas Studiosorum Indonesiesis'' (USI), juga [[Jong Java]] dan [[Perhimpoenan Peladjar-Peladjar Indonesia]] (PPPI) |
||
==== Masa Pendudukan Jepang dan Masa Awal Kemerdekaan ==== |
==== Masa Pendudukan Jepang dan Masa Awal Kemerdekaan ==== |
||
Baris 30: | Baris 30: | ||
Setelah menyelesaikan studinya di [[Rechtshoogeschool te Batavia]], kemudian pada zaman penjajahan Jepang [[Pendudukan Jepang di Hindia-Belanda]], ia bekerja di ''Gunseikanbu Naimubu Rumokyoku Koseika'' (Bagian Sosial Kantor Perburuhan, Departemen Dalam Negeri) di Jakarta. dengan tugas ''Nugyo Imin'' (Transmigrasi Petani) ke Lampung dan juga urusan dalam [[Rōmusha]] dan bantuan untuk fakir miskin. |
Setelah menyelesaikan studinya di [[Rechtshoogeschool te Batavia]], kemudian pada zaman penjajahan Jepang [[Pendudukan Jepang di Hindia-Belanda]], ia bekerja di ''Gunseikanbu Naimubu Rumokyoku Koseika'' (Bagian Sosial Kantor Perburuhan, Departemen Dalam Negeri) di Jakarta. dengan tugas ''Nugyo Imin'' (Transmigrasi Petani) ke Lampung dan juga urusan dalam [[Rōmusha]] dan bantuan untuk fakir miskin. |
||
Pada masa kemerdekaan Republik Indonesia kantor Naimubu menjadi kantor Kementerian Sosial di bawah Menteri [[Iwa Koesoemasoemantri]] dengan program utama mencegah orang-orang Indonesia menjadi jongos atau babu orang Belanda. |
Pada masa kemerdekaan Republik Indonesia, kantor Naimubu menjadi kantor Kementerian Sosial di bawah Menteri [[Iwa Koesoemasoemantri]], dengan program utama mencegah orang-orang Indonesia menjadi jongos atau babu orang Belanda. |
||
Pengalaman yang sangat heroik yang di alami oleh Soemantri Praptokoesoemo pada masa ini adalah adanya insiden bendera di Kementerian dalam Negeri, karena bendera Merah Putih di turunkan oleh [[Kempeitai]], sehingga dirasakan perlunya Menteri dalam Negeri yang saat itu di jabat oleh [[Wiranatakusumah V]] ikut menghadiri apel pengibaran bendera tersebut. Di dalam apel ini Soemantri Praptokoesoemo menjadi anggota pengibar bendera. Ia sempat di ancam [[Kempeitai]] tetapi tidak di perdulikannya. Persoalan tersebut kemudian selesai dengan pindahnya orang orang jepang yang bekerja untuk Naimubu dari kantor tersebut. |
Pengalaman yang sangat heroik yang di alami oleh Soemantri Praptokoesoemo pada masa ini adalah adanya insiden bendera di Kementerian dalam Negeri, karena bendera Merah Putih di turunkan oleh [[Kempeitai]], sehingga dirasakan perlunya Menteri dalam Negeri yang saat itu di jabat oleh [[Wiranatakusumah V]] ikut menghadiri apel pengibaran bendera tersebut. Di dalam apel ini Soemantri Praptokoesoemo menjadi anggota pengibar bendera. Ia sempat di ancam [[Kempeitai]] tetapi tidak di perdulikannya. Persoalan tersebut kemudian selesai dengan pindahnya orang orang jepang yang bekerja untuk Naimubu dari kantor tersebut. |
||
Baris 36: | Baris 36: | ||
===== Agresi Belanda I dan II ===== |
===== Agresi Belanda I dan II ===== |
||
Setelah masuknya NICA [[Pemerintahan Sipil Hindia Belanda]], kantor Kementerian Sosial pindah ke Jalan Cemara dan setelah situasi bertambah gawat pindah ke [[Daerah Istimewa Yogyakarta]] dan selama Revolusi fisik berkantor di Jalan Code bersama-sama dengan Kementerian Penerangan dan Kementerian Pertahanan. |
Setelah masuknya NICA [[Pemerintahan Sipil Hindia Belanda]], kantor Kementerian Sosial pindah ke Jalan Cemara dan setelah situasi bertambah gawat, pindah kembali ke [[Daerah Istimewa Yogyakarta]], dan selama Revolusi fisik berkantor di Jalan Code bersama-sama dengan Kementerian Penerangan dan Kementerian Pertahanan. |
||
Departemen Sosial [[Kementerian Sosial Republik Indonesia]] didirikan pada tanggal 19 Agustus 1945 oleh Surat [[Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia]]. Tugas utama adalah mengurus korban perjuangan perang dan pengungsi fakir miskin serta anak yatim. |
Departemen Sosial [[Kementerian Sosial Republik Indonesia]] didirikan pada tanggal 19 Agustus 1945 oleh Surat [[Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia]]. Tugas utama adalah mengurus korban perjuangan perang dan pengungsi fakir miskin serta anak yatim. |
||
Pada masa [[Agresi Militer Belanda II]], kantor di Jalan Code dihancurkan Belanda, sehingga harus |
Pada masa [[Agresi Militer Belanda II]], kantor di Jalan Code dihancurkan Belanda, sehingga harus memulai kembali dari awal, dimana Kantor berpindah ke Tugu No.48. |
||
Soemantri Praptokoesoemo merupakan salah seorang penyusun organisasi Departemen Sosial. Ia juga telah menciptakan cara-cara bimbingan sosial terhadap masyarakat dengan usaha mengalihkan anak-anak bandel menjadi kurir-kurir yang berani, dengan tujuan untuk menghubungi para gerilyawan pejuang kemerdekaan dan merampas senjata-senjata Belanda. |
Soemantri Praptokoesoemo merupakan salah seorang penyusun organisasi Departemen Sosial. Ia juga telah menciptakan cara-cara bimbingan sosial terhadap masyarakat dengan usaha mengalihkan anak-anak bandel menjadi kurir-kurir yang berani, dengan tujuan untuk menghubungi para gerilyawan pejuang kemerdekaan dan merampas senjata-senjata Belanda. |
||
Baris 51: | Baris 51: | ||
Pada masa RIS [[Republik Indonesia Serikat]] ia tetap bekerja di [[Daerah Istimewa Yogyakarta]] sebagai Pimpinan Bagian Tehnis Departemen Sosial. |
Pada masa RIS [[Republik Indonesia Serikat]] ia tetap bekerja di [[Daerah Istimewa Yogyakarta]] sebagai Pimpinan Bagian Tehnis Departemen Sosial. |
||
Pada masa Menteri [[Muljadi Djojomartono]] ia dikirim ke Inggris pada tahun 1957-1958 untuk belajar masalah kesejahteraan sosial ''Course of Instruction in Social Welfare'' selama satu tahun, yang dimana sebelumnya ia telah mendirikan BPPS (Balai Persiapan Pekerjaan Sosial)/ BPPS (Balai Penyelidikan dan Penyanderaan Sosial)/ BPKS {Balai Penelitian Kesejahteraan Sosial}/ B2P3KS (Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesejahteraan Sosial) di Yogyakarta pada tahun 1952 dan ia juga |
Pada masa Menteri [[Muljadi Djojomartono]] ia dikirim ke Inggris pada tahun 1957-1958 untuk belajar masalah kesejahteraan sosial ''Course of Instruction in Social Welfare'' selama satu tahun, yang dimana sebelumnya ia telah mendirikan BPPS (Balai Persiapan Pekerjaan Sosial)/ BPPS (Balai Penyelidikan dan Penyanderaan Sosial)/ BPKS {Balai Penelitian Kesejahteraan Sosial}/ B2P3KS (Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesejahteraan Sosial) di Yogyakarta pada tahun 1952 dan ia juga pencetus/penggagas moto "Tat Twam Asi (Kau adalah Aku)". |
||
[[Berkas:Bersama Mohammad Hatta.jpg|jmpl|kegiatan bersama Mohammad Hatta]] |
[[Berkas:Bersama Mohammad Hatta.jpg|jmpl|kegiatan bersama Mohammad Hatta]] |
||
Baris 196: | Baris 196: | ||
15. Ketua Yayasan Bunga Kamboja, 1985 |
15. Ketua Yayasan Bunga Kamboja, 1985 |
||
16. ''Agences of International of Social Service |
16. ''Agences of International of Social Service In Indonesia'', 1967 |
||
====== Karya Dan Cipta ====== |
====== Karya Dan Cipta ====== |
||
Baris 206: | Baris 206: | ||
3. Mendirikan BPPS (Balai Persiapan Pekerjaan Sosial)/ BPPS (Balai Penyelidikan dan Penyanderaan Sosial)/ BPKS {Balai Penelitian Kesejahteraan Sosial}/ B2P3KS (Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesejahteraan Sosial) di Yogyakarta pada tahun 1952. |
3. Mendirikan BPPS (Balai Persiapan Pekerjaan Sosial)/ BPPS (Balai Penyelidikan dan Penyanderaan Sosial)/ BPKS {Balai Penelitian Kesejahteraan Sosial}/ B2P3KS (Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesejahteraan Sosial) di Yogyakarta pada tahun 1952. |
||
4. |
4. Pencetus/Penggagas moto "Tat Twam Asi (Kau adalah Aku)". |
||
5. Pelopor/penggagas berdirinya Panti Rehabilitasi Penderita Cacat Netra "Wisma Tan Miyat" yang diresmikan oleh Menteri Kesejahteraan Sosial pada tanggal 20 Desember 1959. |
5. Pelopor/penggagas berdirinya Panti Rehabilitasi Penderita Cacat Netra "Wisma Tan Miyat" yang diresmikan oleh Menteri Kesejahteraan Sosial pada tanggal 20 Desember 1959. |
||
6. Pencetus |
6. Pencetus/penggagas ide [[Karang Taruna]] untuk menampung kegiatan para remaja. |
||
7. Salah satu pendiri organisasi sosial non pemerintah yaitu Komite Nasional untuk Kesejahteraan Sosial atau Dewan Nasional Indonesia dan Kesejahteraan Sosial (DNIKS). |
7. Salah satu pendiri organisasi sosial non pemerintah yaitu Komite Nasional untuk Kesejahteraan Sosial atau Dewan Nasional Indonesia dan Kesejahteraan Sosial (DNIKS). |