Parakitri Tahi Simbolon: Perbedaan antara revisi
Tampilan
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Aldo samulo (bicara | kontrib) ←Membatalkan revisi 3114185 oleh 118.96.56.252 (Bicara) |
||
Baris 3: | Baris 3: | ||
adalah seorang esais, sosiolog, cerpenis, novelis, wartawan/eks redaktur senior [[''Kompas'']], |
adalah seorang esais, sosiolog, cerpenis, novelis, wartawan/eks redaktur senior [[''Kompas'']], |
||
pengelola Pusat Informasi dan Litbang ''Kompas'', dan pendiri penerbit [[Kepustakaan Populer Gramedia (KPG)]]. |
pengelola Pusat Informasi dan Litbang ''Kompas'', dan pendiri penerbit [[Kepustakaan Populer Gramedia (KPG)]]. |
||
Lulus dari SMA Katholik Budi Mulia Pematangsiantar, dia sempat setahun penuh belajar di Seminari Menengah |
|||
Pematangsiantar untuk memuaskan minatnya menjadi pastor. Kemudian dia melanjutkan studi di Jurusan Hubungan |
|||
Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, [[Universitas Gajah Mada (UGM)]], Yogyakarta (1967-1972). |
|||
Pada tahun 1974-1975 dia mendapatkan beasiswa kerja sama Indonesia-Prancis untuk belajar di Institut International |
|||
d’Administration Publique (IIAP), Paris. Laporan penelitiannya, ''Les Aides de Developpement et La Haute Volta'', |
|||
penelitian lapangan mengenai bantuan luar negeri untuk pembangunan ekonomi di Burkina Faso, ketika itu bernama |
|||
Volta Hulu (La Haute-Volta), Afrika Barat, mengakhiri studinya di IIAP. |
|||
Sejak Februari 1976, sepulangnya dari Prancis, dia bergabung dengan harian ''Kompas'' dan mulai menulis kolom-kolomnya |
|||
yang dikenal sebagai ''Cucu Wisnusarman'' (1979-1984), yang telah dibukukan dan diterbitkan oleh PT Grafindo Mukti (1993) |
|||
dan penerbit Nalar (2005). Tahun 1986-1990, dengan dibiayai oleh harian ''Kompas'', dia memperoleh kesempatan untuk |
|||
melanjutkan studi di [[Vrije Universiteit]], Amsterdam. Pada 5 Februari 1991, dia mempertahankan disertasinya mengenai |
|||
etnisitas dan perdagangan besar di kota metropolitan Jakarta. Karena etnisitas adalah produk sejarah, maka dia merunut |
|||
gejala itu dari tahun 1619, sejak Jakarta bernama Batavia. Kegemarannya akan sejarahlah yang mendorongnya melahirkan buku |
|||
''Menjadi Indonesia'' pada 1995, buku pertama dari tiga buku yang direncanakan ''Kompas'' mengenai proses kebangsaan Indonesia. |
|||
Hobi menulisnya telah menghasilkan banyak karya, tak hanya berupa artikel maupun buku, dia juga pernah menulis skenario film. |
|||
Salah satu skenario filmnya, yaitu [[''Gadis Penakluk berhasil'']] memenangkan Piala Citra dalam Festival Film Indonesia (FFI) |
|||
pada 1981. Tahun 1982, skenario filmnya, ''Topaz Sang Guru'' yang disadur dari naskah drama [[Marcel Pagnol]], [[Topaze]], |
|||
mendapat nominasi untuk aktor terbaik Piala Citra FFI. Dia pun melakukan beberapa penelitian pendahuluan, antara lain mengenai |
|||
proses awal “Orde Baru”. Sebagian hasil penelitian tersebut diterbitkan sebagai artikel dalam ''Prisma'', Desember 1977. |
|||
Artikel tersebut, ''Di Balik Mitos Angkatan ‘66'', kemudian dimuat dalam buku kumpulan artikel pilihan ''Prisma'', yaitu |
|||
''Analisa Kekuatan Politik di Indonesia'' (LP3ES, 1985). |
|||
Karya-karyanya antara lain adalah novel ''Ibu'' (1969), pemenang sayembara mengarang cerita anak-anak muda UNESCO dan Ikapi, |
|||
juara dua sayembara majalah ''Sastra'' (1969) lewat cerpen ''Seekor Ikan Gabus'', dan novel ''Si Bongkok'' (1981) yang meraih |
|||
hadiah kedua dalam sayembara mengarang novel ''Gramedia Kompas''. Selain itu buku-bukunya adalah ''Kusni Kasdut'' (Gramedia, 1981), |
|||
''Politik Kerakyatan'' saduran dalam bentuk cergam dari ''Discorsi'' karya Niccolò Machiavelli (KPG, 1997), buku pegangan wartawan |
|||
''Vademekum Wartawan: Reportase Dasar'' (KPG, 1997), ''Matinya Ilmu Ekonomi 1'', saduran dalam bentuk cergam dari ''The Death |
|||
of Economics'' karya Paul Ormerod (KPG, 1997), ''Pesona Bahasa Nusantara Menjelang Abad ke-21'' (KPG, 1999), kumpulan cerpen |
|||
''Tawanan'' (PBK, 2003), terjemahan ''Batas Nalar: Rasionalitas dan Perilaku Manusia'' (KPG, 2004). |
|||
Saat ini dia tengah menyelesaikan buku ''The Power of Prophecy: Prince Dipanagara and The End of An Old Older in Java 1785-1855'' |
|||
karya Peter Carey. Sebuah buku tentang sejarah perjalanan kepahlawanan Pangeran Diponegoro. |
|||
{{base-stub}} |
{{base-stub}} |