Direktorat Jenderal Pajak: Perbedaan antara revisi
Tampilan
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 14: | Baris 14: | ||
DJP merupakan salah satu direktorat jenderal yang ada di bawah naungan [[Departemen Keuangan Republik Indonesia]]. |
DJP merupakan salah satu direktorat jenderal yang ada di bawah naungan [[Departemen Keuangan Republik Indonesia]]. |
||
---- |
|||
Sejarah Direktorat Jenderal Pajak<br> |
|||
<br> |
|||
Organisasi Direktorat Jenderal Pajak pada mulanya merupakan perpaduan dari <br> |
|||
beberapa unit organisasi yaitu :<br> |
|||
<br> |
|||
* Jawatan Pajak yang bertugas melaksanakan pemungutan pajak berdasarkan perundang-<br> |
|||
undangan dan melakukan tugas pemeriksaan kas Bendaharawan Pemerintah;<br> |
|||
* Jawatan Lelang yang bertugas melakukan pelelangan terhadap barang-barang sitaan <br> |
|||
guna pelunasan piutang pajak Negara;<br> |
|||
* Jawatan Akuntan Pajak yang bertugas membantu Jawatan Pajak untuk melaksanakan <br> |
|||
pemeriksaan pajak terhadap pembukuan Wajib Pajak Badan; dan<br> |
|||
* Jawatan Pajak Hasil Bumi (Direktorat Iuran Pembangunan Daerah pada Ditjen Moneter) <br> |
|||
yang bertugas melakukan pungutan pajak hasil bumi dan pajak atas tanah yang pada tahun <br> |
|||
1963 dirubah menjadi Direktorat Pajak Hasil Bumi dan kemudian pada tahun 1965 berubah <br> |
|||
lagi menjadi Direktorat Iuran Pembangunan Daerah (IPEDA). <br> |
|||
<br> |
|||
Dengan keputusan Presiden RI No. 12 tahun 1976 tanggal 27 Maret 1976, Direktorat Ipeda diserahkan <br> |
|||
dari Direktorat Jenderal Moneter kepada Direktorat Jenderal Pajak. <br> |
|||
<br> |
|||
Pada tanggal 27 Desember 1985 melalui Undang-undang RI No. 12 tahun 1985 Direktorat IPEDA berganti <br> |
|||
nama menjadi Direktorat Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). <br> |
|||
<br> |
|||
Demikian juga unit kantor di daerah yang semula bernama Inspeksi Ipeda diganti menjadi Inspeksi <br> |
|||
Pajak Bumi dan Bangunan, dan Kantor Dinas Luar Ipeda diganti menjadi Kantor Dinas Luar PBB.<br> |
|||
<br> |
|||
Untuk mengkoordinasikan pelaksanaan tugas di daerah, dibentuk beberapa kantor Inspektorat Daerah <br> |
|||
Pajak (ItDa) yaitu di Jakarta dan beberapa daerah seperti di Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan <br> |
|||
Indonesia Timur. Inspektorat Daerah ini kemudian menjadi Kanwil Ditjen Pajak (Kantor Wilayah) <br> |
|||
seperti yang ada sekarang ini.<br> |
|||
<br> |
|||
<br> |
|||
---- |
---- |