Lompat ke isi

Tapal Kuda (kawasan): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HaEr48 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 2: Baris 2:
'''Tapal Kuda''' adalah nama sebuah daerah di provinsi [[Jawa Timur]], tepatnya di bagian timur provinsi tersebut. Dinamakan ''Tapal Kuda'', karena bentuk kawasan tersebut dalam peta mirip dengan bentuk [[tapal kuda]]. Kawasan Tapal Kuda meliputi [[Pasuruan]] (bagian timur), [[Probolinggo]], [[Kabupaten Lumajang|Lumajang]], [[Kabupaten Jember|Jember]], [[Kabupaten Situbondo|Situbondo]], [[Kabupaten Bondowoso|Bondowoso]], dan [[Kabupaten Banyuwangi|Banyuwangi]].
'''Tapal Kuda''' adalah nama sebuah daerah di provinsi [[Jawa Timur]], tepatnya di bagian timur provinsi tersebut. Dinamakan ''Tapal Kuda'', karena bentuk kawasan tersebut dalam peta mirip dengan bentuk [[tapal kuda]]. Kawasan Tapal Kuda meliputi [[Pasuruan]] (bagian timur), [[Probolinggo]], [[Kabupaten Lumajang|Lumajang]], [[Kabupaten Jember|Jember]], [[Kabupaten Situbondo|Situbondo]], [[Kabupaten Bondowoso|Bondowoso]], dan [[Kabupaten Banyuwangi|Banyuwangi]].


Menurut sejarahnya, daerah Tapal Kuda ini dahulu disebut dengan [[Blambangan]] atau dalam budaya Jawa disebut daerah ''bang wetan'' (seberang timur), karena kawasan ini tidak pernah menjadi bagian dari kerajaan [[Mataram]], karena tidak dikenal sebelum imigran dari kawasan Mataraman berpindah mengisi kawasan pesisir selatan. Namun kini istilah Blambangan hanya ditujukan untuk wilayah yang sekarang masuk Kabupaten [[Banyuwangi]].<ref>http://bambangwinarno.multiply.com/journal/item/116/Cerita_Tentang_Daerah_Tapal_Kuda_Jawa_Timur</ref>
Menurut sejarahnya, daerah Tapal Kuda ini dahulu disebut dengan [[Blambangan]] atau dalam budaya Jawa (dalam hal ini Jawa baku atau Jawa Mataraman) disebut daerah ''brang wetan'' (seberang timur), karena kawasan ini tidak pernah menjadi bagian dari kerajaan [[Mataram]] sama sekali, sampai akhirnya imigran dari kawasan Mataraman berpindah mengisi beberapa wilayah kawasan pesisir selatan sekitar abad ke-15. Namun kini, istilah Blambangan hanya ditujukan untuk wilayah yang sekarang masuk Kabupaten [[Banyuwangi]].<ref>http://bambangwinarno.multiply.com/journal/item/116/Cerita_Tentang_Daerah_Tapal_Kuda_Jawa_Timur</ref>


Kawasan Tapal Kuda terdapat tiga pegunungan besar: Pegunungan Bromo-Tengger-Semeru (dengan puncak tertingginya [[Gunung Semeru]] / 3.676 mdpl), [[Pegunungan Iyang]] (dengan puncak tertingginya [[Gunung Argopuro]] / 3.088 mdpl), dan [[Pegunungan Ijen]] (dengan puncak tertingginya [[Gunung Raung]] / 3.344 mdpl).
Di kawasan Tapal Kuda terdapat tiga pegunungan besar: Pegunungan Bromo-Tengger-Semeru (dengan puncak tertingginya [[Gunung Semeru]] / 3.676 mdpl), [[Pegunungan Iyang]] (dengan puncak tertingginya [[Gunung Argopuro]] / 3.088 mdpl), dan [[Pegunungan Ijen]] (dengan puncak tertingginya [[Gunung Raung]] / 3.344 mdpl).


Ciri khas kawasan ini adalah dihuni oleh [[Suku Madura]] dan [[Suku Jawa]]. Suku Madura bahkan merupakan mayoritas di beberapa wilayah, khususnya di bagian utara, dan bahkan sebagian besar tidak dapat berbahasa [[Bahasa Jawa|Jawa]], meski tinggal di tanah Jawa. Kawasan Tapal Kuda seringkali dianggap sebagai daerah yang cukup tertinggal di Jawa Timur, karena berdasarkan peta [[Indeks Pembangunan Manusia]] (IPM) di Jawa Timur, beberapa daerah di kawasan ini berada pada jajaran yang rendah.
Ciri khas kawasan ini adalah dihuni oleh [[Suku Madura]] dan [[Suku Jawa]] dengan budaya [[Pendalungan]], serta berbahasa [[Bahasa Arekan|Jawa dialek timuran]] bercampur dengan [[Bahasa Madura]], kecuali wilayah Banyuwangi yang memiliki suku dan bahasa sendiri yaitu [[suku Osing]] dan [[bahasa Osing]]. Suku Madura bahkan merupakan mayoritas di sebagian besar wilayah ini (kecuali Banyuwangi), khususnya di sepanjang pesisir Pasuruan dan Probolinggo, serta sebelah timur kota Probolinggo hingga seluruh Situbondo dan Bondowoso. Bahkan sebagian besar tidak bisa berbahasa [[Bahasa Jawa|Jawa]] sama sekali, meskipun tinggal di tanah Jawa.


Kawasan Tapal Kuda seringkali dianggap sebagai daerah yang cukup tertinggal di Jawa Timur, karena berdasarkan peta [[Indeks Pembangunan Manusia]] (IPM) di Jawa Timur, beberapa daerah di kawasan ini berada pada jajaran yang rendah.
Kota-kota besar di kawasan Tapal Kuda adalah [[Kota Probolinggo|Probolinggo]], [[Kabupaten Banyuwangi|Banyuwangi]], dan [[Kabupaten Jember|Jember]]. Kawasan pantai utara Tapal Kuda juga merupakan salah satu lokasi paling strategis secara ekonomi di Indonesia, karena dilewati jalur penghubung utama antara [[Pulau Jawa]] dan [[Pulau Bali]]. Secara historis, daerah [[Panarukan, Situbondo|Panarukan]] yang merupakan ujung timur dari [[Jalan Raya Pos]] yang dibangun oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda [[Daendels]], terletak di kawasan Tapal Kuda ini. Di kawasan ini juga terdapat [[Unit Pembangkitan Paiton|PLTU Paiton]] yang merupakan salah satu [[PLTU]] terbesar di Indonesia yang mengalirkan listrik Jawa-Bali. Sebagai salah satu pembangkit listrik terbesar di Indonesia, aspek sosial masyarakat sekitar PLTU Paiton juga dapat menjadi hal yang menarik bagi para peneliti.

Kota-kota besar di kawasan Tapal Kuda adalah [[Kota Probolinggo|Probolinggo]], [[Kabupaten Jember|Jember]], dan [[Kabupaten Banyuwangi|Banyuwangi]]. Kawasan pantai utara Tapal Kuda juga merupakan salah satu lokasi paling strategis secara ekonomi di Indonesia, karena dilewati jalur penghubung utama antara [[Pulau Jawa]] dan [[Pulau Bali]]. Secara geografis, daerah [[Panarukan, Situbondo|Panarukan]] yang merupakan ujung timur dari [[Jalan Raya Pos]] yang dibangun oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda [[Daendels]], terletak di kawasan Tapal Kuda ini. Di kawasan ini juga terdapat [[PLTU Paiton]] yang merupakan salah satu [[PLTU]] terbesar di Indonesia yang mengalirkan listrik Jawa-Bali. Sebagai salah satu pembangkit listrik terbesar di Indonesia, aspek sosial masyarakat sekitar PLTU Paiton juga dapat menjadi hal yang menarik bagi para peneliti.

==Rujukan==
{{referensi}}


== Definisi ==
== Definisi ==