Lompat ke isi

Pembantaian di Indonesia 1965–1966: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
GuerraSucia (bicara | kontrib)
"merupakan" mengimplikasikan kalau itu masih seperti itu sekarang, padahal seharusnya pada zaman dahulu
Envapid (bicara | kontrib)
→‎Keterlibatan Amerika Serikat: Keterlibatan di Klaten
Baris 267: Baris 267:


Pada tanggal 5 Oktober 1965, Green mengirim telegram ke [[Washington]] mengenai bagaimana Amerika Serikat dapat "membentuk perkembangan untuk keuntungan kita". Rencananya adalah untuk memperburuk nama PKI dan "pelindung"-nya, Soekarno. Propaganda ini harus didasarkan pada "(penyebaran) kisah pengkhianatan, kesalahan, dan kebrutalan PKI". Pada puncak pertumpahan darah, Green meyakinkan Jenderal Soeharto: "Amerika Serikat umumnya bersimpati dan mengagumi apa yang sedang dilakukan oleh angkatan bersenjata."<ref>Arsip nasional Amerika Serikat, Catatan Departemen Luar Negeri Amerika Serikat RG 59: kabel no. 868, ref: Embtel 852, 5 Oktober 1965.</ref> Adapun mengenai jumlah korban, Howard Federspiel, ahli Indonesia di Biro Intelijen dan Penelitian Departemen Luar Negeri Amerika Serikat pada tahun 1965, mengatakan, "Tidak ada yang peduli, selama mereka adalah komunis, mereka harus dibantai. Tidak ada yang merasa perlu melakukan sesuatu mengenai hal itu."<ref name=SFE/>
Pada tanggal 5 Oktober 1965, Green mengirim telegram ke [[Washington]] mengenai bagaimana Amerika Serikat dapat "membentuk perkembangan untuk keuntungan kita". Rencananya adalah untuk memperburuk nama PKI dan "pelindung"-nya, Soekarno. Propaganda ini harus didasarkan pada "(penyebaran) kisah pengkhianatan, kesalahan, dan kebrutalan PKI". Pada puncak pertumpahan darah, Green meyakinkan Jenderal Soeharto: "Amerika Serikat umumnya bersimpati dan mengagumi apa yang sedang dilakukan oleh angkatan bersenjata."<ref>Arsip nasional Amerika Serikat, Catatan Departemen Luar Negeri Amerika Serikat RG 59: kabel no. 868, ref: Embtel 852, 5 Oktober 1965.</ref> Adapun mengenai jumlah korban, Howard Federspiel, ahli Indonesia di Biro Intelijen dan Penelitian Departemen Luar Negeri Amerika Serikat pada tahun 1965, mengatakan, "Tidak ada yang peduli, selama mereka adalah komunis, mereka harus dibantai. Tidak ada yang merasa perlu melakukan sesuatu mengenai hal itu."<ref name=SFE/>

Greg Poulgrain dalam bukunya menulis adanya keterlibatan personel Amerika Serikat di operasi militer di Klaten. Sosiolog Margot L. Lyon yang sedang bertugas di Klaten 1971, diberitahu oleh dua pegawai muda tingkat kecamatan, tentang adanya dua personel Amerika Serikat, pria dan wanita di Klaten saat itu. Mereka mengira Lyon mengenal mereka karena sama-sama berasal dari AS. Menurut pengakuan mereka kedua personel tersebut berasal dari kedutaan AS. Walau saat Lyon mengonfirmasi langsung akan adanya pegawai AS dari lembaga apapun saat itu, kedutaan AS menolak. Kedua personel tersebut membantu dalam 'operasi ruangan'. Ruangan tersebut terletak di dalam kantor pemerintah setempat yang berisi peta dinding dan alat komunikasi canggih, dan berfungsi untuk mengkoordinir operasi militer di Klaten saat itu. Kedua pegawai tersebut cukup terkesan karena bantuan operasional mereka apalagi salah satunya merupakan wanita. Terdapat pula helikopter yang digunakan untuk mengantara kedua personel tersebut.<ref name="Poulgrain 2020 p. 412 ">{{cite book | last=Poulgrain | first=G. | last2=Stone | first2=O. | last3=DiEugenio | first3=J. | title=JFK vs. Allen Dulles: Battleground Indonesia | publisher=Skyhorse | year=2020 | isbn=978-1-5107-4480-6 | url=https://books.google.com.au/books?id=L4uMDwAAQBAJ | language=de | access-date=2022-02-21 | page=412}}</ref> Armada AS 7th Fleet sedang ada di lepas pantai Jawa saat itu,<ref name="Russell 1968">{{cite book | last=Russell | first=Bertrand| title=The Silent Slaughter: The Role of the United States in the Indonesian Massacre | publisher=Youth against War and Fascism | year=1968 | url=https://books.google.com/books?id=Ar1rGQAACAAJ | access-date=2022-02-21 | page=}}</ref> dan klaim ini didukung oleh telegram yang disimpan di ''National Security Archive'', George Washington University (RG 84, Entry P 339, Jakarta Embassy Files, Box 14, Folder 5 pol 23-9 Sept 30th Movement Nov 10-19 1965). Telegram ini berisi balasan kepada nota Marshall Green, dari Norman B. Hannah, penasihat politik kepada panglima pasifik, CINPAC, pada tanggal 2 Oktober 1965, mengajukan asisten rahasia yang bisa berupa transportasi, kemungkinan mengacu kepada helikopter yang digunakan kedua personel AS tersebut. Ketika operasi pembunuhan berlangsung di Klaten, mereka dibawa menggunakan helikopter tersebut ke kapal armada AS 7th, jika menggunakan helikopter Huey perjalanan akan membutuhkan 23 menit.<ref name="Poulgrain Stone DiEugenio 2020 p. 567 ">{{cite book | last=Poulgrain | first=G. | last2=Stone | first2=O. | last3=DiEugenio | first3=J. | title=JFK vs. Allen Dulles: Battleground Indonesia | publisher=Skyhorse | year=2020 | isbn=978-1-5107-4480-6 | url=https://books.google.com.au/books?id=L4uMDwAAQBAJ | language=de | access-date=2022-02-21 | page=567}}</ref>


== Perkembangan kontemporer ==
== Perkembangan kontemporer ==