Lompat ke isi

Manajemen: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Yahra Trisma (bicara | kontrib)
→‎Keterampilan manajer: menghapus istilah asing
Yahra Trisma (bicara | kontrib)
→‎Keterampilan manajer: menghapus istilah asing
Baris 140: Baris 140:
# '''Keterampilan konseptual'''{{br}}Manajer tingkat atas harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan [[organisasi]]. Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang konkret itu biasanya disebut sebagai ''proses perencanaan''. Oleh karena itu, keterampilan konsepsional juga meruipakan keterampilan untuk membuat ''rencana kerja''.
# '''Keterampilan konseptual'''{{br}}Manajer tingkat atas harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan [[organisasi]]. Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang konkret itu biasanya disebut sebagai ''proses perencanaan''. Oleh karena itu, keterampilan konsepsional juga meruipakan keterampilan untuk membuat ''rencana kerja''.
# '''Keterampilan berhubungan dengan orang lain'''{{br}}Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas, menengah, maupun bawah.
# '''Keterampilan berhubungan dengan orang lain'''{{br}}Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas, menengah, maupun bawah.
# '''Keterampilan teknis (''technical skill'')'''{{br}}Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.
# '''Keterampilan teknis'''{{br}}Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.


Selain tiga keterampilan dasar di atas, [[:en:Ricky W. Griffin|Ricky W. Griffin]] menambahkan dua keterampilan dasar yang perlu dimiliki manajer, yaitu:<ref name="griffin">Griffin, R. 2006. Business, 8th Edition. NJ: Prentice Hall.</ref>
Selain tiga keterampilan dasar di atas, [[:en:Ricky W. Griffin|Ricky W. Griffin]] menambahkan dua keterampilan dasar yang perlu dimiliki manajer, yaitu:<ref name="griffin">Griffin, R. 2006. Business, 8th Edition. NJ: Prentice Hall.</ref>