Lompat ke isi

Bilal bin Rabah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Faradiba Natsir (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Pengembalian manual VisualEditor
Faradiba Natsir (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox religious biography|honorific_prefix=<!-- lihat [[WP:GELARISLAM]] -->|name=Bilal bin Rabah|native_name=|image=|caption=|alt=|birth_date=580 M|birth_place=Mekkah, Arab Saudi|death_date=2 Maret 640 M|death_place=Damaskus, Suriah|resting_place=Bab al-Saghir, Damaskus, Suriah|resting_place_coordinates=|other_names=|known_for=Menjadi Muadzin pertama dalam sejarah Islam|occupation=Muadzin dan Penjaga Baitul Mal|spouse=Hind, Hala bint Aw|children=|parents=|relatives=|module=|religion=Islam|father=Rabah|mother=Hamamah}}

'''Bilal bin Rabah al-Habasyi''' ({{lang-ar|بلال بن رباح الحبشي}}), adalah mantan budak [[Umayyah bin Khalaf]] yang kemudian dimerdekakan oleh [[Abu Bakar Ash-Shiddiq|Abu Bakar as-Shiddiq]] setelah mengalami penyiksaan oleh mantan tuannya yang berasal dari Bani Jumah itu. Setelah masuk Islam ia digelari berbagai julukan kehormatan seperti ''as-Shadiqu al-Iman (Orang jujur dengan keimanannya)'', ''al-Badzil nafsahu duna dinihi (Orang yang menebus agama dengan jiwanya)'', dan ''Mu`adzinu Rasulillah (Muazin-nya Rasulullah).'' Sementara ''kunyah'' atau nama panggilan-nya adalah Abu Abdillah<ref>{{Cite book|last=Al-Baghdadi|first=Ibnu Qani'|date=2004|title=Mu'jam as-Shahabah|location=Beirut|publisher=Daar el-Fikr|pages=641|url-status=live}}</ref>. Ia terkenal karena keteguhannya dalam mempertahankan iman atas penyiksaan luar biasa yang menimpanya serta perkataan "''ahadun ahad"'' yang menjadi jawabannya atas pertanyaan yang memintanya untuk keluar dari Islam.
'''Bilal bin Rabah al-Habasyi''' ({{lang-ar|بلال بن رباح الحبشي}}), adalah mantan budak [[Umayyah bin Khalaf]] yang kemudian dimerdekakan oleh [[Abu Bakar Ash-Shiddiq|Abu Bakar as-Shiddiq]] setelah mengalami penyiksaan oleh mantan tuannya yang berasal dari Bani Jumah itu. Setelah masuk Islam ia digelari berbagai julukan kehormatan seperti ''as-Shadiqu al-Iman (Orang jujur dengan keimanannya)'', ''al-Badzil nafsahu duna dinihi (Orang yang menebus agama dengan jiwanya)'', dan ''Mu`adzinu Rasulillah (Muazin-nya Rasulullah).'' Sementara ''kunyah'' atau nama panggilan-nya adalah Abu Abdillah<ref>{{Cite book|last=Al-Baghdadi|first=Ibnu Qani'|date=2004|title=Mu'jam as-Shahabah|location=Beirut|publisher=Daar el-Fikr|pages=641|url-status=live}}</ref>. Ia terkenal karena keteguhannya dalam mempertahankan iman atas penyiksaan luar biasa yang menimpanya serta perkataan "''ahadun ahad"'' yang menjadi jawabannya atas pertanyaan yang memintanya untuk keluar dari Islam.