Keluarga Berencana: Perbedaan antara revisi
Tampilan
Konten dihapus Konten ditambahkan
Raflinoer32 (bicara | kontrib) Parafrasa |
Raflinoer32 (bicara | kontrib) Parafrasa |
||
Baris 6: | Baris 6: | ||
== Sejarah == |
== Sejarah == |
||
Di Indonesia, program Keluarga Berencana (KB) diprakarsai oleh para ahli kandungan pada tahun 1950-an. Program ini diusung untuk mencegah angka kematian ibu dan bayi yang tinggi pada masa itu. Lalu, pada tahun 1957, terbentuk [[Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI)]] yang menjadi organisasi sosial yang bergerak dalam bidang KB. Namun, kegiatannya mendapat berbagai hambatan, terutama dengan adanya KUHP nomor 283 yang melarang adanya penyebarluasan gagasan tentang keluarga berencana.<ref name=":2">{{Cite web|last=Fandy|title=Sejarah Program KB di Indonesia|url=https://gramedia.com/literasi/sejarah-kb/|website=Gramedia|access-date=2024-03-23}}</ref> |
|||
Selanjutnya, pada tahun 1967, PKBI akhirnya diakui secara resmi sebagai badan hukum oleh [[Departemen Kehakiman]]. Dalam Kongres Nasional I PKBI di Jakarta, terdapat keputusan yang menerangkan bahwa dalam upayanya untuk mendukung program KB, PKBI akan melakukan kerjasama dengan pemerintah. Pada tahun yang sama, presiden [[Soeharto]] meresmikan [[Deklarasi Kependudukan Dunia]] yang membahas tentang kesadaran mengenai urgensi merencanakan jumlah anak dan menjarangkan kelahiran sebagai bagian dari [[hak asasi manusia]].<ref name=":2" /> |
|||
Lebih lanjut, setelah dilakukan pertemuan dengan para menteri dan tokoh masyarakat yang terlibat dalam upaya KB, pada tanggal 17 Oktober 1968 pemerintah membentuk [[Lembaga Keluarga Berencana Nasional (LKBN)]] dengan status sebagai Lembaga Semi Pemerintah. Lalu, pada tahun 1970, pemerintah membentuk [[Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)]] yang diketuai oleh dr. Suwardjo Suryaningrat. Pada tahun 1972, lembaga tersebut resmi menjadi Lembaga Pemerintah Non-departemen yang memiliki kedudukan langsung di bawah Presiden.<ref name=":2" /> |
|||
=== Masa Orde Baru === |
=== Masa Orde Baru === |