Lompat ke isi

Kapal Pendarat kelas Teluk Gilimanuk: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Gung Sunu (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Gung Sunu (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 91: Baris 91:


==Transfer==
==Transfer==
The ''Hoyerswerda'' class ships, and two support ships of the Project 109 (Frosch II) class, were officially transferred to [[Indonesian Navy]], a on 25 August 1993. Refitted in German yards prior to transfer, where all armament was removed, to be replaced later by Indonesia after delivery.
Kapal kelas ''Hoyerswerda'', dan dua kapal pendukung kelas Proyek 109 (Frosch II), secara resmi dipindahkan ke Angkatan Laut Indonesia, pada tanggal 25 Agustus 1993. Dipasang kembali di galangan Jerman sebelum dipindahkan, di mana semua persenjataan telah dilepas, untuk kemudian diganti oleh Indonesia setelah pengiriman.


The ''Hoyerswerda'' class ships were a valuable addition to the [[Indonesian Navy]]'s landing forces in view of the block obsolescence of their, then current, [[Landing Ship, Tank#LST Mk.3|LST Mark 3]] landing ships, obtained from the United States.{{sfn|Gardiner|Chumbley|1995|p=180}} The LST Mark 3's were designed in 1943, and built before 1946. They were powered by steam engines.{{cite book |last=Rottman |first=Gordon L. |title=Landing Ship Tank (LST) 1942–2002 |series=New Vanguard No. 115 |publisher=Osprey Publishing |year=2005 |page=6|isbn=978-1-84176-923-3}}
Kapal kelas ''Hoyerswerda'' merupakan tambahan yang berharga bagi pasukan pendarat TNI Angkatan Laut mengingat sudah usangnya blok kapal pendarat [[LST Mk.3|LST Mark 3]] mereka yang saat itu masih ada, yang diperoleh dari Amerika Serikat.{{sfn|Gardiner|Chumbley|1995|p=180}} LST Mark 3 dirancang pada tahun 1943, dan dibuat sebelum tahun 1946. Kapal tersebut ditenagai oleh mesin uap. Rottman, Gordon L. (2005). {{cite book|last=Rottman|first=Gordon L.|year=2005|title=Landing Ship Tank (LST) 1942–2002|publisher=Penerbitan Osprey|isbn=978-1-84176-923-3|series=Vanguard Baru No. 115|page=6|url-status=live}}


After transfer to Indonesia, the two logistic support ships of the Project 109 (Frosch II) class were fitted with 37 mm guns, and with rocket launchers mounted forward of the bridge. They were commissioned 25 April 1995.{{sfn|Saunders|2009|p=365}}
Setelah dipindahkan ke Indonesia, dua kapal pendukung logistik kelas Proyek 109 (Frosch II) dilengkapi dengan meriam 37 mm, dan peluncur roket yang dipasang di depan jembatan. Mereka ditugaskan pada 25 April 1995.{{sfn|Saunders|2009|p=365}}


The ''Teluk Gilimanuk''-class ships were bought on 3 September 1992 based on President Instruction No. 3/1992 that was issued by late President [[Soeharto]]. The procurement also included 16 {{sclass2|Parchim|corvette|5}} and 9 [[Project 89 Kondor Minesweeper|Kondor-class]] vessels worth a total cost of $482 million.<ref>{{Cite web|url=https://tirto.id/tenggelamnya-kri-teluk-jakarta-kapal-perang-bekas-negara-komunis-fRcT|title=Tenggelamnya KRI Teluk Jakarta, Kapal Perang Bekas Negara Komunis|website=tirto.id}}</ref>
Kapal kelas ''Teluk Gilimanuk'' tersebut dibeli pada 3 September 1992 berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 1992 yang dikeluarkan mendiang Presiden [[Soeharto]]. Pengadaan tersebut juga mencakup 16 kapal [[Korvet kelas Parchim|kelas ''Parchim'']] dan 9 ''[[Kapal penyapu ranjau kelas Kondor|Kondor]]'' dengan nilai total biaya $482 juta.<ref>{{Cite web|url=https://tirto.id/tenggelamnya-kri-teluk-jakarta-kapal-perang-bekas-negara-komunis-fRcT|title=Tenggelamnya KRI Teluk Jakarta, Kapal Perang Bekas Negara Komunis|website=tirto.id}}</ref>


==Sejarah operasional==
==Sejarah operasional==