Lompat ke isi

Museum Fatahillah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 21: Baris 21:
| dissolved = <!-- {{end date|YYYY|MM|DD|df=y}} -->
| dissolved = <!-- {{end date|YYYY|MM|DD|df=y}} -->
| location = Jalan Taman Fatahillah 1, [[Jakarta Barat]], [[DKI Jakarta]], Indonesia
| location = Jalan Taman Fatahillah 1, [[Jakarta Barat]], [[DKI Jakarta]], Indonesia
| type = Museum sejarah
| type = [[Museum]] [[Sejarah]]
| accreditation =
| accreditation =
| key_holdings =
| key_holdings =
Baris 47: Baris 47:
| embedded = <!-- or |nrhp= -->
| embedded = <!-- or |nrhp= -->
}}
}}
'''Museum Fatahillah''' memiliki nama resmi '''Museum Sejarah Jakarta''' adalah sebuah [[museum]] yang terletak di Jalan Taman Fatahillah Nomor 1, [[Jakarta Barat]], dengan luas lebih dari 1.300 meter persegi.
'''Museum Fatahillah''' memiliki nama resmi '''Museum Sejarah Jakarta''' adalah sebuah [[museum]] yang terletak di Jalan Taman Fatahillah Nomor 1, [[Jakarta Barat]], [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta]], [[Indonesia]] dengan luas lebih dari 1.300 meter persegi.


Bangunan ini dahulu merupakan Balai Kota Batavia ([[bahasa Belanda]]: ''Stadhuis van Batavia'') yang dibangun pada tahun 1707-1710 atas perintah Gubernur Jenderal [[Joan van Hoorn]]. Bangunan ini menyerupai [[Istana Raja Amsterdam|Istana Dam]] di [[Amsterdam]], terdiri atas bangunan utama dengan dua sayap di bagian timur dan barat serta bangunan sanding yang digunakan sebagai kantor, ruang pengadilan, dan ruang-ruang bawah tanah yang dipakai sebagai penjara. Pada tanggal [[30 Maret]] [[1974]], bangunan ini kemudian diresmikan oleh bapak Ali Sadikin sebagai Museum Sejarah Jakarta.
Bangunan ini dahulu merupakan Balai Kota Batavia ([[bahasa Belanda]]: ''Stadhuis van Batavia'') yang dibangun pada tahun 1707-1710 atas perintah Gubernur Jenderal [[Joan van Hoorn]]. Bangunan ini menyerupai [[Istana Raja Amsterdam|Istana Dam]] di [[Amsterdam]], terdiri atas bangunan utama dengan dua sayap di bagian timur dan barat serta bangunan sanding yang digunakan sebagai kantor, ruang pengadilan, dan ruang-ruang bawah tanah yang dipakai sebagai penjara. Pada tanggal [[30 Maret]] [[1974]], bangunan ini kemudian diresmikan oleh bapak Ali Sadikin sebagai Museum Sejarah Jakarta.