James Earl Ray: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan aplikasi seluler |
|||
Baris 1: | Baris 1: | ||
'''James Earl Ray''' ({{lahirmati|[[Alton, Illinois|Alton]]|10|3|1928|[[Nashville, Tennessee|Nashville]]|23|4|1998}}) adalah [[ |
'''James Earl Ray''' ({{lahirmati|[[Alton, Illinois|Alton]]|10|3|1928|[[Nashville, Tennessee|Nashville]]|23|4|1998}}) adalah [[pelaku kriminal]] berkebangsaan [[Amerika Serikat]] keturunan [[Irlandia]], yang didakwa bersalah atas [[pembunuhan]] [[Martin Luther King, Jr.]] pada tanggal [[4 April]] [[1968]], 5 tahun setelah pidatonya yang terkenal ''[[I Have a Dream]]'' pada tahun [[1963]]. |
||
James Earl Ray dijatuhi hukuman 99 tahun [[penjara]] atas kejadian itu. Ray berjuang untuk membuka kembali kasus tersebut sampai saat kematiannya, dan didukung oleh salah satu putra King yang masih hidup, [[Dexter Scott King]]. Ray tak pernah mendapatkan pengadilan kembali dan meninggal di [[rumah sakit]] [[penjara]] dalam usia 70 tahun. Di [[pengadilan]], ia tidak mengakui membunuh [[Martin Luther King, Jr.|Martin Luther King]] namun senjata yang digunakan untuk membunuhnya sama dengan miliknya. |
James Earl Ray dijatuhi hukuman 99 tahun [[penjara]] atas kejadian itu. Ray berjuang untuk membuka kembali kasus tersebut sampai saat kematiannya, dan didukung oleh salah satu putra King yang masih hidup, [[Dexter Scott King]]. Ray tak pernah mendapatkan pengadilan kembali dan meninggal di [[rumah sakit]] [[penjara]] dalam usia 70 tahun. Di [[pengadilan]], ia tidak mengakui membunuh [[Martin Luther King, Jr.|Martin Luther King]] namun senjata yang digunakan untuk membunuhnya sama dengan miliknya. |
Revisi per 8 Juni 2016 05.49
James Earl Ray (10 Maret 1928 – 23 April 1998) adalah pelaku kriminal berkebangsaan Amerika Serikat keturunan Irlandia, yang didakwa bersalah atas pembunuhan Martin Luther King, Jr. pada tanggal 4 April 1968, 5 tahun setelah pidatonya yang terkenal I Have a Dream pada tahun 1963.
James Earl Ray dijatuhi hukuman 99 tahun penjara atas kejadian itu. Ray berjuang untuk membuka kembali kasus tersebut sampai saat kematiannya, dan didukung oleh salah satu putra King yang masih hidup, Dexter Scott King. Ray tak pernah mendapatkan pengadilan kembali dan meninggal di rumah sakit penjara dalam usia 70 tahun. Di pengadilan, ia tidak mengakui membunuh Martin Luther King namun senjata yang digunakan untuk membunuhnya sama dengan miliknya.
Ray disebut-sebut mengakui pembunuhan tersebut dengan mengatakan: "Yeah, I killed him. But what if I did; I never got a trial."[1]
Rujukan
- ^ "The Assassination of Dr. Martin L. King, Jr" (HTML). DrJamesHaney.com. Diakses tanggal 2008-06-25.