Batu bacan (permata): Perbedaan antara revisi
Naval Scene (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan |
k Robot: Perubahan kosmetika |
||
Baris 35: | Baris 35: | ||
'''Krisokola''' ({{lang-en|Chrysocolla}})<ref>''[http://www.kamustambang.com/batu-krisokola.html Batu Krisokola]'', Kamus Istilah Pertambangan Umum, ©2015. Diakses 23 April 2015.</ref><ref>Irawan Khrisna (2015), ''[https://books.google.co.id/books?id=gdDZBgAAQBAJ&pg=PA19&dq=batu+bacan+chrysocolla&hl=id&sa=X&ei=i09TVf27MYuBuwS-yYHYBA&ved=0CCsQuwUwAA#v=onepage&q=batu%20bacan%20chrysocolla&f=false Kemilau Investasi Batu Cincin]'', Banana Books, hlm. 19, 25. Diakses 13 Mei 2015.</ref> adalah suatu [[mineral]] [[tembaga]] [[siklosilikat]] terhidrasi dengan rumus kimia: Cu<sub>2-x</sub>Al<sub>x</sub>(H<sub>2-x</sub>Si<sub>2</sub>O<sub>5</sub>)(OH)<sub>4</sub>·nH<sub>2</sub>O (x<1)<ref name=Mindat/> or (Cu,Al)<sub>2</sub>H<sub>2</sub>Si<sub>2</sub>O<sub>5</sub>(OH)<sub>4</sub>·nH<sub>2</sub>O.<ref name=HBM/> Struktur mineral ini masih dipertanyakan, sebab studi spektrografik menunjukkan bahwa mineral krisokola ini kemungkinan merupakan campuran dari tembaga hidroksida [[spertiniite]] dan [[chalcedony|kalsedon]]. Di Indonesia, wilayah penghasil krisokola yang terkenal adalah di [[Pulau Bacan]], dan dikenal oleh kalangan pecinta [[batu akik]] dengan julukan ''Batu Bacan''. |
'''Krisokola''' ({{lang-en|Chrysocolla}})<ref>''[http://www.kamustambang.com/batu-krisokola.html Batu Krisokola]'', Kamus Istilah Pertambangan Umum, ©2015. Diakses 23 April 2015.</ref><ref>Irawan Khrisna (2015), ''[https://books.google.co.id/books?id=gdDZBgAAQBAJ&pg=PA19&dq=batu+bacan+chrysocolla&hl=id&sa=X&ei=i09TVf27MYuBuwS-yYHYBA&ved=0CCsQuwUwAA#v=onepage&q=batu%20bacan%20chrysocolla&f=false Kemilau Investasi Batu Cincin]'', Banana Books, hlm. 19, 25. Diakses 13 Mei 2015.</ref> adalah suatu [[mineral]] [[tembaga]] [[siklosilikat]] terhidrasi dengan rumus kimia: Cu<sub>2-x</sub>Al<sub>x</sub>(H<sub>2-x</sub>Si<sub>2</sub>O<sub>5</sub>)(OH)<sub>4</sub>·nH<sub>2</sub>O (x<1)<ref name=Mindat/> or (Cu,Al)<sub>2</sub>H<sub>2</sub>Si<sub>2</sub>O<sub>5</sub>(OH)<sub>4</sub>·nH<sub>2</sub>O.<ref name=HBM/> Struktur mineral ini masih dipertanyakan, sebab studi spektrografik menunjukkan bahwa mineral krisokola ini kemungkinan merupakan campuran dari tembaga hidroksida [[spertiniite]] dan [[chalcedony|kalsedon]]. Di Indonesia, wilayah penghasil krisokola yang terkenal adalah di [[Pulau Bacan]], dan dikenal oleh kalangan pecinta [[batu akik]] dengan julukan ''Batu Bacan''. |
||
==Ciri-ciri== |
== Ciri-ciri == |
||
[[ |
[[Berkas:Chrysocolla-Tyrolite-Clinotyrolite-202106.jpg|thumb|left|Krisakola berwarna biru-bedak (''powder-blue'') berupa jalaran stalaktit berongga (''vugs'') setipis karpet, dalam sebongkah batu padat [[tirolit]] yang digali dari Tambang San Simon, [[Provinsi Iquique]], Chili (size: 14.1 x 8.0 x 7.8 cm)]] |
||
Krisokola memiliki warna [[sian]] (biru-hijau) dan merupakan minor bijih tembaga , dengan [[Skala Mohs|kekerasan mineral]] mencapai 2.5 hingga 3.5. |
Krisokola memiliki warna [[sian]] (biru-hijau) dan merupakan minor bijih tembaga , dengan [[Skala Mohs|kekerasan mineral]] mencapai 2.5 hingga 3.5. |
||
==Nama dan penemuan== |
== Nama dan penemuan == |
||
Nama mineral ini dalam bahasa Inggris "Chrysocolla" dari [[bahasa Yunani]] ''chrysos'', "emas", dan ''kolla'', "lem", yaitu merujuk pada nama bahan yang digunakan untuk menyolder [[emas]], yang pertama kali digunakan oleh [[Theophrastus]] pada 315 SM. |
Nama mineral ini dalam bahasa Inggris "Chrysocolla" dari [[bahasa Yunani]] ''chrysos'', "emas", dan ''kolla'', "lem", yaitu merujuk pada nama bahan yang digunakan untuk menyolder [[emas]], yang pertama kali digunakan oleh [[Theophrastus]] pada 315 SM. |
||
==Pembentukan dan lokasi== |
== Pembentukan dan lokasi == |
||
[[ |
[[Berkas:Chrysocolla-201585.jpg|thumb|left| Krisokola berjalur putih hingga biru-hijau dari [[Bisbee, Arizona]] (size: 12.2 x 5.5 x 5.2 cm)]] |
||
Mineral ini memiliki asal sekunder dan terbentuk dalam lingkup zona [[oksidasi]] bijih [[tembaga]]. Mineral ikutannya adalah [[kuarsa]], [[limonit]], [[azurit]], [[malakit]], [[kuprit]], dan mineral sekunder tembaga lainnya. |
Mineral ini memiliki asal sekunder dan terbentuk dalam lingkup zona [[oksidasi]] bijih [[tembaga]]. Mineral ikutannya adalah [[kuarsa]], [[limonit]], [[azurit]], [[malakit]], [[kuprit]], dan mineral sekunder tembaga lainnya. |
||
Baris 50: | Baris 50: | ||
Lokasi kemunculan yang terkenal antara lain di [[Pulau Bacan]] ([[Indonesia]]), [[Israel]], [[Republik Demokratik Kongo]], [[Chili]], [[Cornwall]] ([[Inggris]]), dan di [[Arizona]], [[Utah]], [[Idaho]], [[New Mexico]], [[Michigan]], dan [[Pennsylvania]] ([[Amerika Serikat]]). |
Lokasi kemunculan yang terkenal antara lain di [[Pulau Bacan]] ([[Indonesia]]), [[Israel]], [[Republik Demokratik Kongo]], [[Chili]], [[Cornwall]] ([[Inggris]]), dan di [[Arizona]], [[Utah]], [[Idaho]], [[New Mexico]], [[Michigan]], dan [[Pennsylvania]] ([[Amerika Serikat]]). |
||
==Penelitian status mineral== |
== Penelitian status mineral == |
||
Sebuah studi tahun 2006 memberikan bukti bahwa krisokola kemungkinan merupakan percampuran mikroskopik antarak mineral tembaga hidroksida [[spertiniite]], silika amorf, dan air.<ref>[http://www.slac.stanford.edu/cgi-wrap/getdoc/slac-pub-12232.pdf François Farges, Karim Benzerara, Gordon E. Brown, Jr.; ''Chrysocolla Redefined as Spertiniite''; SLAC-PUB-12232; 13th International Conference On X-Ray Absorption Fine Structure (XAFS13); July 9-14, 2006; Stanford, California]</ref><ref name=Mindat/> |
Sebuah studi tahun 2006 memberikan bukti bahwa krisokola kemungkinan merupakan percampuran mikroskopik antarak mineral tembaga hidroksida [[spertiniite]], silika amorf, dan air.<ref>[http://www.slac.stanford.edu/cgi-wrap/getdoc/slac-pub-12232.pdf François Farges, Karim Benzerara, Gordon E. Brown, Jr.; ''Chrysocolla Redefined as Spertiniite''; SLAC-PUB-12232; 13th International Conference On X-Ray Absorption Fine Structure (XAFS13); July 9-14, 2006; Stanford, California]</ref><ref name=Mindat/> |
||
==Referensi== |
== Referensi == |
||
{{Commons category}} |
{{Commons category}} |
||
{{Reflist}} |
{{Reflist}} |
Revisi per 26 Oktober 2016 21.24
Krisokola Chrysocolla | |
---|---|
Umum | |
Kategori | Mineral silikat |
Rumus (unit berulang) | Cu2-xAlx(H2-xSi2O5)(OH)4·nH2O (x<1)[1] |
Klasifikasi Strunz | 09.ED.20 |
Sistem kristal | Sistem kristal ortorombik |
Sel unit | a = 5.7 Å, b = 8.9 Å, c = 6.7 Å |
Identifikasi | |
Warna | Biru, sian atau biru-hijau, hijau |
Perawakan | Masif, nodular, bergugus |
Belahan | tidak ada |
Fraktur | Tidak teratur/tidak merata, sub-konkoidal |
Sifat dalam | Rapuh hingga lunak |
Kekerasan dalam skala Mohs | 2.5 - 3.5 |
Kilau | Vitreus hingga kusam |
Gores | warna putih hingga biru-hijau |
Diafaneitas | Tembus cahaya hingga buram |
Berat jenis | 1.9 - 2.4 |
Sifat optik | Biaksial (-) |
Indeks bias | nα = 1.575 - 1.585 nβ = 1.597 nγ = 1.598 - 1.635 |
Bias ganda | δ = 0.023 - 0.050 |
Referensi | [2][1][3] |
Krisokola (bahasa Inggris: Chrysocolla)[4][5] adalah suatu mineral tembaga siklosilikat terhidrasi dengan rumus kimia: Cu2-xAlx(H2-xSi2O5)(OH)4·nH2O (x<1)[1] or (Cu,Al)2H2Si2O5(OH)4·nH2O.[2] Struktur mineral ini masih dipertanyakan, sebab studi spektrografik menunjukkan bahwa mineral krisokola ini kemungkinan merupakan campuran dari tembaga hidroksida spertiniite dan kalsedon. Di Indonesia, wilayah penghasil krisokola yang terkenal adalah di Pulau Bacan, dan dikenal oleh kalangan pecinta batu akik dengan julukan Batu Bacan.
Ciri-ciri
Krisokola memiliki warna sian (biru-hijau) dan merupakan minor bijih tembaga , dengan kekerasan mineral mencapai 2.5 hingga 3.5.
Nama dan penemuan
Nama mineral ini dalam bahasa Inggris "Chrysocolla" dari bahasa Yunani chrysos, "emas", dan kolla, "lem", yaitu merujuk pada nama bahan yang digunakan untuk menyolder emas, yang pertama kali digunakan oleh Theophrastus pada 315 SM.
Pembentukan dan lokasi
Mineral ini memiliki asal sekunder dan terbentuk dalam lingkup zona oksidasi bijih tembaga. Mineral ikutannya adalah kuarsa, limonit, azurit, malakit, kuprit, dan mineral sekunder tembaga lainnya.
Umumnya ia ditemukan berbentuk bergugus (botryoidal), gumpalan bulat atau kerak, atau guratan urat. Karena warnanya yang terang, ia terkadang dikelirukan dengan pirus.
Lokasi kemunculan yang terkenal antara lain di Pulau Bacan (Indonesia), Israel, Republik Demokratik Kongo, Chili, Cornwall (Inggris), dan di Arizona, Utah, Idaho, New Mexico, Michigan, dan Pennsylvania (Amerika Serikat).
Penelitian status mineral
Sebuah studi tahun 2006 memberikan bukti bahwa krisokola kemungkinan merupakan percampuran mikroskopik antarak mineral tembaga hidroksida spertiniite, silika amorf, dan air.[6][1]
Referensi
- ^ a b c d Mindat
- ^ a b Handbook of Mineralogy
- ^ Webmineral data
- ^ Batu Krisokola, Kamus Istilah Pertambangan Umum, ©2015. Diakses 23 April 2015.
- ^ Irawan Khrisna (2015), Kemilau Investasi Batu Cincin, Banana Books, hlm. 19, 25. Diakses 13 Mei 2015.
- ^ François Farges, Karim Benzerara, Gordon E. Brown, Jr.; Chrysocolla Redefined as Spertiniite; SLAC-PUB-12232; 13th International Conference On X-Ray Absorption Fine Structure (XAFS13); July 9-14, 2006; Stanford, California