Lompat ke isi

Produksi partaian: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
PixelBot (bicara | kontrib)
k bot Menambah: de:Sortenfertigung
Borgxbot (bicara | kontrib)
k Robot: Cosmetic changes
Baris 5: Baris 5:
Namun demikian, proses produksi secara partaian memiliki beberapa keunggulan bila dibandingkan dengan proses produksi secara kontinu. Proses produksi secara partaian cocok untuk industri yang memproduksi produk-produk musiman atau produk yang tuntutan pasarnya sulit diprediksi. Selain itu, industri yang proses produksinya berlangsung secara partaian lebih dinamis dibandingkan industri yang proses produksinya berlangsung secara kontinu. Karena bersifat partaian, satu jalur produksi dapat digunakan untuk memproduksi berbagai jenis produk. Industri juga dapat menggunakan proses produksi partaian untuk membuat produk contoh. Jika produk ternyata tidak sesuai dengan keinginan [[pasar]], maka produksi dapat dihentikan tanpa kerugian yang besar.
Namun demikian, proses produksi secara partaian memiliki beberapa keunggulan bila dibandingkan dengan proses produksi secara kontinu. Proses produksi secara partaian cocok untuk industri yang memproduksi produk-produk musiman atau produk yang tuntutan pasarnya sulit diprediksi. Selain itu, industri yang proses produksinya berlangsung secara partaian lebih dinamis dibandingkan industri yang proses produksinya berlangsung secara kontinu. Karena bersifat partaian, satu jalur produksi dapat digunakan untuk memproduksi berbagai jenis produk. Industri juga dapat menggunakan proses produksi partaian untuk membuat produk contoh. Jika produk ternyata tidak sesuai dengan keinginan [[pasar]], maka produksi dapat dihentikan tanpa kerugian yang besar.


==Lihat pula==
== Lihat pula ==
* [[Produksi kontinu]]
* [[Produksi kontinu]]



Revisi per 28 Februari 2008 10.13

Produksi partaian, (bahasa Inggris: batch), adalah proses produksi yang tidak berlangsung secara kontinu. Proses produksi secara partaian pada umumnya dilakukan oleh industri proses kimia dengan skala produksi kecil atau menengah dan industri manufaktur. Contoh dari industri yang umumnya melakukan proses produksi secara partaian adalah industri manufaktur seperti industri sepatu dan industri proses kimia seperti industri farmasi, tinta, cat, dan perekat. Pada proses produksi partaian tinta dan cat, dikenal teknik colour-run. Teknik ini berlangsung dengan memproduksi warna paling muda terlebih dahulu, seperti misalnya kuning muda, dilanjutkan dengan warna yang lebih tua, seperti misalnya jingga, kemudian merah dan seterusnya hingga mencapai warna hitam dan proses produksi diulang lagi. Dengan menggunakan teknik ini, pencucian dan rekonfigurasi mesin antar partai dapat diminimalkan. Namun demikian, warna putih (yaitu warna opaque, bukan transparan), adalah satu-satunya warna yang tidak dapat diproduksi dengan menggunakan teknik ini karena pigmen putih dapat mempengaruhi warna lain.

Bila dibandingkan dengan proses produksi secara kontinu, proses produksi secara partaian lebih tidak efisien. Pada setiap akhir proses produksi partaian, peralatan proses harus dihentikan, dikonfigurasi ulang, dan dilakukan pengecekan terhadap kualitas produk sebelum partai selanjutnya diproduksi. Hal ini menyebabkan adanya waktu jeda antar proses produksi.

Namun demikian, proses produksi secara partaian memiliki beberapa keunggulan bila dibandingkan dengan proses produksi secara kontinu. Proses produksi secara partaian cocok untuk industri yang memproduksi produk-produk musiman atau produk yang tuntutan pasarnya sulit diprediksi. Selain itu, industri yang proses produksinya berlangsung secara partaian lebih dinamis dibandingkan industri yang proses produksinya berlangsung secara kontinu. Karena bersifat partaian, satu jalur produksi dapat digunakan untuk memproduksi berbagai jenis produk. Industri juga dapat menggunakan proses produksi partaian untuk membuat produk contoh. Jika produk ternyata tidak sesuai dengan keinginan pasar, maka produksi dapat dihentikan tanpa kerugian yang besar.

Lihat pula