Lompat ke isi

Stasiun Plumpang: Perbedaan antara revisi

Koordinat: 7°01′31″S 112°05′57″E / 7.025330°S 112.099272°E / -7.025330; 112.099272
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 34: Baris 34:
<gallery>
<gallery>
Stasiun Plumpang.jpeg|Stasiun Plumpang dengan spanduk kampanye pilgub Jawa Timur yang dipasang di depannya.
Stasiun Plumpang.jpeg|Stasiun Plumpang dengan spanduk kampanye pilgub Jawa Timur yang dipasang di depannya.
Peron Stasiun Plumpang.jpeg|Tampak samping bangunan Stasiun Plumpang dengan bekas peron yang sudah tertutup tembok.
</gallery>
</gallery>



Revisi per 1 Maret 2020 01.23

Stasiun Plumpang
Plumpang
Bangunan bekas Stasiun Plumpang tahun 2016.
Lokasi
Koordinat7°1′25″S 112°5′53″E / 7.02361°S 112.09806°E / -7.02361; 112.09806
Operator
Letak
km 15+450 lintas BabatTuban[1]
Jumlah jalur2
Layanan-
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiIII/kecil[2]
Sejarah
Dibuka1 Agustus 1920
Ditutup1990
Nama sebelumnyaPloempang
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Stasiun Plumpang (PMG) adalah stasiun kereta api nonaktif kelas III/kecil yang terletak di Plumpang, Plumpang, Tuban, Jawa Timur. Letaknya cukup mudah untuk diakses dan sejajar dengan jalan raya Tuban-Bojonegoro via pertigaan Pakah. Stasiun ini sekarang termasuk dalam Wilayah Aset VIII Surabaya

Stasiun ini mulai dioperasikan oleh Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS) pada tanggal 1 Agustus 1920 sebagai bagian dari jalur kereta api Merakurak–Babat,[3] lalu dinonaktifkan pada tahun 1990 karena menurunnya jumlah penumpang. Bangunannya masih bertahan hingga kini walaupun sudah direnovasi.

Pada masa aktifnya, Stasiun Plumpang melayani dua kali perjalanan kereta api campuran penumpang dan barang dari Babat ke Tuban pergi-pulang.

Reaktivasi

Berdasarkan Perpres No. 80 Tahun 2019, Jalur kereta api Merakurak–Babat rencananya akan diaktifkan kembali guna mendukung pemerataan dan percepatan pembangunan di sekitar wilayah Gerbangkertosusila (Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, dan Lamongan).[4] Selain itu, rencana reaktivasi jalur ini juga tercantum dalam Rencana Induk Perkeretaapian Nasional tahun 2018.[5]

Galeri

Referensi

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ Reitsma, S. A. (1920). Indische spoorweg-politiek. Landsdrukkerij. 
  4. ^ Lampiran Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 80 Tahun 2019 Tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di Kawasan Gresik – Bangkalan – Mojokerto, Surabaya – Sidoarjo – Lamongan, Kawasan Bromo - Tengger - Semeru, Serta Kawasan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan
  5. ^ Rencana Induk Perkeretaapian Nasional 2018 (PDF). Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan. 2018. 
Stasiun sebelumnya   Lintas Kereta Api Indonesia   Stasiun berikutnya
Templat:KAI lines

7°01′31″S 112°05′57″E / 7.025330°S 112.099272°E / -7.025330; 112.099272{{#coordinates:}}: tidak bisa memiliki lebih dari satu tag utama per halaman