Lompat ke isi

Surat kabar daring: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Elvi Rahmi 46 (bicara | kontrib)
Tag: Dikembalikan VisualEditor
Baris 8: Baris 8:


=== Jenis surat kabar daring ===
=== Jenis surat kabar daring ===
Surat kabar daring dibedakan menjadi dua jenis utama, yaitu surat kabar daring dan surat kabar hibrid. Jenis surat kabar daring yang pertama merujuk pada eksistensi surat kabar online yang terpisah dengan surat kabar cetak. Artinya konten maupun keberadaan surat kabar daring ini tidak menyertai versi cetaknya, seperti [[detik.com]], [[okezone.com]], dan [[vivanews.com]]. Jenis surat kabar hibrid adalah surat kabar yang tidak hanya berbasis jaringan, surat kabar daring ini menyediakan versi cetak pula. Contohnya [[kompas.com]] yang berhibrid dengan [[Kompas]] cetak dengan versi cetaknya pada [[Koran Tempo]] dan Harian Warta Nasional.
Surat kabar daring dibedakan menjadi dua jenis utama, yaitu surat kabar daring dan surat kabar hibrid. Jenis surat kabar daring yang pertama merujuk pada eksistensi surat kabar online yang terpisah dengan surat kabar cetak. Artinya konten maupun keberadaan surat kabar daring ini tidak menyertai versi cetaknya, seperti [[detik.com]], [[okezone.com]], [[Hantaran.co]] dan [[vivanews.com]]. Jenis surat kabar hibrid adalah surat kabar yang tidak hanya berbasis jaringan, surat kabar daring ini menyediakan versi cetak pula. Contohnya [[kompas.com]] yang berhibrid dengan [[Kompas]] cetak dengan versi cetaknya pada [[Koran Tempo]] dan Harian Warta Nasional.


=== Surat kabar daring di Indonesia ===
=== Surat kabar daring di Indonesia ===
Baris 22: Baris 22:


=== Beberapa [[portal]] surat kabar daring di Indonesia ===
=== Beberapa [[portal]] surat kabar daring di Indonesia ===
[[TIMES Indonesia]], [[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|Antara]], [[Bali Post]], [[Banjarmasin Post]], [[Bernas]], [[Bisnis Indonesia]], [[detikcom]], [[DNAberita]], [[Fajar Online]], [[Foto Berita]], [[Gatra]], [[The Globe Journal]], [[Harian Jogja]], [[Harian Pelita]], [[Indonesia Post]], [[The Jakarta Post]], [[Jawa Post]], [[Jubi]], [[KabarIndonesia]], [[Kedaulatan Rakyat]], [[Kompas]], [[Koran Manado]], [[Kumparan]], [[Lampung Post]], [[Lelemuku.com]], [[LintasPos.com]], [[Matabangsa]] [[Media Indonesia]], [[Okezone]], [[Papua Untuk Semua]],[[Pikiran Rakyat]], [[Riauheadline.com], [[Poskota]], [[Republika]], [[Serambi]], [[Suara.com]], [[Suara Merdeka]], [[Suara Pembaruan]], [[RancahPost.com]] dan masih banyak lagi
[[TIMES Indonesia]], [[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|Antara]], [[Bali Post]], [[Banjarmasin Post]], [[Bernas]], [[Bisnis Indonesia]], [[detikcom]], [[DNAberita]], [[Fajar Online]], [[Foto Berita]], [[Gatra]], [[The Globe Journal]], [[Harian Jogja]], [[Harian Pelita]], [[Indonesia Post]], [[The Jakarta Post]], [[Jawa Post]], [[Jubi]], [[KabarIndonesia]], [[Kedaulatan Rakyat]], [[Kompas]], [[Koran Manado]], [[Kumparan]], [[Lampung Post]], [[Lelemuku.com]], [[LintasPos.com]], [[Matabangsa]] [[Media Indonesia]], [[Okezone]], [[Papua Untuk Semua]],[[Pikiran Rakyat]], [[Riauheadline.com], [[Poskota]], [[Republika]], [[Serambi]], [[Suara.com]], [[Suara Merdeka]], [[Suara Pembaruan]], [[RancahPost.com]], [[Hantaran.co]] dan masih banyak lagi


=== Jurnalisme daring ===
=== Jurnalisme daring ===

Revisi per 6 April 2021 06.32

Surat kabar daring yang dikenal pula sebagai surat kabar jaringan adalah sebentuk surat kabar yang berbasis di internet. Ekspansi ke dunia dalam jaringan (daring) atau yang lebih dikenal dengan istilah online, membukakan banyak peluang bagi surat kabar untuk bersaing dengan jurnalisme siar dalam menyediakan layanan berita yang fleksibel terhadap waktu. Hal ini didukung dengan kemudahan yang diberikan dunia online terutama dalam hal pengolahan dan distribusi berita. Detik.com misalnya, untuk mengunggah sebuah berita hanya membutuhkan waktu tidak lebih dari sepuluh menit. Waktu tersebut mencakup proses pelaporan berita dari reporter, penulisan berita, pengecekan, dan pengunggahan.

Tingkat kepercayaan pembaca terhadap kualitas dan merek dari suatu surat kabar ternama, berikut kemampuannya menjaring pengiklan, dapat pula diamati dari kemampuan surat kabar ini bertahan dalam jaringan internet. Di sisi lain, pengalihan bentuk dari cetak ke daring maupun penambahan bentuk dari cetak saja menjadi cetak dan daring, akan mampu meningkatkan efisiensi biaya produksi. Seperti halnya versi cetak, surat kabar daring dituntut untuk tunduk pada etika jurnalisme, dan perangkat aturan lain terkait hak cipta, privasi, dan sejenisnya.

Munculnya surat kabar daring tentu muncul karena kemajuan teknologi komputer. Inovasi dan modifikasi di dunia komputer tersebut akhirnya membawa kemajuan bagi bidang jurnalistik. Pengelolaan informasi, pengiriman informasi dan penyimpanan data informasi, serta upaya mendapatkan informasi kembali yang merupakan rangkaian proses jurnalistik kini menjadi lebih mudah karena kemajuan teknologi.

Jenis surat kabar daring

Surat kabar daring dibedakan menjadi dua jenis utama, yaitu surat kabar daring dan surat kabar hibrid. Jenis surat kabar daring yang pertama merujuk pada eksistensi surat kabar online yang terpisah dengan surat kabar cetak. Artinya konten maupun keberadaan surat kabar daring ini tidak menyertai versi cetaknya, seperti detik.com, okezone.com, Hantaran.co dan vivanews.com. Jenis surat kabar hibrid adalah surat kabar yang tidak hanya berbasis jaringan, surat kabar daring ini menyediakan versi cetak pula. Contohnya kompas.com yang berhibrid dengan Kompas cetak dengan versi cetaknya pada Koran Tempo dan Harian Warta Nasional.

Surat kabar daring di Indonesia

Empat fungsi utama media massa, yakni berupaya untuk melakukan pengawasan lingkungan, melihat korelasi sosial, memberikan sosialisasi, dan memberikan hiburan menuntut keluasan ruang kebebasan berekspresi. Media di Indonesia dapat menjadi tonggak keempat yang menguatkan pemerintahan setelah eksekutif, legislatif, yudikatif, dan yang menopang keseimbangan jalan sebuah Negara.

Masyarakat yang semakin akrab dengan teknologi internet menjadi salah satu alasan cepatnya perkembangan surat kabar daring di Indonesia. Kemampuan media ini menyajikan berita secara singkat, cepat, mudah diakses, dan murah menjadi dasar preferensi konsumen surat kabar daring, terutama pada masa kritis seperti bencana alam, kerusuhan, dan kondisi serupa yang membuat situasi berubah dalam hitungan detik.

Keunggulan surat kabar daring

Keunggulan utama surat kabar daring adalah kecepatan dan kebaruan berita yang terjaga sepanjang waktu. Beritanya tidak pernah basi. Reporter juga dapat mengirimkan berita dalam jumlah yang tak terbatas ke bank data berita surat kabar terkait. Meskipun pada akhirnya editor yang akan menentukan berita mana yang akan diunggah, tetap saja hal ini menjamin ketersediaan dan keragaman konten dalam bank data. Model daring juga sangat berperan dalam penghematan biaya produksi. Jika pada versi cetak selalu ada kemungkinan eksemplar yang dicetak tidak habis terjual, tidak demikian halnya dengan versi daring. Surat kabar daring memastikan tidak perlu anggaran khusus untuk tinta, cetak, dan kertas. Selain itu, pengelolaannya juga relatif mudah dan hemat tenaga. Di samping efisiensi, surat kabar daring juga unggul dalam efektivitas penyampaian pesan. Berita yang diunggah diklasifikasikan dalam beragam kategori yang bebas diakses secara gratis oleh pembaca.

Kelemahan surat kabar daring

Kecepatan di satu sisi merupakan keunggulan utama berita daring. Namun, di sisi lain kecepatan dapat mengabaikan akurasi pemberitaan. Pemberitaan daring sering mengorbankan aspek konfirmasi yang termasuk poin penting dalam karya jurnalistik. Dalam konteks domestik, kemudahan untuk mengakses surat kabar daring masih terbatas bagi sebagian kalangan, terutama kalangan menengah atas, perkotaan, dan mahasiswa. Kondisi sosial, ekonomi, dan demografi Indonesia belum memungkinkan seluruh lapisan masyarakat memiliki akses yang setara terhadap berita daring.

Beberapa portal surat kabar daring di Indonesia

TIMES Indonesia, Antara, Bali Post, Banjarmasin Post, Bernas, Bisnis Indonesia, detikcom, DNAberita, Fajar Online, Foto Berita, Gatra, The Globe Journal, Harian Jogja, Harian Pelita, Indonesia Post, The Jakarta Post, Jawa Post, Jubi, KabarIndonesia, Kedaulatan Rakyat, Kompas, Koran Manado, Kumparan, Lampung Post, Lelemuku.com, LintasPos.com, Matabangsa Media Indonesia, Okezone, Papua Untuk Semua,Pikiran Rakyat, [[Riauheadline.com], Poskota, Republika, Serambi, Suara.com, Suara Merdeka, Suara Pembaruan, RancahPost.com, Hantaran.co dan masih banyak lagi

Jurnalisme daring

Seiring dengan kemunculan surat kabar daring, jurnalisme daring pun berkembang di Indonesia. Penulisan surat kabar daring tidak lepas dari kaidah dan prinsip jurnalistik daring. Prinsip tersebut dirumuskan dalam lima kaidah, yakni ringkas, mengadaptasi kebutuhan dan preferensi publik, dapat dipindai, pelibatan khalayak, serta prinsip komunikasi dan penjaringan komunitas. Jenis jurnalisme daring dibedakan berdasarkan dua kategori. Kategori pertama, adalah rentang antara situs yang berkonsentrasi pada editorial konten dan koneksivitas publik. Kategori berikutnya dibedakan menurut tingkatan komunikasi partisipatoris, terdiri dari situs terbuka dan situs tertutup. Jurnalisme daring sendiri terbagi menjadi empat jenis, mainstream news sites index and category sites, meta and comment sites, serta share and discussion sites.

Pendanaan

Sumber pendapatan terbesar surat kabar daring berasal dari iklan. Beberapa portal surat kabar daring juga memperoleh dana dari pelanggan berita di daerah. Pelanggan berita yang dimaksud biasanya terdiri dari surat kabar daerah yang membeli konten berita nasional dari situs surat kabar daring nasional.

Referensi

  • Foust, James C. Online Journalism: Principles and Practices of News for The Web. Arizona, United States: Holcomb Hathaway Publishers. 2005.
  • Hsiang Iris Chyi and George Sylvie (1998). "Competing With Whom? Where? And How? A Structural Analysis of the Electronic Newspaper Market". Journal of Media Economics 11 (2): 1–18.
  • Baran, Stanley J & Davis, Dennis K (2003). “Mass Communication Theory: Foundations, Ferment, and Future”. 3rd Edition. USA:Wadsworth/Thomson Learning.
  • McQuail, D (2005). “McQuail’s Mass Communication Theory”, 5th Edition. London: SAGE Publications Ltd.


Pranala luar